HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILBAayi NKeci luTntuRk MIaMsa KeEhaSmilTan E(KMRK) dTi RIS GDr. ASard jito TERHADAP KEJADIAN BAYI KECIL UNTUK MASA KEHAMILAN (KMK) DI RS DR SARDJITO

https://doi.org/10.22146/jkr.12652

Lili Ratnawati(1*), Rukmono Siswishanto(2), Ova Emilia(3)

(1) Gadjah Mada University
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILBAayi NKeci luTntuRk MIaMsa KeEhaSmilTan E(KMRK) dTi RIS GDr. ASard jito
TERHADAP KEJADIAN BAYI KECIL UNTUK MASA KEHAMILAN
(KMK) DI RS DR SARDJITO

Lili Ratnawati*, Rukmono Siswishanto*, Ova Emilia*

ABSTRACT

Background: The high prevalence of anemia during pregnancy at Yogyakarta could be associated with the
adverse pregnancy outcome as SGA. Previous study reported inconsitent result about association between
anemia during third trimester and babies with SGA. Research is needed to determine the contribution of
anemia during third pregnancy to the adverse pregnancy outcome at RS Dr Sarjito.
Objective: To compare the prevalance of SGA between pregnancy with and without anemia during third
trimester at RS Dr Sarjito.
Method: Cross sectional study based on RS Dr Sardjito’s medical record. The subjects of study were
pregnant women who took delivery at RS Dr Sarjito during third trimester from 2010 to 2011. Anemia
define as haemoglobin level < 11g/dl which performed before delivery. Babies with brith weigth < 10
percentile Lubchenco curve group into SGA. Association between anemia during third trimester and SGA
analyzed with Chi square test and Fisher’s exact test.
Resul and Discussion: A total of 239 subjects were recruited and devided into 146 subjects with anemia
and 93 subjects without anemia. The anemia groups consist of 97,95% mild anemia, 2,05% moderate
anemia, and none severe anemia. The prevalence of SGA in total population, group with anemia, and
group without anemia was 14%, 15,8%, and 10% irrespectively. The prevalance of SGA between group
with and without anemia was not different (p=0,27; RR 1,46; 95%CI 0,73-2,93). Maternal age, BMI
pregestational, education, and parity did not influence the prevalence of anemia and SGA. Considering
multivariat analysis, neither anemia, maternal age, BMI pregestational, education, nor parity did not affect
the prevalance of SGA.
Conclusion: In this study, the prevalence of SGA in pregnancy with and without anemia during third
trimester did not different at RS Dr Sarjito.

Kata kunci: Anemia in pregnancy, third trimester, SGA.

ABSTRAK

Latar Belakang: Prevalensi anemia dalam kehamilan di Yogyakarta masih cukup tinggi sehingga dapat
menyebabkan peningkatan dampak buruk anemia terhadap janin, salah satunya KMK. Penelitian
sebelumnya menunjukkan perbedaan hasil tentang hubungan anemia trimester tiga terhadap kejadian
KMK. Penelitian tentang hubungan anemia dalam kehamilan trimester tiga terhadap kejadian KMK di RS
Sarjito penting dilakukan untuk mengetahui besarnya dampak negatif yang timbul akibat anemia dalam
kehamilan.
Tujuan: Mengetahui perbedaan kejadian bayi KMK pada ibu hamil dengan anemia pada trimester tiga
dibandingkan ibu hamil tanpa anemia di RS Dr Sarjito.

Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional bersumber data rekam medis pasien ibu
hamil trimester tiga yang bersalin di RS Dr Sardjito pada tahun 2010 s.d. 2011. Subyek penelitian yang
memenuhi kriteria inklusi dibagi dalam kelompok anemia dan normal. Hubungan antara anemia dengan
kejadian bayi KMK dianalisis dengan Chi square test dan Fisher’s exact test.
Hasil dan Pembahasan: Subyek penelitian yang memenuhi kriteria sebanyak 239 orang terdiri atas 146
orang kelompok anemia dan 93 orang kelompok tanpa anemia. Kelompok anemia terbagi atas 97,95%
anemia ringan, 2,05% anemia sedang, dan tidak didapatkan anemia berat. Kejadian bayi KMK sebesar
14% pada total populasi, 15,8% pada kelompok anemia dan 10% pada kelompok tanpa anemia. Kejadian
KMK kelompok anemia tidak berbeda bermakna secara statistik dibandingkan kelompok tanpa anemia
(p=0,27; RR 1,46; 95%CI 0,73-2,93). Usia ibu, IMT sebelum hamil, pendidikan, dan paritas sebagai variabel
luar yang diteliti tidak berpengaruh terhadap kejadian anemia maupun bayi KMK. Hasil analisis multivariat
menunjukkan bahwa anemia, usia ibu, Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum hamil, pendidikan, dan paritas
tidak berpengaruh terhadap kejadian bayi KMK.
Kesimpulan: Pada penelitian ini, kejadian bayi KMK di RS Dr Sardjito tidak berbeda pada ibu hamil trimester
tiga dengan anemia dibandingkan ibu hamil trimester tiga tanpa anemia.

Kata kunci: Anemia dalam kehamilan, trimester tiga, KMK

* Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/
RS Dr Sardjito Yogyakarta





DOI: https://doi.org/10.22146/jkr.12652

Article Metrics

Abstract views : 1623 | views : 13091

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Kesehatan Reproduksi



Jurnal Kesehatan Reproduksi Indexed by:

 

 



SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043