Pengaruh Kombinasi Pupuk N-P-K dan Vinasse Diperkaya Mikroba terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L. Merrill)

https://doi.org/10.22146/veg.78636

Yuliani Wulandari(1), Dyah Weny Respatie(2*), Taufan Alam(3)

(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Konsumsi kedelai Indonesia meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk tetapi produksi di dalam negeri belum mencukupi kebutuhan kedelai nasional. Salah satu faktor penyebab produksi kedelai di Indonesia rendah adalah pemupukan yang tidak berimbang. Solusi yang dapat diberikan dari permasalahan tersebut yaitu pemanfaatan vinasse sebagai pembenah tanah dan pengurangan dosis pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi pupuk N-P-K dan vinasse diperkaya mikroba terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 – Januari 2022 di Kebun Tri Dharma, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga blok sebagai ulangan. Perlakuan terdiri atas tanpa pupuk atau kontrol, vinasse diperkaya mikroba, N-P-K standar, 25% N-P-K standar + vinasse diperkaya mikroba, 50% N-P-K standar + vinasse diperkaya mikroba, dan 75% N-P-K standar + vinasse diperkaya mikroba.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa takaran kombinasi vinasse diperkaya mikroba yang dikombinasikan dengan pengurangan dosis pupuk N-P-K standar maupun pemberian vinasse diperkaya mikroba belum mencapai kriteria kelulusan uji efektivitas pupuk pada tanaman kedelai. Aplikasi vinasse diperkaya mikroba dapat mengurangi penggunaan pupuk N-P-K sebesar 25% pada tanaman kedelai.


Keywords


hasi; kedelai; N-P-K; pupuk; vinasse

Full Text:

PDF


References

Bachtiar, M. Ghulamahdi, M. Melati, D. Guntoro, dan A. Sutandi. 2016. Kebutuhan nitrogen tanaman kedelai pada tanah mineral dan mineral bergambut dengan budidaya jenuh air. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 35(3): 217-228.

FAO. 2022. Production/Yield Quantities of Soybeans in Indonesia. <http://www.fao.org/faostat/en/#data/QC/visualize>. Diakses pada Senin, 15 Agustus 2022.

Farrasati, R., I. Pradiko, S. Rahutomo, E.S. Sutarta, H. Santoso, dan F. Hidayat. 2019. C-organik tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Sumatera Utara: status dan hubungan dengan beberapa sifat kimia tanah. Jurnal Tanah dan Iklim 43(2): 157-165.

Firnia, D. 2018. Dinamika unsur fosfor pada tiap horison profil tanah masam. Jurnal Agrotek 10(1): 45-52.

Hakim, L. 2017. Komponen hasil dan karakter morfologi penentu hasil kedelai pada lahan sawah tadah hujan. Penelitian Pertanian Tanaman Polong 1(1): 65-72.

Handriawan, A., D.W. Respatie, dan Tohari. 2016. Pengaruh intensitas naungan terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar kedelai (Glycine max (L.) Merrill) di lahan pasir pantai Bugel, Kulon Progo. Vegetalika 5(3): 1-14.

Irwan, A.W., dan T. Nurmala. 2018. Pengaruh pupuk hayati dan pengapuran terhadap produktivitas kedelai di tanah Inceptisol Jatinangor. Jurnal Kultivasi 17(2): 656-663.

Karimuna, S.R., dan A. Wahab. 2019. Efektivitas pupuk anorganik dalam meningkatkan produktivitas kedelai di lahan kering Sulawesi Tenggara. Buletin Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi 5(2): 169-180.

Kurniawati, H.Y., A. Karyanto, dan Rugayah. 2015. Pengaruh pemberian pupuk organik cair dan dosis pupuk NPK (15:15:15) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Agrotek Tropika 3(1): 30-35.

Machay, A.D.J.K. Syers, and P.E.H. Gregg. 1984. Ability of chemical extraction procedures to assess the agronomic effectiveness of phosphate rock material. New Zealand Journal of Agricultural Research 27:219-230.

