Urgensi Kurikulum ASEAN Pada Pendidikan Bintara Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Transnasional Untuk Ketahanan Nasional

https://doi.org/10.22146/jkn.30903

Joko Santoso(1*), Agus Haryanto(2), Arief B Darmawan(3)

(1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jendral Sudirman
(2) Faculty of Social And Political Sciences, Jenderal Soedirman University
(3) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jendral Soedirman
(*) Corresponding Author

Abstract


.

ABSTRACT

This research analyzed the importance of the subjects of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) in the education curriculum for the Indonesian National Police (Polri). The Indonesian police was an important actor who had the functions and duties as protector of society. The community as police partners here was widely interpreted as an ASEAN society.This study used qualitative methods that position researchers as an instrument to understood the problem. In this study, researchers took  the meaning of the research object by using two kinds of sources. The first data sources were literature review and official documentation. The second data sources were interviews with police officers and police school staffs. For data validation, this research used data trangulation method.This paper argued that the relations between police and the public should evolved to followed the emerging changes in contemporary international relations in Southeast Asia, so that the police education curriculum needed to adapted these developments. The changes in the curriculum were aimed at improving the quality and effectiveness of police tasks and functions. Thus, this study aimed to helped strengthen police institutions and built models that were in line with changes in society and international relations in Southeast Asia.

 

 

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji mengenai pentingnya mata pelajaran Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam kurikulum pendidikan Bintara Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Penelitian ini berusaha menganalisis kepolisian Indonesia sebagai aktor penting yang memiliki fungsi dan tugas sebagai pengayom masyarakat. Masyarakat sebagai mitra kerja polisi di sini diartikan secara luas sebagai masyarakat ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menempatkan peneliti sebagai instrumen kunci dalam memahami masalah. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil makna dari obyek penelitian dengan menggunakan dua sumber data. Sumber data pertama adalah studi pustaka literatur dan dokumentasi resmi. Sumber data kedua adalah wawancara dengan pejabat kepolisian dan staf pengajar sekolah polisi. Untuk validasi data, penelitian ini menggunakan metode trangulasi data.Argumen penelitian ini adalah relasi polisi dan masyarakat harus berkembang mengikuti perubahan yang muncul dalam hubungan internasional kontemporer di kawasan Asia Tenggara, sehingga kurikulum pendidikan polisi perlu menyesuaikan perkembangan tersebut. Perubahan kurikulum pendidikan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas tugas dan fungsi kepolisian. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan membantu penguatan kelembagaan kepolisian dan membangun model yang sesuai dengan perubahan masyarakat dan hubungan internasional di kawasan Asia Tenggara.

 


Keywords


Curriculum for Police Officer; Indonesian Police; ASEAN Community; National Resilience

Full Text:

PDF


References

Alpert, G.P. & Piquero, A. R. (eds.) 2000, Community Policing: Contemporary Readings, Porspect Heights, IL: Waveland Press.

Anggoro, K. 2003, ‘Transnational Security Concerns Defence Modernization and Security Cooperation in Southeast Asia’, Dialogue + Cooperation, 25-28

ASEAN 2017, ‘ASEAN Plan of Action in Combating Transnational Crime (2016-2025), diakses dari http://asean.org/storage/2012/05/ASEAN-Plan-of-Action-in-Combating-TC_Adopted-by-11th-AMMTC-on-20Sept17.pdf.

Bittner, E. 1970, The Functions of the Police in Modern Society: A Review of Background Factors, Current Practices, and Possible Role Models, Maryland: National Institute of Mental Health, Center for Studies of Crime and Delinquency.

Badan Narkotika Nasional, 2013, ‘Muzammil: Presiden SBY Seharusnya Pimpin Langsung Pemberantasan Narkoba’,diakses dari http://www.bnn.go.id/read/berita/11309/muzammil-presiden-sby-seharusnya-pimpin-langsung-pemberan tasan-narkoba.

Caballero-Anthony, M. 2006, ‘Understanding the Dynamics of Securitizing Non-Traditional Security’. Dalam Caballero-Anthony, M., Emmers, R., & Acharya, A. (eds.), Non-Traditional Security in Asia: Dilemmas in Securitisation (h. 1-14), London: Ashgate Publishers.

____________________, 2010. ‘Non-Traditional Security Challenges, Regional Governance, and the ASEAN Political-Security Community (APSC)’, Working Paper No. 7, Singapore: Nanyang Technological University.

Creswell, J. W. 2010, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danendra, I. B. K. 2012, ‘Kedudukan dan Fungsi Kepolisian dalam Struktur Organisasi Negara Republik Indonesia’, Lex Crimen, 1(4), 41-59.

Departemen Luar Negeri 1998, Sejarah Diplomasi Republik Indonesia dari Masa ke Masa: Buku IV A Periode 1966-1995 (Masa Orde Baru), Jakarta: Penulis.

Emmers, R. 2007,‘International Regime-Building in ASEAN: Cooperation againts the Illicit Trafficking and Abuse of Drugs’,Contemporary Southeast Asia, 29(3), 506-525.

Felsen, D. & Kalaitzidis, A. 2005,‘A Historical Overview of Transnational Crime’. Dalam Handbook of Transnational Crime & Justice (h. 3-19), Sage: Thousand Oaks, CA.

Fischer, J. 2008, ‘Disease Respects no Borders: Governance, the State, and Regional Healts Security’. Dalam Pandya, A. & Laipson, E., Transnational Trends: Middle Eastern and Asian Views, Washington, DC: The Henry L. Stimson Centre.

Haryanto, A. & Pasha, I 2016, Diplomasi Indonesia: Realitas dan Prospek, Yogyakarta: Pustaka Ilmu.

Hediarto, I., Armawi, A., & Martono, E. 2016, ‘Optimalisasi Peran KODIM dalam Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam dan Implikasinya terhadap Ketahanan Wilayah (Studi di KODIM 0613/ Ciamis, Jawa Barat) ’, Jurnal Ketahanan Nasional, 22(3), 321-333.

Human Right Wacth, 2017, World Report 2017: Indonesia Events of 2016, New York.

Ibarra, P. R. 2003, Contacts with the Police: Patterns and Meanings in a Multicultural Realm. Dalam Community & Civil Guard Department Israel National Police, ‘Policing a Multicultural Society’,Journal of Police & Society, No. 7, 133-164.

Kementerian Luar Negeri, 2017, Draft Kurikulum ASEAN, Jakarta, Pusat Studi ASEAN Kementerian Luar Negeri.

Kunarto, 1997, Etika Kepolisian, Jakarta: Cipta Manunggal.

Latif, A. & Agustan 2017, ‘Karakteristik Data Geospasial sebagai Dasar Perencanaan untuk Memperkuat Ketahanan Perbatasan NKRI (Studi tentang Perencanaan Kota Perbatasan Distrik Sota, Merauke, Provinsi Papua dengan Papua Nugini)’, Jurnal Ketahanan Nasional, 23(3), 263-279.

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mabes Kepolisian Negara Republik

Indonesia, 2017, Kurikulum Bintara Polri Tugas Umum, Jakarta, Mabes

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Lemhannas, 1997, Ketahanan Nasional, Jakarta, Balai Pustaka

Marshall, A. R.C. 2016, ‘Mekong Nations Take on Golden Triangle Narco-Empire’, diakses dari http://www.maritime-executive.com/features/mekong-nations-take-on-golden-triangle-narco-empire.

Merianingrum, D. 2014, Peranan Kemitraan Polisi Republik Indonesia dalam Memelihara Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Ponorogo, Universitas Muhammadiyah

McDonald, W. F. 2003, The Emerging Paradigm for Policing Multiethnic Societies: Glimpses from the American Experience. Dalam Community & Civil Guard Department Israel National Police, ‘Policing a Multicultural Society’,Journal of Police & Society, No. 7, 231-253.

Police Executive Research Forum 2014, Future Trends in Policing, Washington, D.C.: Office of Community Oriented Policing Services.

Purwawidada, F. 2014, ‘Jaringan Teroris Solo dan Implikasinya terhadap Keamanan Wilayah serta Strategi Penanggulangannya (Studi di Wilayah Solo, Jawa Tengah)’, Jurnal Ketahanan Nasional, 20(1), 1-11.

Pushpanathan, S. 1999, Managing Transnasional Crime in ASEAN, diakses dari http://asean.org/managing-transnational-crime-in-asean-by-s-pushpanathan/.

Rusdi, B. M. 2014, Peranan Kepolisian dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pelaporan Palsu Kehilangan Sepeda Motor di Polres Lampung Selatan, Universitas Lampung.

Schmid, A.P., 2016, Links Between Terrorism and Migration: An Exploration, The Hague: ICCT Research Paper.

Sekretariat ASEAN 1976, 1976 Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia, Bali: Penulis.

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 2015, Sambutan Presiden Joko Widodo Pada Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, Jakarta.

Southeast Asian Human Rights and Peace Studies Network, 2016, An Introduction to Human Rught in Southeast Asian: Volume 2, Thailand: Mahidol University.

Viano, E. C. 2009-2010,‘Globalization, Transnational Crime and State Power: The Need for a New Criminology’,Rivista di Criminologia, Vittimologia e Sicurezza, 3(3)-4(1), 63-85.

Peraturan Perundangan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Polri

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia

Keputusan Presiden No. 23 Tahun 2012 Tentang Susunan Keanggotaan Sekretariat Nasional Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)-Indonesia.

Peraturan Menteri Luar Negeri No. 02 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Setnas ASEAN-Indonesia.

Surat Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor Kep/ 252/V/2017 Tentang Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tugas Umum.

Wawancara

Sinaga, tanggal 7 Agustus 2017.

Elvis Tellu, tanggal 28 Agustus 2017.

Yuliono Haryanto, tanggal 12 September 2017.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.30903

Article Metrics

Abstract views : 2350 | views : 3347

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Joko Santoso, Agus Haryanto, Arief B Darmawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats