Aspek Agronomi Pohon Karet dan Masalah yang Dihadapi Petani Karet

https://doi.org/10.22146/jpkm.52555

Sumihar Hutapea(1*), Ellen Lumisar Panggabean(2), Rizal Aziz(3), Tumpal HS Siregar(4), Suswati Suswati(5)

(1) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area
(2) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area
(3) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area
(4) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area
(5) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area
(*) Corresponding Author

Abstract


Tebal kulit disadap, kedalaman sadap, panjang alur sadap, frekuensi sadap, dan waktu sadap harus dipertimbangkan dalam penyadapan pohon karet. Perencanaan penggunaan bidang sadap penting untuk menjamin periode sadap yang  panjang, lebih dari 25 tahun. Pada perkebunan karet rakyat hal tersebut tidak dianut. Oleh karena itu, penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan petani diperlukan. Penelitian ini menyajikan aspek agronomi  perkebunan karet rakyat yang menunjukkan rendahnya produksi dan beberapa aspek penyuluhan yang diperlukan petani karet. Penelitian dilakukan melalui survei dan tanya jawab pada Juni-Juli 2019 di Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Kelompok yang disurvei adalah Kelompok Tani Mekar Tani yang beranggota 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan kebun karet masing-masing petani dan tanya jawab untuk memperoleh data serta informasi, berkaitan dengan aspek agronomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani karet belum menghasilkan produksi ideal, 26,67% petani menghasilkan kurang dari 25 g per pohon per sadap. Sebanyak 17 petani mengelola kebun seluas kurang dari 1 ha dan 1-1,5 ha mengelola kurang dari 500 pohon per ha. Sebanyak 46% petani berpendapat bahwa masalah yang dihadapi dalam mengelola kebun karetnya adalah penyakit jamur akar putih (JAP).


Keywords


Jamur akar putih; Produksi Rendah; Sadap

Full Text:

PDF


References

Aliyu,A., Latif,I.A., Shamsudin,M.N., &Nawi, N.M. (2017). Factors Affecting Technical Efficiency of Rubber Smallholders in Negeri Sembilan. Journal of Malaysia Agricultural Science, 9(5), ISSN 1916-9752 E-ISSN 1916-9760, p.226-232.

Badan Pusat Statistik Deli Serdang. 2019. Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Deli Serdang 2019. p.70.

Chambon,B.,S.Angthong.,C.Kongmanee, B., Somboonsuke., S.Mazon., A. Puengcharoen., C.Martin., & R.Lacote. (2013). A Comparative Analysis of Smallholders Tapping Practices in Four Rubber Producing Regions of Thailand. Dalam C.Nakason., A.Thitithammawong, & S. Wisunthorn (Eds). Advanced Materials Research, 844, p.34-37. Diakses dari https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMR844.34

Directorate of Rubber Plantations Cambodia. (2001). Smallholders Rubber Developmentin Kompong Cham Province, ppt.33p.

Otten, F.,J.Hein, H.Bondy., & H.Faust. (2020). Deconstructing Sustainable Rubber Production: Contesting Narratives in Rural Sumatra. Journal of Land Use Science. doi:10.1080/1747423X.2019.1709225

Ogbebor, O.O. & Osahon, O. (2013). The Sustainability of Agriculture in Nigeria Using

Rubber as a Case Study (Electronic Thesesand Dissertations, Paper 2312). Diakses dari http://dc.etsu.edu/etd/2312

Parichatnon, S., Maichum, K., & Peng, K. (2017). Application of Data Envelopment Analysis and Malmquist Index on the Measurement of Efficiency and Productivity: A Case Study of Rubber Production in Southern Thailand. PEOPLE: International Journal of Social Sciences, 3(2), 775-786. Diakses dari https://dx.doi.org/10.20319/pijss.2017.32.775786

Sainoi, T.& Doodee,S. (2012). The Impactof Ethylene Gas Applicationon Young-Tapping Rubber Trees. Journal of Agricultural Technology, 8(4), 1497-1507. Available on linehttp://www.ijat-aatsea.com

Siagian, N., Tumpal, H.S.S., Sumarmadji, & Karyudi. (2010). Potret Umum Pelaksanaan Norma Baku Eksploitasi di Beberapa Perkebunan Karet. Kumpulan Makalah Workshop Eksploitasi. p.24.

Sumarmadji &Junaidi. (2010). Sistem Eksploitasi Pohon Karet Berdasarkan Tipologi Klon (Quickand Slow Starter). Balai Penelitian Sungei Putih. Pusat Penelitian Karet.

Syarifa, L.F. (2012). Evaluasi Tingkat Adopsi Klon Unggul di Tingkat Petani Karet Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), p.12-22.

Tongkaemkaew,U.&B. Chambon. (2018). Rubber Plantation Labor and Labor Movements as Rubber Prices Decrease in Southern Thailand. Forest and Society, 2(1), p.18-27.

Viswanathan, P.K. (2012). Emerging Smallholder Rubber Farming Systems in India and Thailand: A Comparative Economic Analysis. Asian Journal of Agriculture and Development, 5(2), p.1-20.



DOI: https://doi.org/10.22146/jpkm.52555

Article Metrics

Abstract views : 15679 | views : 15435

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement)

ISSN (print) 2460-9447ISSN (online) 2541-5883