Tanggung Jawab Masyarakat Lokal pada Konservasi Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pesisir Selatan Jawa Barat

https://doi.org/10.22146/jfs.48147

Atikah Nurhayati(1*), Titin Herawati(2), Isni Nurruhwati(3), Indah Riyantini(4)

(1) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
(2) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
(3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
(4) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Populasi penyu adalah bagian dari keanekaragaman hayati. Penyu adalah reptil yang hidup di lautan yang terancam punah, sehingga diperlukan upaya untuk melindungi melalui konservasi penyu. Salah satu daerah konservasi penyu adalah di pantai selatan Provinsi Jawa Barat. Masyarakat memiliki peran penting dalam pengelolaan konservasi penyu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat tanggung jawab masyarakat lokal terhadap konservasi penyu di pantai selatan Jawa Barat, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus di pantai selatan Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018 - Februari 2019. Teknik pengambilan responden menggunakan purposive sampling sebanyak 35 responden. Alat analisis yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif. Berdasarkan penelitian ini tingkat tanggung jawab masyarakat lokal dalam konservasi penyu di pantai selatan Jawa Barat, terdiri dari: (1) respon masyarakat lokal terhadap pendidikan dan pengetahuan konservasi penyu memiliki nilai tanggung jawab yang tinggi; (2) respon masyarakat lokal terhadap pengelolaan habitat penyu memiliki nilai tanggung jawab yang rendah; (3) respon masyarakat lokal untuk merubah perilaku melestarikan penyu memiliki nilai tanggung jawab yang rendah; (4) respon masyarakat lokal tentang ancaman kepunahan penyu memiliki nilai tanggung jawab yang rendah; (5) respon masyarakat lokal tentang ekowisata penyu memiliki nilai tanggung jawab yang tinggi. Berdasarkan hasil peneltian disarankan perlu adanya pelatihan yang dilakukan secara kontinue untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan masyarakat lokal mengenai konservasi penyu serta koordinasi antar
stakeholder untuk mengelola kawasan konservasi penyu melalui edukasi ekowisata bahari.

Keywords


Jawa Barat; komunitas lokal; konservasi; penyu; pesisir

Full Text:

PDF


References

Ackerman, R.A. 1997. The nest environment and the embryonic development of sea turtles. In: Lutz, P.L dan Musick, J.A (eds). The Biology of Sea Turtle. CRC Press, Boca Raton. 83-106

Apuk, I., K. Cecep, G. Andi, A. Ridwan & S. Suwardie. 2018. Sustainability management of turtle conservation area in pangumbahan beach, Sukabumi, West Java. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8 (1): 36-43

Ario, R., E. Wibowo & I. Pratikto. 2016. Pelestarian habitat penyu dari ancaman kepunahan di turtle conservation and education center (TCEC), Bali. Jurnal Kelautan Tropis. 19 (1): 60-66

Azkab, M.H. 1999. Penyu hijau Chelonia mydas yang senang melahap lamun hijau segar. Oseanologi- LIPI. Oseana. 24 (2): 13-20

Balazs, G. H. 1980. Synopsis of Biological Data on the Green Turtle in the Hawaiian Island. U. S. Departement of Comerce NOAA – TM – NMFS. Honolulu Hawaii 141p.

Bato, M., Y. Fredinan & F. Achmad. 2013. Kajian manfaat kawasan konservasi perairan bagi pengembangan ekowisata bahari: Studi kasus di kawasan konservasi perairan Nusa Penida, Bali. Depik. 2 (2): 104-113

Bjorndal, K.A., A.B. Bolten & M.Y. Chaloupka. 2005. Evaluating trends in abundance of immature green turtles Chelonia Mydas, In The Greater Caribbean. Ecological Applications. 15 (1): 304-314

Carr, A.F. 1952. Handbook of Turtle. The Turtles of the United States. Canada and Baja California. Ithaca, N.Y. 542

Carr, A. 1972. Great reptiles, great enigmas. Audubon. 2: 504-515

Carr, A. 1975. The ascension island green turtle colony. Copiea. 3: 547-555

IUCN. 2004. The IUCN red list of threatened species:Chelonia mydas. The IUCN red list of threatened species. ISSN 2307-8235

Janawi. 2009. Perkembangan suhu sarang penetasan buatan pada penetasan telur penyu hijau (Chelonia mydas L.) di pantai pangumbahan Kabupatan Sukabumi. Fakultas Pertanian Universitas Suryakencana. Cianjur

Kurniarum, M., W. Prihanta & S. Wahyuni. 2015. Pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap konservasi penyu dan ekowisata di Desa Hadiwarno Kabupaten Pacitan sebagai sumber belajar biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 1 (2)

Mangunjaya, F. 2008. Menyelamatkan penyu Indonesia. Tropika Indonesia. Musim Panen 12 (2): 8-12

Nuitja, I.N.S. 1986. Study in the sea turtles, growth weight of organs and length of digestive tract of sea turtles slaughtered in Bali Island. Seminar Multi-Discriplinary Studies on Fisheries and Inshore Coastal Resource Management. Proceeding 2: 2-26. Semarang

Nuitja, I.N.S. & I. Uchida. 1982. Preliminary studies on the growth and food consumptionof the juvenile loggerhead turtle Carreta carreta L. in captivity. Aquaculture. 27: 157-160

Nuitja, I.N.S & E. Guhardja. 1986. Nesting site recruitments for green turtle (Chelonia mydas) in Indonesia. Proceeding of the International Seminar on Comperative Agricultural Studies in South east Asia, Denpasar, Indonesia

Pelletier D., J.A. Garcia-Charton, J. Ferraris, G. David, O. Thebaud, Y. Letourneur, J. Claudet, M. Amand, M. Kulbicki & R. Galzin. 2005. Designing indicators of assessing the effects of marine potected areas on coral reef ecosystems: A multidisciplinary standpoint. Aquatic Living Resources. 18: 1533

Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Priyono A. 1989. Pengelolaan habitat dan satwa penyu laut. Media Konservasi. 2 (2): 33-38

Seminoff, J.A. 2002. Marine Turtle Specialist Global Green Turtle (Chelonia mydas) assessment for the IUCN Red List Programme. Laporan untuk Species Survival Commission, Gland, Switzerland

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung. 311-312

Spotila, J. R. 2004. Sea Turtles: A Complete Guide To Their Biology, Behavior, And Conservation. Baltimore: John Hopkins University

Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup No. 23 tahun 1997

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan



DOI: https://doi.org/10.22146/jfs.48147

Article Metrics

Abstract views : 4812 | views : 8493

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada (print ISSN 0853-6384; online ISSN 2502-5066) is published by Department of Fisheries, Universitas Gadjah Mada in collaboration with Semnaskan UGM (Seminar Nasional Tahunan Hasil Perikanan dan Kelautan) and ISMFR (International Symposium on Marine and Fisheries Research).

 

View My Stats