Pengaruh Tingkat Kerapatan Teki (Cyperus rotundus L.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Habitus Wijen (Sesamum indicum L.)

https://doi.org/10.22146/veg.5767

Anjarini Pranesti, Rohlan Rogomulyo, dan Sriyanto Waluyo(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kerapatan teki terhadap pertumbuhan dan hasil wijen bercabang dan tidak bercabang. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tridharma, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada yang berlokasi di Banguntapan, Bantul dari bulan September 2013 sampai Februari 2014. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial. Faktor pertama tingkat kerapatan teki yang mempunyai empat aras, yaitu teki tanpa wijen, tingkat kerapatan rendah (20 umbi per 961,625 cm2), tingkat kerapatan sedang (40 umbi per 961,625 cm2), dan tingkat kerapatan tinggi (60 umbi per 961,625 cm2) sedangkan faktor kedua jenis tanaman wijen yang mempunyai tiga aras, yaitu tanaman wijen tanpa teki, tanaman wijen bercabang, dan tanaman wijen tidak bercabang. Semakin tinggi kerapatan teki semakin menghambat pertumbuhan dan meningkatkan kehilangan hasil wijen bercabang dan tidak bercabang. Teki dengan tingkat kerapatan rendah menyebabkan kehilangan hasil biji per tanaman wijen bercabang (20,50%) dan wijen tidak bercabang (51,38%). Teki dengan tingkat kerapatan sedang menyebabkan kehilangan hasil biji per tanaman wijen bercabang (32,00%) dan wijen tidak bercabang (52,17%). Teki dengan tingkat kerapatan tinggi menurunkan hasil biji per tanaman wijen bercabang (32,48%) dan tanaman wijen tidak bercabang (72,64%). Tanaman wijen tidak bercabang lebih peka terhadap kerapatan teki dibandingkan dengan tanaman wijen tidak bercabang.

Kata Kunci : wijen, Cyperus rotundus L, kerapatan, kompetisi




References

Endah, J. 2001. Membuat Tabulampot Rajin Berbuah. AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Fahn. 1992. Anatomi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta.

Juanda, D dan Bambang C. 2005. Wijen Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta.

Ijal, Z., Asif T., Muhammad E.S., Ahsan A., Muhammad A., Naeem A., Farhan A.A., Asghar A., dan Muhammad M.M. 2011. Effect of weed competition period on weed on yield and yield compenent of sesame (Sesame indicum L.). Pak J. Weed Sci. Res 17:51-61.

Mardjono, R., Hadi R., Moch. Romli., dan Tukimin S.W. 2006. Teknologi budi daya dan pascapanen untuk meningkatkan mutu wijen (Sesamum indicum L.). Prosiding Seminar Memacu Pengembangan Wijen untuk Mendukung Agroindustri Malang, 9 November 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor.

Rachman, A.H. 2006. Status wijen (Sesamum indicum L.) di dalam dan luar negeri. Prosiding Seminar Memacu Pengembangan Wijen untuk Mendukung Agroindustri Malang, 9 November 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor.

Rukmana, R dan Sugandi S. Gulma dan Teknik Pengendalian. Kanisius, Yogyakarta.

Sastroutoma, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mardjono, R. 2007. Varietas unggul wijen Sumberrejo 1 dan 4 untuk pengembangan di lahan sawah sesudah padi. Perspektif 6: 1-9.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2001. Atlas Arahan Tata Ruang Pertanian Indonesia Skala 1: 1.000.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Zimdahl, R. L. 1993. Fundamentals of Weed Science. Academic Press, Inc., New York.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.5767

Article Metrics

Abstract views : 3247 | views : 12744

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats