Membangun Masyarakat Adil Dan Sejahtera
Soeprapto .(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Perkenankan kami pada kesempatan ini mengutip penda-pat Fritz Adler, yang disampaikan oleh Bung Karno dalam kursus Pancasila pada bulan Juli 1958, sekitar lima puluh tahun yang lalu, yang maknanya bahwa yang utama dibu-tuhkan rakyat pada umumnya, adalah tercukupinya makan, sandang dan papan untuk menunjang hidup mereka. Ma-salah peraturan perundang-undangan adalah nomor dua. Tepat sekali ungkapan para founding fathers yang tertera dalam Penjelasan Undang-Lindang Dasar 1945, sebagai
beriku t:
Yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya negara ialah semangat, semangat para penye-lenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan. Meskipun dibikin Undang-Undang Dasar yang menurut kata-katanya bersifat kekeluargaan, apabila semangat para penyelenggara negara, para pemimpin pemerintahan itu bersifat perseorangan, Undang-Undang Dasar tadi tentu tidak ada artinya dalam praktek. Sebaliknya, meskipun Undang-Undang Dasar itu tidak sempurna, akan tetapi jikalau semangat para penyelenggara itu baik, Undang-Undang Dasar itu tentu tidak merintangi jalan-nya negara. Jadi yang paling penting adalah semangat. Maka semangat itu hidup, atau dengan lain perkataan dinamis.
Full Text:
PDFReferences
Encyclopedia International
Ensiklopedi Politik Pemba-ngunan Indonesia
Majalah Tokoh Indonesia, Vo-lume 24
Soekarno, Ir., Tjamkan Pantja Sila, Panitia Nasional Per-ingatan Lahirnya Pan-casila, Editor H. Amin Arjoso, SH.
Soeprapto, et al., Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, LPPKB, 2006.
Syafaat Habib, Memperkuat Sistem Politik Ekonomi Na-sional Menghadapi Feno-mena Akibat Globalisasi, LPPKB, 2006.
DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.22113
Article Metrics
Abstract views : 5719 | views : 1473Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Soeprapto .
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats