Pengaruh Jarak Tanam Bibit Asal Mata Tunas Tunggal terhadap Pertumbuhan dan Hasil Lima Klon Tebu (Saccharum Officinarum L.) pada Vertisol Lahan Kering
Imam Nur Huda(1*), Tohari Tohari(2), Taryono Taryono(3)
(1) 
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Budidaya tebu pada vertisol lahan kering merupakan upaya untuk meningkatkan
produksi tebu sebagai bahan baku gula pasir. Budidaya tebu lahan kering memerlukan
cara khusus dengan sistem pindah tanam menggunakan bibit asal mata tunas tunggal
serta pengaturan jarak tanam. Jarak tanam mempengaruhi persaingan antar tanaman
pada penggunaan unsur hara, air, penyerapan cahaya matahari, dan ruang tumbuh.
Faktor lain yang perlu diperhatikan pada budidaya tebu lahan kering yaitu pemilihan
klon yang ditanam. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui jarak tanam terbaik
suatu klon pada sistem pindah tanam bibit tebu asalmata tunas tunggal pada vertisol
lahan kering. Percobaan dilakukan di Desa Dengok Kecamatan Playen Kabupaten
Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan November 2014 sampai
September 2015.Perlakuan tersusun oleh 2 faktor yaitu jarak tanam dan klon. Faktor
jarak tanam terdiri dari empat aras: (1) 30 cm x 100 cm; (2) 45 cm x 100 cm; (3) 60 cm
x 100 cm; dan (4) 75 cm x 100 cm . Faktor klon tebu terdiri dari lima aras: (1)
Bululawang, (2)Kidang Kencana, (3) PS 864, (4)PS 881, dan (5)VMC. Perlakuan
disusun dengan rancangan acak kelompok lengkap. Data pengamatan dianalisis
menggunakan sidik ragam, apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut Scott-Knott
dengan α 5%.Tidak terjadi interaksi antara klon dengan jarak tanam yang digunakan
pada budidaya tebu dengan bibit asal mata tunas tunggal pada vertisol lahan kering.
Budidaya tebu pada vertisol lahan kering dengan bibit asal mata tunas tunggal paling
baik menggunakan klon PS 881 dan jarak tanam 30 cm x 100 cm.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anonim. 2001. Atlas arahan tata ruang pertanian indonesia skala 1:1.000.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. Hakim, M. 2010. Potensi sumber daya lahan untuk tanaman tebu di Indonesia. Jurnal Agrikultura 21 (1):5-12. Purlani, E., H.P. Diwang, H. Istiana, dan Subiyakto. 2015. Pembenihan tebu bud chips. <http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2326/file/Pembenihan-Tebu-Bud Chips.pdf>. Diakses 3 April 2016.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.28013
Article Metrics
Abstract views : 2198 | views : 1981Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Vegetalika
VEGETALIKA journal indexed by: