EKONOMI MORAL
Mubyarto Mubyarto(1*)
(1) Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Dalam suatu pertemuan ilmiah pernah ada pernyataan lugu
yang mengesanhan pengeitian ekonomi sebagai sesuatu yang salah, yang tidak
seharusnya diperkembangkan. Dinyatakan sebagai semacam protes bahwa "sekarang
ini kok nampaknya pariwisata pun sudah diekonomikan"! Mudah-mudahan yang
dimaksudkan adalah bahwa pariwisata sudah "dikomersialkan" bukan
"diekonomikan". Dan pengeitian ekonomi memang berbeda dengan komersial,
meskipun memang dalam buku-buku teks ekonomi diajarkan bahwa ekonomi yang
maju adalah ekonomi yang semakin komersial.
Konsep ekonomi moral yang akan kami bahas sekarang ini tidaklah sama sekali
berbeda dengan moralitas yang mendasari pikiran Smith dalam The Moral Sentiment.
Moralitas secara umum bisa diartikan sebagai (kepatuhan pada) aturan hidup yang
bijaksana, yang berarti mengandung tujuan baik dan bagi kebaikan semua orang. Dan
ekonomi moral tidak lain adalah suatu (aturan) kehidupan berekonomi di mana
berbagai kepentingan ekonomi dalam masyarakat bersifat tenggang-menenggang
(secara otomatis) tanpa perlu ada campur tangan pihak ketiga untuk
mengembangkannya.
Full Text:
PDFReferences
Pidato Dies Natalis VI Universitas Widya Mataram Yogyakarta, 24 November 1988
Article Metrics
Abstract views : 12709 | views : 10961Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1989 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Journal of Indonesian Economy and Business)
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-sa
Journal of Indonesian Economy and Business |
The Journal of Indonesian Economy and Business (print ISSN 2085-8272; online ISSN 2338-5847) is published by the Faculty of Economics and Business Universitas Gadjah Mada, Indonesia. The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License |
© 2019 Journal of Indonesian Economy and Business | Visitor Statistics |