Pengembangan sistem kewaspadaan dini penyakit new-emerging dan re-emerging, studi kasus pada penyakit mers-cov dan ebola di kantor kesehatan pelabuhan soekarno-hatta
Ike Yuliani Dewi AK(1*)
(1) University of Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Penyakit menular tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia karena tiga alasan: 1) munculnya penyakit menular baru (new-emerging disease); 2) munculnya kembali penyakit menular lama (re-emerging disease); dan 3) menetapnya penyakit yang tidak dapat terselesaikan. Salah satu yang mempengaruhi penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging adalah meningkatnya mobilitas penduduk antar negara melalui travel internasional yang semakin mudah. KKP Soekarno-Hatta memiliki tugas pokok cegah tangkal penyakit, yaitu mencegah penyakit menular ke luar dan menangkal penyakit masuk ke Indonesia melalui pintu masuk negara yaitu Bandar Udara Soekarno-Hatta. Untuk meningkatkan kewaspadaan dini pada penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging, khususnya penyakit Mers-CoV dan Ebola, maka diperlukan suatu alat yang dapat membantu Dinas Kesehatan dalam melakukan pemantauan pada dengan perjalanan dari dan keluar negri.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap sistem kewaspadaan dini penyakit New-Emerging dan Re-Emerging dengan berfokus pada kasus penyakit Mers-Cov dan Ebola di kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data diperoleh melalui tehnik tehnik wawancara, studi literatur dan observasi lapangan. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ialah System Development Life Cycle (SDLC) Waterfal.
Hasil: Data hasil wawancara, observasi, dan analisis dokumen diperoleh sistem informasi yang dimiliki KKP Soekarno-Hatta sudah memadai namun tidak didukung dengan kelengkapan software pencatatan pada setiap computer, petugas KKP juga masih melakukan pencatatan manual, sehingga berdampak pada keterbatasan mengakses data, waktu pengolahan data, dan keterlambatan pada pelaporan data. Sistem kewaspadaan dini didesign menghasilkan laporan airline serta laporan kunjungan pasien secara otomatis. Untuk menjamin keamanan sistem dibatasi 20 menit pada waktu entry, dilengkapi username dan password. Pada proses pengujian system menggunakan Blackbox Testing.
Kesimpulan: Prototype sistem kewaspadaan dini penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging masih perlu dilakukan sosialisasi terutama terkait penggunaannya.
Kata Kunci: sistem kewaspadaan dini, mers-cov, ebola
References
[1] Kementerian Kesehatan. (2014, October 29). Permenkes No.82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular. Jakarta, Indonesia: Kementerian Kesehatan.
[1] United State Department of Health and Human Services. (2010, March 10). Health & Research Topics. Dipetik June 22, 2016, dari www.niaid.nih.gov: http://www.niaid.nih.gov/topics/emerging/Pages/introduction.aspx
[1] KKP Soekarno-Hatta. (2014). Profil KKP Soekarno-Hatta Tahun 2014. Jakarta: KKP Soekarno-Hatta.
[1] KKP Soekarno-Hatta. (2015). Profil KKP Soekarno-Hatta Tahun 2015. Jakarta: KKP Soekarno-Hatta.
[1] Kingnate D. (2002). Epidemiology of Emerging and Reemerging Infectious Disease, DTM&H Course Lecture. Bangkok, Thailand: Faculty of Tropical Medicine.
[1] Kementerian Kesehatan. (2015). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Virus Ebola. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
[1] Kementerian Kesehatan . (2013). Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi MERS-CoV. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
[1] International Civil Aviation Organization. (2005, July). Annex 9. Retrieved June 22, 2016, from www.ifrc.org: http://www.ifrc.org/docs/IDRL/ChicagoConventionAnnex9.pdf
[1] Kementerian Kesehatan. (2012). Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
DOI: https://doi.org/10.22146/jisph.12329
Article Metrics
Abstract views : 10519 | views : 9961 | views : 2371Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Journal of Information Systems for Public Health