Pengaruh Bobot Rimpang dan Tempat Penyimpanan terhadap Mutu Bibit Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

https://doi.org/10.22146/veg.23951

Rahmat Hanif Abdillah(1*), Rohlan Rogomulyo(2), Setyastuti Purwanti(3)

(1) 
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot rimpang dan tempat penyimpanan terhadap kualitas bibit jahe (Zingiber officinale Rosc.), Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Tridharma, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, yang berlokasi di Banguntapan, Bantul, pada bulan Mei 2014 hingga Desember 2014. Rancangan percobaan yang digunakan  Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor perlakuan, yaitu bobot rimpang dan tempat penyimpanan. Perlakuan bobot rimpang berupa bobot rimpang berukuran kecil (10 gram), bobot rimpang berukuran sedang (30 gram), bobot rimpang berukuran besar (50 gram). Perlakuan tempat penyimpanan berupa penyimpanan di plastik hermatik, penyimpanan di karung beras, dan penyimpanan di rak terbuka. Rimpang hasil panenan disimpan selama 1 hingga 4 bulan untuk diamati mutu fisiknya, kemudian dikecambahkan selama 2 bulan untuk mengetahui mutu bibitnya. Di akhir pengamatan, perlakuan bobot rimpang memberikan hasil gaya berkecambah dan indeks vigor hipotetik yang tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan tempat penyimpanan di plastik hermatik memberikan hasil gaya berkecambah dan indeks vigor hipotetik yang nyata lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa ketiga perlakuan bobot tidak memberikan mutu bibit yang berbeda, dan pernyimpanan di plastik hermatik memberikan mutu bibit yang paling baik hingga akhir pengamatan. Kombinasi bobot rimpang besar dan penyimpanan di plastik hermatik memberikan interaksi yang nyata lebih tinggi pada parameter berat kering akar dan luas akar total.


Keywords


bobot rimpang, tempat penyimpanan, Zingiber officinale Rosc., mutu bibit



References

Anonim. 2004. Statistik perkebunan: jahe. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. Aminah, S. 1995. Pengaruh bobot bibit dan jumlah junas terhadap produksi rimpang jahe. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hailemichael, G. dan K. Tesfave. 2008. The effect of seed rhizome size on the growth, yield, and economic return of ginger (Zingiber officinale Rosc.). Asian J. Plant Sci, 7 : 213- 217. Maemunah dan E. Adelina. 2009. Lama penyimpanan dan invigorasi terhadap vigor bibit kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Media Litbang Sumsel, 2: 56-61. Mudjisihono R., D Hindiarto., Z, dan Noor. 2001. Pengaruh kemasan plastik terhadap mutu sawut kering selama penyimpanan. Jurnal Penelitian Pertanian, 20 (1): 55-65. Rukmana, R. 2010. Usaha tani jahe, dilengkapi pengolahan jahe segar. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sukarman dan Melati. 2011. Prosessing dan penyimpanan benih jahe (Zingiber officinale Rosc.). Balitro. Bogor. Sukarman, D. Rusmin, dan Melati. 2007. Viabilitas benih jahe (Zingiber officinale Rosc.) pada cara budidaya dan lama penyimpanan yang berbeda. Bul. Littro, 17 (1) 2007: 1-12.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.23951

Article Metrics

Abstract views : 4010 | views : 12545

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Budidaya Pertanian



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats