Analisis Pengambilan Keputusan Dokter dan Pasien Terhadap Tindakan Seksio atas Permintaan Sendiri Berdasarkan Kaidah Autonomi

https://doi.org/10.22146/jkr.71678

Nasrudin Andi Mappaware(1*), Agung Dewanto(2), Mohammad Hakimi(3), Soenarto Sastrowijoto(4), Kusmaryanto Kusmaryanto(5)

(1) Sekolah Pasca Sarjana / Bioetika / Universitas Gadjah Mada
(2) Sekolah Pasca Sarjana Bioetika, FKKMK UGM
(3) Sekolah Pasca Sarjana Bioetika, FKKMK UGM
(4) Sekolah Pasca Sarjana Bioetika, FKKMK UGM
(5) Fakultas Kedokteran / RS “Ibnu Sina” YW UMI / Bagian Obstetri dan Ginekologi / Universitas Muslim Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar belakang: Operasi sesar atas permintaan sendiri telah banyak dilakukan di masyarakat Indonesia. Kebebasan untuk menentukan keputusan sendiri termasuk keputusan untuk melakukan operasi sesar ini dapat menimbulkan berbagai dampak bagi pasien. Dokter spesialis obstetrik dan ginekologi adalah dokter yang melakukan operasi sesar bisa ikut terdampak tindakan yang dilakukan jika hasil akhir operasi tidak sesuai harapan pasien.

Objektif: Menganalisis pengambilan keputusan pasien dan dokter terhadap tindakan seksio sesarea atas permintaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara etik berdasarkan kaidah autonomy.

Metode: multi methods dengan pendekatan explanatory sequential design.

Hasil dan Pembahasan: Indikasi medis adalah landasan utama dokter dalam mengambil keputusan. Selain itu ditemukan pertimbangan lain diluar indikasi medis yang diterima oleh informan untuk dilakukan tindakan seksio sesaria atas permintaan.

Kesimpulan: Seksio sesarea atas permintaan bersifat dilematis antara indikasi medis yang jelas dengan tuntutan untuk secara etis menghargai hak autonomy.

 

Kata kunci:Seksio sesarea; autonomy; indikasi medis


Keywords


Seksio sesarea; autonomy; indikasi medis

Full Text:

PDF


References

1. Oxorn, and Forte, 2010, Ilmu Kebidanan: Patofisiologi dan Fisiologi. Yayasan Esentia Medica: Yogyakarta.

2. Latham, S.R., and Norwitz, E.R., 2009, Ethics and “cesarean delivery on maternal demand”. In Seminars in perinatology: WB Saunders. 33: 405-409.

3. Sukarya, W., and Baharuddin, M., 2017, Sebuah Kajian Etik: Bolehkah Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Melakukan Tindakan Sesar Berdasarkan Permintaan Pasien Tanpa

4. Nilstun, T., Habiba, M., Lingman, G., Saracci, R., Da Frè, M., and Cuttini, M., 2008, Cesarean delivery on maternal request: Can the ethical problem be solved by the principlist approach?. BMC medical ethics, Vol. 9, No. 1, hal. 1-8.

5. Loke, A.Y., Davies, L., Mak, Y.W, 2019, Is it the decision of women to choose a cesarean section as the mode of birth? A review of literature on the views of stakeholders. BMC Pregnancy and Childbirth. Vol. 19, No. 286, hal. 1-9.

6. Freer J, 2017, Autonomy in Applied Medical Ethics in Ethics and Medicine, Vol.33, No.1, hal. 21-25

7. Afandi, D., 2017, Kaidah dasar bioetika dalam pengambilan keputusan klinis yang etis. Majalah Kedokteran Andalas, Vol. 40, No.2, hal. 111 – 121.

8. Stiggelbout, A.M., Molewijk, A.C., Otten, W., Timmermans, D.R., Van Bockel, J.H., 2004, Ideals of patient autonomy in clinical decision making: a study on the development of a scale to assess patients’ and physicians’ views, J Med Ethics, Vol. 30, hal. 268–274

9. Marshall, J., 2009, Privacy and Personal Autonomy at The European Court of Human Rights in Personal Freedom through Human Rights Law?, Martinus Nijhoff. Boston, hal. 49-67

Mochtar, and Rustam, 2002, Sinopsis Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

10. Patel B.S. et al., 2020. Changing trends in cesarean section: from 1950 to 2020, Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol, Vol. 9, No. 5, hal. 2222-2226

11. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia, 2004, Kode Etik Kedokteran Indonesia Dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Kode Etik Kedokteran

12. Jonsen, A.R., Siegler, M., and Winslade, W.J., 2010, Clinical Ethics : A Practical Approach to ethical decisions in clinical medicine. 5th ed. New York, NY: McGraw-Hill

13. Oktarina, R., Misnaniarti, M., Sutrisnawati, D., and Nyoman, N., 2018, Etika Kesehatan Pada Persalinan Melalui Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin, Vol. 14, No. 1, hal. 9-16.

14. Dewan pertimbangan Perkumpulan obstetri dan ginekologi Indonesia, 2017, Panduan Etik dan Profesionalisme Obstetri dan Ginekologi di Indonesia (Good Practice in Obstetrics & Gynecology) (SK PB POGI No. 003/SK/PB.POGI/2017): Jakarta

15. Cunningham, F., Leveno, K., Bloom, S., Spong, C.Y. and Dashe, J., 2014, Williams obstetrics, 24e: Mcgraw-hill



DOI: https://doi.org/10.22146/jkr.71678

Article Metrics

Abstract views : 766 | views : 1230

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 The Author(s)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kesehatan Reproduksi Indexed by:

 

 



SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043