(1) Bagian Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2) Alumni Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (*) Corresponding Author
Abstract
Indeks kepadatan tegakan (SDI) berpengaruh pada produktifitas tegakan. Hutan rakyat memiliki karakteristik kepadatan tegakan yang berbeda dengan hutan tanaman seumur. Kajian SDI selama ini belum pernah dilakukan di hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indeks kepadatan tegakan di hutan rakyat dengan pendekatan persamaan yang dikembangkan oleh Reineke. Sampel yang digunakan berjumlah 62 plot berdasarkan variasi kepadatan, pola pengelolaan dan kelerengan lahan. Analisis alometri digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah pohon per hektar (N/ha) dengan diameter pada rata-rata luas bidang dasar (dlbds ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan SDI yang dikembangkan oleh Reineke dapat digunakan di hutan rakyat dengan penyesuaian nilai referensi diameter. Berdasarkan nilai koefisien alometri dan referensi diameter pada rata-rata luas bidang dasar sebesar 20 cm, maka dapat diajukan persamaan SDI untuk hutan rakyat sebagai berikut :
SDI = N (20/dlbds ) -1,153
Kata kunci: Indeks kepadatan, hutan rakyat, alometri
Determination of Sengon Stand Density Index in the Community Forests (Kranggan and Pringsurat Sub District, Temanggung District)
Abstract
Stand Density Index (SDI) reflects stand productivity. Research on density index in community forest is very rare. The objective of this research was to determine stand density index in community forest by implementing Reineke’s density index. There were 62 sample plots established representing density variation, management pattern, and land terrain. Stem diameter of saplings, poles and trees was measured in every plot. Allometry analysis was employed to draw the relation between the number of stem per hectare (N) and stem diameter at the average of basal area (dlbds ). The result showed that the Reineke’s density index could be applied with an adjustment in the reference stem diameter. Based on the accepted allometry coefficient and the minimum stem diameter at the average basal area of 20 cm, the equation of stand density index for community forest is proposed as follows:
Assman E. 1970. The Principles of Forest Yield Study. Pergamon Press, New York.
Avery TE & HE Burkhart. 2002. Forest Measurements. 5th Ed. McGraw-Hill, Inc. New York.
Awang SA. 2004. Dekonstruksi Sosial Forestri : Reposisi Masyarakat dan Keadilan Lingkungan. Bigraf, Yogyakarta. Hlm. 10;100.
Davis SL & K. Johnson. 1987. Forest Management. McGraw-Hill,Inc. USA.
Firman M. 2007. Pengembangan Hutan Rakyat. Proceeding Seminar Nasional. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hlm. 9.
Laar A van & A. Akça. 2007. Forest Mensuration. Springer.
Pretzsch H & Biber P. 2005. A Re -Evaluation of Reineke’s Rule and Stand Density Index. For. Sci. USDA Forest Service, Pensylvania. 51(4): 304-320 pp. Disunting dari: http//www.ncrs.fs.fed.us.pdf/.
Reineke LH. 1933. Perfecting a Stand Density Index for Even Age Forest. Journal of Agriculture Research.
West PW. 2009. Tree and Forest Measurement. 2nd Ed. Springer.
Sadono R. 2001. Penentuan Indeks Kepadatan Tegakan pada Hutan Produksi Permanen Dataran Rendah di Kalimantan. Buletin Kehutanan. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta. No. 48: 21-34.
Shaw JD. 2006. Reineke’s Stand Density Index: Where Are We and Where Do We Go From Here?. Proceeding Society of American Foresters 2005 National Convention. USDA Forest Service. Pensylvania. 1-13pp. Disunting dari : http//www.ncrs.fs.fed.us.pdf/ (18-06-2008)