(1) Fakultas Pertanian UGM (2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (*) Corresponding Author
Abstract
Pemberian pyraclostrobin yang merupakan fungisida dari jenis strobilurin memiliki kemampuan untuk memacu sintesis prekursor IAA yaitu L-tryptopha yang dapat memicu pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu aplikasi pyraclostrobin terbaik terhadap pertumbuhan, hasil dan kesehatan tanaman cabai (Capsicum annuum L.). Penelitian dilakukan di Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ngipiksari, Sleman, Yogyakarta pada bulan Februari-Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 1 faktor dan 4 blok. Aras faktor ini terdiri dari lima perlakuan yaitu pemberian pyraclostrobin pada benih, pyraclostrobin pada media, pyraclostrobin pada bibit, pyraclostrobin pada tanaman di lapangan dan tanpa perlakuan. Pada perlakuan pyraclostrobin pada benih, pyraclostrobin pada media dan pyraclostrobin pada bibit dilakukan penyemprotan di lapangan saat 30 hspt, 60 hspt dan 90 hspt dengan dosis 1 kg/ha, Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) taraf kepercayaan 95% dan diuji lanjut dengan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perlakuan pyraclostrobin pada benih, pyraclostrobin pada media, pyraclostrobin pada bibit dan perlakuan pyraclostrobin pada tanaman di lapangan dengan dosis 1 kg/ha pyraclostrobin sebanyak 3 kali penyemprotan di lapangan saat 30, 60 dan 90 hspt tidak meningkatkan pertumbuhan, hasil dan kesehatan tanaman cabai. Perlakuan pyraclostrobin pada bibit dapat menjadi rekomendasi untuk budidaya tanaman cabai, karena pertumbuhan buah yang lebih cepat waktu panen lebih awal dengan bobot segar buah yang lebih besar, sehingga dapat memberikan peluang bagi petani untuk memperoleh penghasilan lebih banyak.
Keywords
pyraclostrobin, cabai merah keriting, perlakuan benih.
Asputri, N.U., L.Q. Aini, A.L. Abadi, 2013. Pengaruh aplikasi Pyraclostrobin terhadap serangan penyebab penyakit bulai pada lima varietas jagung (Zea mays). Jurnal HPT 1 : 3.
Efendi, Y., Hariyono, D., Wicaksono, K.P., 2014, Uji efektifitas aplikasi pyraclostrobin dengan beberapa level cekaman suhu pada tanaman Jagung (Zea mays). Jurnal Produksi Tanaman 2:6.
Hasanah, U. 2015. Pengaruh Bahan Aktif Pyraclostrobin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa L. Aggregatum group). Universitas Gadjah Mada. Master Tesis.
Hardiansyah, A.N. 2016. Pengaruh Pemberian Pyraclostrobin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah Kriting (Capsicum annum L). Universitas Gadjah Mada. Master Tesis.
Krieger, R., J. Doull, D. Ecobichon, D. Gammon, E. Hodgson, L. Reiter, dan J. Ross. 2001. Handbook of Pesticide Toxicology. Academic Press, London.
Lima, S.A, Marcus, T. N. Reffatti, M.C. Juncos, T. Burbulhan, L. Martikoski. 2009. Physilogical effect of the fungicide Pyraclostrobin and seed treatment in the corn crop. Jurnal pesquisa aplicada and agrotecnologia 2:3.
Venancio, W. S., M. A. T. Rodrigues, E. Begliomini, dan N. L. de Souza. 2003. Physiological effect of strobilurin fungicides on plants. Ponta Grossa 9: 59-68.