Kesesuaian Tanaman Ganyong (Canna indica L.), Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson), dan Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) pada Agroforestri Perbukitan Menoreh

https://doi.org/10.22146/veg.6426

Halim Wicaksono, Eka Tarwaca Susila Putra, dan Sri Muhartini(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian betujuan untuk 1) mendapatkan kelas kesesuaian lahan tanaman ganyong, suweg dan ubi kayu, dan 2) mendapatkan kadar amilum yang dihasilkan oleh ganyong, suweg dan ubi kayu dalam sistem agroforestri pada beberapa zona ketinggian Pebukitan Menoreh. Penelitian dilakukan dengan metode survei berdasarkan strata ketinggian (stratified random sampling) pada tiga zona di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, yaitu zona bawah (300-500 mdpl), tengah (500-700 mdpl), dan atas (700-900 mdpl). Pengamatan dilakukan terhadap variabel iklim mikro, karakter fisika dan kimia tanah serta kandungan amilum dalam umbi ganyong, suweg dan ubi kayu. Kelas kesesuaian lahan menurut FAO dan Sys ditentukan dengan pendekatan analisis mempautkan yaitu membandingkan syarat tumbuh tanaman dengan kualitas lahan menggunakan tabel matching. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa menurut sistem FAO, ganyong memiliki sub kelas kesesuaian lahan aktual N1mpada ketiga zona, serta sub kelas kesesuaian lahan potensial S3mdi zona bawah dan S3wm di zona tengah dan atas. Suweg memiliki sub kelas kesesuaian lahan aktual S3m pada zona bawah dan tengah, serta N1mpada zona atas. Sub kelas kesesuaian lahan potensial untuk suweg adalah S3m di zona bawah dan atas, serta S2m di zona tengah. Ubi kayu memiliki sub kelas kesesuaian lahan aktual N1mpada ketiga zona, dan sub kelas kesesuaian lahan potensial S3mdi zona bawah dan S3m di zona tengah serta atas. Urutan kesesuaian lahan menurut Sys untuk masing-masing komoditas adalah zona tengah-bawah-atas. Kadar amilum ganyong, suweg dan ubi kayu pada ketiga zona tidak berbeda nyata.

 

Kata kunci : agroforestri, zona ketinggian dan amilum




References

Afrianto, Denny. 2010. Analisis Pengaruh Stok Beras, Luas Panen dan Rata-rata Produksi, Harga Beras dan Jumlah Konsumsi Beras terhadap Ketahanan Pangan di Jawa Tengah. Universitas Diponegoro, Semarang. Skripsi

Alam, Taufan. 2014. Optimasi Pengelolaan Sistem Agroforestri Cengkeh, Kakao dan Kapulaga di Pegunungan Menoreh. Universitas Gadjah Mada. Tesis.

Djaenuddin, D., H. Marwan, H. Subagyono, dan A. Mulyani, N. Suharta. 2000. Kriteria kesesuaian lahan untuk komoditas pertanian. Versi 3. September 2000. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

FAO. 1976. A framework for land evaluation. Soil Bulletin No. 52. FAO Rome.

Hidayati, U. 2001. Evaluasi lahan untuk peningkatan usaha tani lahan kering di bagian tengah Kabupaten Gunung Kidul. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tesis.

SAS Institute Inc. 1990. SAS/STAT Users Guide. SAS Publishing, North Caroline.

Sys, C, E.V. Rans, J. Debaveye, and F. Beernaert. 1993. Land evaluation part III crop requirement. Agriculture publication. General Administration for Development Cooporation. Belgia



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.6426

Article Metrics

Abstract views : 6908 | views : 33802

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats