Analisis spasial kejadian penyakit periodontal berdasarkan faktor sosioekonomi, perilaku, geografis dan lingkungan di kecamatan pundong kabupaten bantul

https://doi.org/10.22146/jisph.34810

Prayudha Benni Setiawan(1), Prof. Dr. DEA, DESS Hartono(2*)

(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Penyakit periodontal adalah kerusakan patologis yang mengenai jaringan pendukung gigi. Patogenesisnya sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi sistemik. Selain itu faktor geografis, lingkungan, perilaku kesehatan gigi dan sosiekonomi dapat mempengaruhi individu mengalami penyakit periodontal. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk menganalisa perbedaan faktor-faktor tersebut, terutama yang berhubungan dengan perbedaan geografis, faktor-faktor demografis, budaya dan lain-lain. Kecamatan Pundong memiliki variasi letak geografis dan sosial ekonomi

Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik survei dengan disain cross sectional. Subjek penelitian ditetapkan dengan pendekatan Regristry Based Study dimana Puskesmas Pundong sebagai sumber data dasar dalam penelitian ini. Variabel bebas adalah penyakit periodontal, sedangkan variable terikat adalah faktor sosioekonomi, perilaku kesehatan, jarak ke sarana pelayanan kesehatan (geografis) dan pH air (lingkungan). Analisis spasial menggunakan SatScan dan ArcGIS.

Hasil: Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan keparahan penyakit periodontal yaitu status ekonomi, perilaku menyikat gigi, pH sumber air dan ketinggian tempat (p-value<0,05). Analisis buffer terhadap pelayanan kesehatan, sebagian besar penderita penyakit periodontal bertempat tinggal dekat dengan pelayanan kesehatan. Analisis spasial untuk mengetahui pengelompokan (cluster) kejadian penyakit periodontal, dengan analisis Purely Spatial Poisson Model didapat 1 cluster, terjadi pada 49 penderita dengan radius 2.24 km terdapat di Desa Seloharjo dengan nilai p-value = 1,00. Hal ini dikarenakan pola persebaran penyakit periodontal tidak berdasarkan pada tempat-tempat tertentu. Memiliki annual cases 11.2/100000 penduduk, yang berarti dalam 100000 penduduk memiliki kasus 11.2 orang.

Kata Kunci: Penyakit Periodontal, Sosio ekonomi, Perilaku, Geografis, Lingkungan, SIG


Keywords


Penyakit Periodontal, Sosio ekonomi, Perilaku, Geografis, Lingkungan, SIG

Full Text:

PDF PDF


References

Petersen PE. The World Oral Health Report 2003 WHO Global Oral Health Programme. Community Dent Oral Epidemiol. 2003;31 Suppl 1:3-23. doi:10.1046/j..2003.com122.x. 2. KEMENKES. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta; 2013. 3. Kim D-W, Park J-C, Rim T-T, et al. Socioeconomic disparities of periodontitis in Koreans based on the KNHANES IV. Oral Dis. 2014;20(6):551-559. doi:10.1111/odi.12168. 4. Agrawal AA. Gingival enlargements: Differential diagnosis and review of literature. World J Clin Cases. 2015;3(9):779. doi:10.12998/wjcc.v3.i9.779. 5. Jain A, Thakur S, Singhal P, Thakur P. Oral Health Status and Treatment Needs of Children and Young Adult Attending a Day Centre for Individuals with Special Health Care Needs in Shimla. Int J Dent Med Res. 2016;1(6):32-36. doi:10.1149/2.0121510jss. 6. Artawa IMB, Swastini IGAAP. Perbedaan Terjadinya Karang Gigi pada Masyarakat Pengkonsumsi Air Sumur dengan Bukan Air Sumur. J Skala Husada. 2011;8(2):167-171. 7. Tiwari N, Adhikari CMS, Tewari A, Kandpal V. Investigation of geo-spatial hotspots for the occurrence of tuberculosis in Almora district, India, using GIS and spatial scan statistic. Int J Health Geogr. 2006;5:33. doi:10.1186/1476-072X-5-33. 8. McGuire S, Kruger E, Tennant M. Travel patterns for government emergency dental care in Australia: a new approach using GIS tools. Aust Dent J. 2011;56(4):389-393. doi:10.1111/j.1834-7819.2011.01371.x. 17 9. Pereira S, Pardi V, Cortellazzi K, et al. Geographic information system and multilevel analysis: Gingival status among 12-year-old schoolchildren in São Paulo, Brazil. Rev Panam Salud Publica/Pan Am J Public Heal. 2014;35(2):136-143. doi:S1020-49892014000200008. 10. Savage N, Daly C. Gingival enlargements and localized gingival overgrowths. Aust Dent J. 2010;55(1):55-60. doi:10.1111/j.1834-7819.2010.01199.x. 11. Green LW, Kreuter MW. Health Promotion Planning: An Educational and Environmental Approach. 2nd ed. California: Maytield Publishing; 2000. https://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/30012/0000380.pdf?sequence=1. Accessed April 3, 2018. 12. Syam SS, Côté MJ. A location–allocation model for service providers with application to not-for-profit health care organizations. Omega. 2010;38(3-4):157-166. doi:10.1016/J.OMEGA.2009.08.001. 13. Notohartojo I, Sihombing M. Faktor Risiko pada Penyakit Jaringan Periodontal Gigi di Indonesia (RISKESDAS 2013). Bull Penelit Sist Kesehat. 2015;18(1):87-94. 14. Genco RJ, Borgnakke WS. Risk factors for periodontal disease. Periodontol 2000. 2013;62:59-94. doi:10.1111/j.1600-0757.2012.00457.x. 15. Krejci C, Bissada N. Women’s health issues and their relationship to periodontitis. J Am Dent Assoc. 2002;133(3):323-329. doi:10.14219/JADA.ARCHIVE.2002.0171. 16. Gundala R, Chava VK. Effect of lifestyle, education and socioeconomic status on periodontal health. Contemp Clin Dent. 2010;1(1):23-26. doi:10.4103/0976-237X.62516. 17. Zaitsu T, Kanazawa T, Shizuma Y, et al. Relationships between occupational and behavioral parameters and oral health status. Ind Health. 2017;55(4):381-390. doi:10.2486/indhealth.2017-0011. 18. Desvarieux M, Schwahn C, Völzke H, et al. Gender Differences in the Relationship Between Periodontal Disease, Tooth Loss, and Atherosclerosis. Stroke. 2004;35(9):2029-2035. doi:10.1161/01.STR.0000136767.71518.36. 19. Aljehani YA. Risk Factors of Periodontal Disease: Review of the Literature. Int J Dent. 2014;2014:1-9. doi:10.1155/2014/182513. 20. Said NI, Ruliasih. Penghilangan Kesadahan di dalam Air Minum. In: Penghilangan Kesadadahan Di Air Minum. ; 2008:387-442. 21. Yusuf Y, Nisma F, Rusdi N. Analisa Kandungan Air Sumur Warga Rt12, 17 Dan 18 Rw 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas. Jakarta Timur. Proseding Penelit Bid Ilmu Eksakta. 2011:61-87.



DOI: https://doi.org/10.22146/jisph.34810

Article Metrics

Abstract views : 2274 | views : 3074 | views : 782

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Journal of Information Systems for Public Health

shopify traffic stats View My Stats