Pengaruh Lama Penyimpanan Bagal terhadap Kualitas dan Perkecambahan Mata Tunas Tunggal Tebu (Saccharum officinarum L.)
Fitrah Annisa(1*), Taryono Taryono(2), Prapto Yudono(3)
(1) 
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Penundaan tanam dan proses pengiriman bibit tebu merupakan salah satu permasalahan yang kerap terjadi dalam budidaya tebu. Daya kecambah bibit tergantung pada kadar air yang terdapat di sekitar mata buku ruas batang. Bahan tanam tebu dalam bentuk bagal panjang memiliki keunggulan dalam hal daya tahan bibit selama penyimpanan karena menyimpan air cukup banyak dibandingkan bibit mata tunas tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diameter dan lama penyimpanan bibit bagal terhadap kualitas dan perkecambahan bibit mata tunas tunggalnya. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor dan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah lama penyimpanan (L) bibit tebu bagal yang terdiri dari lima aras yaitu L0 (tidak disimpan), L5 (lama penyimpanan 5 hari), L2 (lama penyimpanan 10 hari, L15 (lama penyimpanan 15 hari), dan L20 (lama penyimpanan 20 hari). Faktor kedua adalah ukuran diameter batang klon (U) yang terdiri dari dua aras yaitu U1 (klon Bululawang yang memiliki diameter batang sedang) dan U2 (klon PS 862 yang memiliki diameter batang besar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan perkecambahan bibit mata tunas tunggal tebu cenderung menurun seiring dengan lamanya masa penyimpanan. Tidak terdapat interaksi antara jenis klon dan lama penyimpanan pada penyusutan berat bibit, daya tumbuh, indeks vigor, tinggi tanaman umur 8 mst, jumlah daun umur 8 mst, jumlah anakan, diameter batang, volume akar, panjang akar, berat segar dan kering tajuk, serta berat segar dan kering akar. Jenis klon yang berkualitas setelah dilakukan penyimpanan yaitu klon PS 862. Lama penyimpanan bagal tidak berpengaruh pada kualitas bibit mata tunas tunggal.
Keywords
Full Text:
PDF (BAHASA INDONESIA) (Bahasa Indonesia)References
Omoto, G., G.O. Abayo, and J.E. Jamoza. 2007. Effect of delayed planting seedcane on sugarcane germination, growth rate and yield. Kenya Sugar Research Foundation. Sadjad, S. 1993. Dari benih kepada benih. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Sastrowijono, S. 1998. Morfologi tanaman tebu (bagian I). Gula Indonesia, 23: 28-30. Sudarti. 1994. Varietas tebu lahan kering (Saccharum officinarum l.) pada daerah bercurah hujan tinggi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Sutopo, L. 1993. Teknologi benih. CV Rajawali Press. Jakarta. Thomas, D. W. 1984. The possible use of transplants for establishing seedcane nurseries. Proceedings of The South African Sugar Technologists Association.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.23950
Article Metrics
Abstract views : 3368 | views : 4355Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Budidaya Pertanian
VEGETALIKA journal indexed by: