DISENTEGRASI MORAL MASYARAKAT DALAM PRESPEKTIF KETAHANAN NASIONAL
T Jacob(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Sejak tahun 1970-an kalangan intelektual dan akademisi sebenarnya telah memberi sinyalemen tentang adanya proses disentrigasi moral di kalangan masyarakat bangsa kita. Para pengamat memperhatikan adanya penipuan, korupsi , asintoni antara kata dan kerja, ketidakadilan, kekerasan, dan pelanggaranhak-hak manusia, yang menjalar kemana-mana serta memasuki segala bidang dan instansinya, sampai ke kehakiman, kejaksaan, kepolisian, pendidikan, dan agama, sehingga tidak ada lagi tempat berharap bagi kebanyakan orang.
Nilai-nilai diganti oleh harga-harga; dengan uang sebagian besar penegak hukum, moral dan etika dapat dikooptasi. Tidak hanya "nilai-nilai P4" yang baru 50 tahun usianya tidak dihayati mulai dari lapisan atas, melainkan juga nilai -nilai agama yang sudah ada beratus, bahkan beribu tahun, tidak diindahkan dalam praktek. Batas buruk baik menjadi kabur, malahan bergeser ke arah buruk. Sanksi sejawat, sanksi administratif, dan saksi hukum terkikis sedikit demi sedikit , serta sanksi agama di dunia juga dapat dipesan dan diatur .
Ketahananan nasional yang holistis hanya mengelembung dan mudah sekali dikempiskan, oleh karena lemahnya ketahanan agama, ketahanan hukum, ketahanan moral, ketahanan ekonomis, dan ketahanan kultural-edukasional.
Ada anggapan yang tak diucapkan , bahwa ketahanan militer dan politis sudah cukup untuk menjaga ketahanan nasional. Hasilnya dapat kita lihat sekarang. Anyaman moral hampir seluruhnya koyak dan sangat memalukan bangsa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
-
DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.11950
Article Metrics
Abstract views : 2070 | views : 1745Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1970 T Jacob
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats