Sifat Dasar Kayu Ganitri (Elaeocarpus sphaericus (Gaertn.) K. Schum.) dari Sukabumi dan Potensi Penggunaannya
Esti Prihatini(1*), Akhrudin Maddu(2), Istie Sekartinging Rahayu(3), Mersi Kurniati(4)
(1) Program Studi Biofosika, FMIPA, IPB University
(2) Program Studi Biofosika, FMIPA, IPB University
(3) Departemen Hasil Hutan, Fahutan, IPB University
(4) Program Studi Biofosika, FMIPA, IPB University
(*) Corresponding Author
Abstract
Ganitri (Elaeocarpus sphaericus (Gaertn.) K. Schum.) adalah pohon cepat tumbuh yang banyak ditemukan di Sukabumi. Kayu ini tumbuh di hampir semua wilayah Indonesia. Tulisan ini menyajikan hasil pengujian sifat dasar (struktur anatomi, kimia, sifat fisis dan mekanis) kayu ganitri yang diambil dari hutan rakyat di daerah Sukabumi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi penggunan kayu ganitri berdasarkan sifat dasar dan penggunaan kayu oleh masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu ganitri memiliki kayu teras berwarna kuning dan kayu gubal berwarna putih. Corak kayu polos dan tekstur halus. Arah serat lurus sampai berpadu, kayu lunak, tidak mengkilap, dan tidak berbau. Berdasarkan nilai dimensi serat dan nilai turunannya, kayu ganitri termasuk ke dalam Kelas Mutu II. Kayu ganitri memiliki kadar holoselulosa dan selulosa yang tinggi (70,70% dan 54,58%), kadar sedang untuk lignin 21,60%, ekstraktif alkohol-benzena 3,47%, dan kadar abu 0,81%. Dengan berat jenis (BJ) kering udara 0,35 kayu ganitri termasuk ke dalam Kelas Kuat IV. Kayu tersebut disarankan untuk digunakan sebagai bahan bangunan konstruksi ringan, perkakas, furnitur, kayu lapis, papan sambung dan produk panel.
Basic Properties of Ganitri Wood (Elaeocarpus sphaericus (Gaertn.) K. Schum from Sukabumi and Its Potential Uses
Absract
Ganitri (Elaeocarpus sphaericus (Gaertn.) K. Schum.) is a fastgrowing tree that is widely found in Sukabumi, West Java. It grows in all part of Indonesia. A research was carried out to investigate basic properties (anatomical, physical, mechanical, and chemical) of ganitri wood from the community forest of Sukabumi. The purpose of this study was to determine the potential use of ganitri wood based on its basic properties and local utilization. The results showed that the color of ganitri sapwood was white , and it was not clearly demarcated from the yellow, with fewer figure patterns. The texture was fine with straight to interlocked grain. The wood was soft, not lustrous, and no special odor. Based on the fibre dimensions and derivative values, the quality of ganitri wood fell in Class II as a raw material for pulp and paper. Ganitri had high holocellulose and cellulose levels (70.70% and 54.58%), moderate level in lignin (21.60%), and it contained 3.47% extractive soluble in alcohol-benzene, and 0.81% ash. Based on its air dry specific gravity (0,35), ganitri wood could be classified into wood Strength Class IV. The potential uses of ganitri are for lightweight construction material, tools, furniture, plywood, connecting boards, and other panel products.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
American Society for Testing and Materials. 2007. ASTM D-1102. Test method for ash in wood.
ASTM International, West Conshohocken. American Society for Testing and Materials. 2002. Annual book of ASTM standards (Volume 04.10 Wood D143. American Society for Testing and Materials.ASTM International.
Basri E, Saefuddin S, Rulliaty, Yuniarti K. 2009. Drying conditions for 11 potential Ramin subtitutes. Journal of Tropical Forest Science 21(4). 328-335.
Badan Standardisasi Nasional. 2018. Identifikasi jenis kayu secara makroskopis. BSN. Jakarta.
Bowyer JL, Shmulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest products and wood science: An introduction. Fourth Edition. IOWA State University Press, Ames. Iowa.
Browning BL. 1967. Methods of wood chemistry. Interscience Publ, New York.
British Standard. 1957. Methods of testing small clear spesimens of timber. BS 373.
Darmawan W, Rahayu IS, Padlinurjaji IM, Pandit KN. 2011. Pengerjaan kayu ilmu-ilmu penunjang dan teknologi proses. Bogor: IPB Press.
Dence CW. 1992. The determination of lignin. In: Lin SY. Dence CW (Eds). Method in lignin chemistry. Berlin (DE): Springer-Verlag. pp.33-64. Browning BL. 1967. Methods of wood chemistry. Interscience Publ, New York.
Departemen Pertanian. 1976. Vademecum kehutanan Indonesia. Direktorat Jendral Kehutanan. Jakarta.
Dumanauw JF. 2001. Mengenal kayu. Semarang: Pendidikan Industri Kayu Atas.
Emil N 2014. Analis komponen kimia dan dimensi serat kayu jabon. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
FAO. 1980. Guideline for utilization and marketing of tropical wood species. Food and Agricultural Organization of the United Nation, Rome.
Gustina A. 2016. Sifat fisis, sifat mekanis dan keawetan kayu ganitri (elaeocarpus sphaericus Schum) setelah perlakuan pemanasan. Skripsi. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Haygreen JG, Bowyer JL. 1989. Hasil hutan dan ilmu kayu. Suatu pengantar. Hadikusumo SA, penerjemah; Prawirohatmodjo, editor. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Forest Product and Wood Science, an Introduction.
Heyne K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan. Departemen Kehutanan.
Kasmudjo, 2010. Teknologi hasil hutan. Cakrawala Media, Yogyakarta. Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Mentri Kehutanan nomor 163/Kpts- II/2003 tentang pengelompokan jenis kayu sebagai dasar pengenaan iuran kehutanan. Kementrian Kehutanan. Jakarta.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2017. Hutan rakyat Indonesia. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta.
Kusumastuti W. 2018. Struktur anatomi dan dimensi serat pada arah aksial dan radial pada kayu ganitri (Elaeocarpus ganitrus Roxb.) dari Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Leliana R. 2011. Pengujian sifat fisis dan mekanis kayu jabon (Anthocepalus cadamba (Roxb.) Miq.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Lempang M, Asdar M, Rulliaty S. 2012. Struktur anatomi, sifat fisis dan mekanis kayu kambelu (Buxus rolfie Vidal.) dan kanduruan (Phoebe cuneata Blume) asal hutan alam di Sulawesi Barat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 31(1): 27-35.
Martawijaya A, Kartasujana I, Mandang Y I, Prawira S A, Kadir K. 2005. Atlas kayu Indonesia Jilid I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutana, Bogor.
Pandit I, Kurniawan D. 2008. Anatomi kayu: Struktur kayu, kayu sebagai bahan baku dan ciri diagnostik kayu perdagangan Indonesia. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Panshin AJ. de Zeeuw C. 1980. Text book of wood technology. McGraw-Hill Book Co.Iowa. pp. 209-272.
Pari G, Roliadi H, Setiawan D, Saepuloh. 2006. Komponen kimia sepuluh jenis kayu tanaman dari Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24(2): 89-101.
Prihatini E. 2016. Modifikasi metode maserasi kayu. Makalah Karya Ilmiah Tendik Berprestasi Kemristekdikti.
Rachman AN, Siagian RM. 1976. Dimensi serat jenis kayu Indonesia. (Laporan No.75). Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor.
Rahayu IS, Darmawan D, Nugroho N, Nandika D, Marchal R. 2014. Demarcation Point Between Juvenile and Mature Wood in Sengon (Falcataria moluccana) and Jabon (Anthocephalus cadamba). Journal of Tropical Science 26(3):331-339
Rahman E. 2012. Kajian potensi pemanfaatan jenis ganitri (Elaeocarpus spp.). Jurnal Mitra Hutan Tanaman 7 (2):39 – 50.
Rowell R M. 2005. Wood Chemistry and Wood Composites. CRC Press, United States.
Sani A. 2015. Sifat Keawetan, Keterawetan dan Pengeringan Kayu Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum) Asal Sukabumi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Siarudin M, Widiyanto A. 2013. Karakteristik penggergajian kayu ganitri (Elaeocarpus ganitrus Roxb.) dari hutan rakyat dengan pola agroforestri. Jurnal Hutan Tropis. 1(2)
Siarudin M, Widiyanto A. 2016. Karakteristik sifat fisik kayu jabon (Anthocepalus cadamba Miq.) pada arah longitudinal dan radial. Jurnal Hutan Tropis. 4(2)
Shmulsky R, Jones. 2011. Forest product and wood science: An introduction 6th Edition.
Wiley-Blacwell Syafii W, Siregar IZ. 2006. Sifat kimia dan dimensi serat kayu mangium (Acacia mangium Willd.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis 4(1). 28-32.
Technical Association of the Pulp and Paper Industy. 1996. TAPPI test methods. TAPPI Press, Atlanta. Telmo C, Lousada J. 2011. The explained variation by lignin and extractive content on higher heating value of wood. Biomass Bioenergy 35:1663- 1667.
Tsoumis G. 1991. Science of technology of wood (structure, properties, utilization). Van Nostrand Reinhold, New York.
Wheeler EA, Baas P, Gasson E. 2008. IAWA (Komite Perhimpunan Anatomiwan Kayu International). Identifikasi kayu: ciri mikroskopik kayu untuk identifikasi kayu daun lebar. (terjemahan) Sulistyobudi A, Mandang YI, Damayanti R, Rulliaty S, penerjemah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Litbang Kehutanan Bogor.
DOI: https://doi.org/10.22146/jik.57480
Article Metrics
Abstract views : 20700 | views : 23912Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmu Kehutanan
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/
Indexed by:
Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International