Pengaruh Proporsi Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tumpangsari Kubis (Brassica oleracea Var. Capitata L.) dengan Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)
Ariana Rusbiyati(1*), Rohlan Rogomulyo(2), Sri Muhartini(3)
(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Jumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan penurunan luas kepemilikan lahan pertanian karena permintaan lahan pemukiman yang tinggi. Selain itu, juga akan berdampak terhadap kuantitas produksi sayuran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kubis dan tomat merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi. Tumpangsari merupakan salah satu program intensifikasi pertanian untuk meningkatkan hasil dan produktivitas lahan dalam satu musim tanam. Pengaturan proporsi tanaman perlu diperhatikan karena untuk mendapatkan proporsi tanaman yang optimal, sehingga dapat meningkatkan efisien penggunaan lahan dan meningkatkan produksi kedua tanaman. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Proporsi Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tumpangsari Kubis (Brassica oleracea var. Capitata L.) dengan Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)”. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kombinasi perbandingan jumlah tanaman yang memberikan produktivitas lahan yang menguntungkan dalam sistem tumpangsari kubis dan tomat. Penelitian dilaksanakan pada Juni–September 2017 di lahan sawah di daerah Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan lima pelakuan dan tiga blok sebagai ulangan. Faktor yang diuji adalah perbandingan jumlah tanaman atau proporsi populasi yaitu 100% kubis; 25% kubis : 75% tomat; 50% kubis : 50% tomat; 75% kubis : 25% tomat; dan 100% tomat. Hasil penelitian menunjukkan tumpangsari dengan proporsi 75% kubis dan 25% tomat memberikan produktivitas lahan dan pendapatan ekonomi yang menguntungkan sebab nilai kesetaraan lahan lebih dari satu (NKL <1), yaitu 1,13 dan nilai ekonomi sebesar Rp 76.773.870,-.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminah, I. S., D. Budianta, Y. Parto, Munandar, dan Erizal. 2013. Tumpangsari Kedelai−Jagung, Jarak Tanam, dan Pupuk Hayati di Lahan Pasang Surut. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Prosiding. Anonim. 2016. Badan Pusat Statistik : Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 (Ribuan). <https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1274>. Diakses pada 10 Desember 2016. Arinong, A.R. 2014. Meningkatkan Produktivitas Lahan dengan Pertanian Ramah Lingkungan. < http://www.stppgowa.ac.id/informasi/artikel-ilmiah/252-meningkatkan-produktivitas-lahan-dengan-pertanian-ramah-lingkungan.html>. Diakses pada 10 Mei 2018. Donald, C. M. 1963. Competition among Crop and Pasture Plant. Adv. Agron15 Hal : 1-118. Gardner, F.P., R.B. Pearce, Roger L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerjemah Herawati Susilo dan Pendamping Subiyanto. Cetakan pertama. Universitas Indonesia. Jakarta. Masfufah, A. 2012. Pengaruh pemberian pupuk hayati (biofertilizer) pada berbagai dosis pupuk dan media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum). Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Skripsi. Myrna, N. E. F. 2005. Pemupukan N pada jagung pada ultisol dengan sistem olah tanah minimum. Jurnal Agronomi Vol. 10 No. 1, Hal : 9-25. Perwitasari, B., M. Tripatmasari, dan C. Wasonowati. 2012. Pengaruh media tanam dan nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoi (Brassica juncea L.) dengan sistem hidroponik. Agrovigor 5 : 14-25. Prasetyo, E. I. Sukardjo dan H. Pujiwati. 2009. Produktivitas lahan dan nkl pada tumpang sari jarak pagar dengan tanaman pangan. Jurnal Akta Agrosia 12 : 51 – 55. Rahayu, M., D. Prajitno, dan A. Syukur. 2006. Pertumbuhan vegetatif padi gogo dan beberapa varietas nanas dalam sistem tumpangsari di lahan kering Gunung Kidul, Yogyakarta. Biodiversitas. Vol. 7, No. 1 Hal : 73-76. Rifai, A., S. Basuki, dan B. Utomo. 2014. Nilai kesetaraan lahan budi daya tumpang sari tanaman tebu dengan kedelai: studi kasus di Desa Karangharjo, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. Widyariset, Vol. 17, No.1, Hal : 59–70. Setyowati, M. L., E. Sulistyaningsih, dan E. T. S. Putra. 2013. Pertumbuhan dan hasil kubis (Brassica oleraceae L.) dalam sistem tumpangsari dengan bawang daun (Allium fistulosum L.). Vegetalika Vol.2, No.3, Hal : 32-44. Subrata, A. G. 2016. Pengaruh proporsi populasi padi gogo dan kacang hijau dalam tumpangsari terhadap hasil dan komposisi gulma di lahan pasir pantai. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tesis. Zakariyya, F. 2016. Menimbang Indeks Luas Daun Sebagai Variabel Penting Pertumbuhan Tanaman Kakao. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.41164
Article Metrics
Abstract views : 4450 | views : 3384Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: