Laparotomi Miomektomi Mioma Uteri Wanita Usia 48 Tahun: Laporan Kasus

https://doi.org/10.22146/jkr.81854

Cindy Marcellina(1*), Cipta Pramana(2)

(1) Program Pendidikan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta, Indonesia
(2) Bagian Obstetri dan Ginekologi RS Daerah KRMT Wongsonegoro Kota Semarang Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Mioma uteri disebut juga fibroid uterus atau leiomyoma merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot, dan jaringan ikatuterus, yang sering terjadi pada usia reproduksi. Diduga penyebab timbulnya mioma uteri paling banyak oleh karena stimulasi hormon estrogen yangberlebihan. Keluhan yang diakibatkan oleh mioma uteri sangat tergantung pada lokasi, arah pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma. Keluhanyang sering muncul adalah menorrhagia. Hanya sekitar 20 – 50 % saja mioma uteri menimbulkan keluhan, sedangkan sisanya tidak mengeluh apapun.
Kasus: Kami melaporkan kasus perempuan usia 48 tahun dengan nyeri perut kanan bawah. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada abdomen.Pada pemeriksaan USG didapatkan kesan adanya mioma uteri intramural dengan ukuran 4,76 cm× 6,20 cm × 3,60.
Pembahasan: Selanjutnya dilakukan tindakan operatif laparatomi miomektomi untuk mengambil mioma dengan tetap mempertahankan uterus. Hasilpemeriksaaan laboratorium histopatologi adalah leiomyoma tanpa disertai tanda-tanda keganasan. Selama operasi dan setelah operasi tidak adakomplikasi.
Kata Kunci: Mioma uteri; fibroid uterus; miomektomi; laparotomi

Keywords


uterine fibroid, myomectomy laparotomy

Full Text:

PDF


References

  1. Ciavattini A, Di Giuseppe J, Stortoni P, Montik N, Giannubilo SR, Litta P, et al. Uterine Fibroids: Pathogenesis and Interactions with Endometrium and Endomyometrial Junction. Obstet Gynecol Int. 2013;2013:1–11.
  2. Giuliani E, As-Sanie S, Marsh EE. Epidemiology and management of uterine fibroids. Int J Gynecol Obstet. 2020;149(1):3–9.
  3. Fadillah AM, Sanif R, Septadina IS. Factors Related Uterine Miomas (Uterine Fibroids) At Rsup Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Maj Kedokt Sriwij. 2022;54(1):1–8.
  4. Kyle Barjon; Lyree N. Mikhail. Uterine Leiomyomata [Internet]. StatPearls Publishing LLC.; 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546680/
  5. Pavone D, Clemenza S, Sorbi F, Fambrini M, Petraglia F. Epidemiology and Risk Factors of Uterine Fibroids. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol. 2018;46:3–11.
  6. Pramana C, Sentosa B, Chandra GF, Khairatunnisa Z. Morbid obesity and laparotomy myomectomy - A case report. Ann Trop Med Public Heal. 2020;23(6).
  7. Farris M, Bastianelli C, Rosato E, Brosens I, Benagiano G. Uterine fibroids: An update on current and emerging medical treatment options. Ther Clin Risk Manag. 2019;15:157–78.
  8. Cruz MSDD La, Buchanan EM. Uterine Fibroids: Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician. 2017 Jan;95(2):100–7.
  9. Kotani Y, Tobiume T, Fujishima R, Shigeta M, Takaya H, Nakai H, et al. Recurrence of uterine myoma after myomectomy: Open myomectomy versus laparoscopic myomectomy. J Obstet Gynaecol Res. 2018;44(2):298–302.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkr.81854

Article Metrics

Abstract views : 10165 | views : 13138

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 The Author(s)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kesehatan Reproduksi Indexed by:

 

 



SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043