Malhotra, H., Vandana, S. Sharma, and R. Pandey. 2018. Phosphorus Nutrition: Plant Growth in Response to Deficiency and Excess. Springer, Singapore.

Marlina, E., E. Anom, dan S. Yoseva. 2015. Pengaruh pemberian pupuk NPK organik terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jurnal Online Mahasiswa Faperta 2(1): 1-13.

Mazylyte, R., J. Kaziuniene, L. Orola, V. Valkovska, E. Lastauskiene, and A. Gegeckas. 2022. Phosphate solubilizing microorganism Bacillus sp. MVY-004 and its significance for biomineral fertilizers’ development in agrobiotechnology. Biologi 11(254): 1-17.

Nazir, M., Syakur, dan Muyassir. 2017. Pemetaan kemasaman tanah dan analisis kebutuhan kapur di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah 2(1): 21-30.

Ozlu, E., and S. Kumar. 2018. Response of soil organic carbon, pH, electrical conductivity, and water stable aggregates to long term annual manure and inorganic fertilizer. Soil Science Society of America Journal 82: 1243-1251.

Parsaee, M., M.K.D. Kiani, and K. Karimi. 2019. A review of biogas production from sugarcane vinasse. Biomass and Bioenergy 122: 117-125.

Permanasari, I., M. Irfan, dan Abizar. 2014. Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Pemberian Rhizobium dan Pupuk Urea pada Media Gambut. Jurnal Agroekoteknologi 5(1): 29-34.

Purwanto, P., Y. Nuraini, dan N. Istiqomah. 2022. Pengaruh aplikasi kompos dengan pupuk anorganik (NPK Dan Urea) terhadap populasi bakteri pelarut fosfat dan hasil tanaman jagung di lahan kering. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 9(1): 21-27.

Respatie, D.W., M.S. Rohman, D. Widianto, dan J. Widada. 2020. Pengaruh kombinasi pupuk anorganik dan vinasse diperkaya mikroba terhadap pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays L.). Vegetalika 9(4): 547-561.

Salawati, S., M. Basir-cyio, I. Kadekoh, dan A.R. Thaha. 2016. Potensi biochar sekam padi terhadap perubahan pH, KTK, C organik dan P tersedia pada tanah sawah inceptisol. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 23(2): 101-109.

Sayaka, B., D.K.S. Swastika, and Y.H. Saputra. 2021. Challenges of soybean self-sufficiency policy in Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 648: 1-9.

Scull, I., L. Savon, O. Gutierrez, E. Valino, I. Orta, P.O. Mora, H. Orta, Y. Ramos, A. Molineda, G. Coto, and A. Noda. 2012. Physic-chemical composition of concentrated vinasse for their assessment in animal diets. Cuban Journal of Agricultural Science 46(4): 385-389.

Soekamto, M.H. 2015. Kajian status kesuburan tanah di lahan kakao Kampung Klain Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong. Jurnal Agroforestri 10(3): 201-208.

Triyono, A., Purwanto, dan Budiyono. 2013. Efisiensi penggunaan pupuk –N untuk pengurangan kehilangan nitrat pada lahan pertanian. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 526-531.

Utama, R. dan Sjamsijah, N. 2019. Uji tujuh genotipe kedelai generasi F7 terhadap ketahanan serangan karat daun (Phakopsora pachyrhizi) dengan metode IWGSR. Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences 3(1): 54-61.

Vyatrisa, B., S. Muhartini, dan S. Waluyo. 2017. Pengaruh vinasse dan macam pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil pak choi (Brassica rapa subsp. chinensis (L.) Hanelt) 6(1): 12-21.

Wuye, A.R. 2016. Pengembangan Produksi Kedelai sebagai Upaya Kemandirian Pangan di Indonesia. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Zamzami, A., R. Rogomulyo, dan S. Purwanti. 2016. Pengaruh waktu pemupukan dan macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam (Glycine max (L.) Merrill). Vegetalika 5(1): 13-22.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.78636

Article Metrics

Abstract views : 1366 | views : 1099

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats