Tanggapan Produktivitas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq. ) terhadap Variasi Iklim

https://doi.org/10.22146/veg.23941

Benny W.P.(1*), Eka Tarwaca Susila Putra(2), Supriyanta Supriyanta(3)

(1) Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Unsur iklim meliputi curah hujan, radiasi matahari, suhu udara dan kelembapan udara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tandan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh individual maupun kombinasi dari variasi unsur tersebut terhadap produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) maupun rendemen minyak kelapa sawit dan menentukan pola hubungan di antara variasi unsur iklim tersebut dengan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) dan rendemen minyak kelapa sawit. Penelitian dilakukan di Kebun Kelapa Sawit milik PT Asian Agri wilayah Sumatera Utara, Riau, dan Jambi, dengan pengumpulan data sekunder tahun 2005-2012 dari salah satu afdeling di wilayah perkebunan yang ada di Sumatra Utara, Riau, dan Jambi yang  meliputi curah hujan, suhu udara, kelembapan udara, dan radiasi matahari, produksi Tandan Buah Segar (TBS), rendemen minyak kelapa sawit, dan kadar free fatic acid (FFA) dalam crude palm oil (CPO). Data primer yang dikoleksi adalah data analisis jaringan tanaman (khususnya organ daun) dan data analisis kadar minyak sawit dalam buah. Percobaan disusun dalam rancangan tersarang (nested design), dengan masing-masing kebun bertindak sebagai sarangnya. Setiap kebun selanjutnya dibagi menjadi 3 blok, dan data sekunder maupun primer dikoleksi dari sampel yang diambil di masing-masing blok. Analisis yang digunakan dalam percobaan ini adalah analisis varian pada level 5% dan bila terdapat beda nyata pada variabel dilanjutkan dengan analisis korelasi dan regresi sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan, komponen unsur iklim yang menjadi faktor pembatas adalah curah hujan yang memiliki persamaan regresi  y = -0.007x + 3.168 di Kebun Aek Kuo, kelembapan udara (RH) yang memiliki persamaan regresi  y = 0.039x + 16.43 di Kebun  Rantau Baru, dan suhu udara yang memiliki persamaan regresi  y = 0.250x - 5.129 di Kebun Tungkal Ulu.


Keywords


Kelapa Sawit, Produktivitas, Curah Hujan, Kelembapan, Suhu Udara



References

Alnopri, M. Taufik, D.W. Ganefianti, Presetyo dan Mukhtasar. 2004. Modifikasi rancangan dialil untuk mendapatkan kopi arabika unggul berdasarkan aktivitas nitrat reduktase. Jurnal Akta Agrosia, 7 (2): 47 - 51. Alnopri. 2004. Optimasi prosedur assay Aktivitas Nitrat Reduktase daun manggis. Jurnal Akta Agrosia, 7 (2) : 62 - 66. Buana, L., D. Siahaan dan S. Aduputra. 2004. Budidaya kelapa sawit. PPKS, Medan. Delita, K., E. Mareza, dan U. Kalsum. 2008. Korelasi aktivitas enzim nitrat reduktase dan pertumbuhan beberapa genotip tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) yang diperlakukan dengan zat pengatur tumbuh 2,4-D. Jurnal Akta Agrosia, 11(1) : 80 - 86. Fauzi, Yan. 2002. Kelapa sawit, budidaya, pemanfaatan hasil dan limbah. Analisa, Usaha dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta. Foyer, H.C., H.M. Valadier, M. Andrea, and W.T. Becker. 1998. Drought induced effect of nitrate reduktase activity and mRNA and on the coordination of nitrogen and carbon metabolism in maize leaves. Plant Physiol, 117: 283 - 292. Gardner, F. P., R. Brent Pearce dan Goger L. Mitchell. 1991. Fisiologi tanamanan budidaya. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Hadi. M. 2005. Teknik berkebun kelapa sawit. Adicita Karya Nusa. Yogyakarta. 176. Hamim, K. Ashri, Miftahudin, dan Triadiati. 2008. Analisis status air, prolin dan aktivitas enzim antioksidan beberapa kedelai toleran dan peka kekeringan serta kedelai liar. Agrivita, 30 (30): 201 - 210. Komariah, A., A. Baihaki, R. Setiamihardja, dan S. Djakasutami. 2004. Hubungan antara aktivitas nitrat reduktase, kadar N total dan karakter penting lainnya dengan toleransi tanaman kedelai terhadap cekaman. Zuriat, 15 (2): 163 - 169. Lakitan, B. 2002. Dasar-dasar klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Fairhurst, T and R. Hardler, 2003. Oil palm : management for large and sustainable yield. International Potash Institute. Singapore. Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip biologi tumbuhan untuk daerah tropik. Gramedia pustaka utama. Jakarta. Mathius, N.T., G. Wijana, E. Guharja, H. Aswindinnoor, Y. Sudirman, dan Subronto. 2001. Respon tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap cekaman kekeringan. Menara Perkebunan, 69 : 29 - 45. Pahan, I. 2008. Panduan lengkap kelapa sawit (manajemen agribisnis dari hulu hingga hilir). Penebar Swadaya (PS). Jakarta. 412. Prayitno, S., D. Indradewa, dan B.H. Sunarminto. 2008. Produktivitas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) yang dipupuk dengan tandan kosong dan limbah cair pabrik kelapa sawit. Ilmu Pertanian, 15 (1) : 37-48. Schmidt, F. H. and J.H.A Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verhandelingen No. 42. Djawatan Meteorologi dan Geofisik. Jakarta. Siregar, H. H., Darlan, N.H dan Pangaribuan. Y. 2006. Peranan ferguson ilmu iklim pada masa kini dan mendatang bagi pertanaman kelapa sawit. Warta PPKS, Vol. 14 (2): 21-29. Siregar, H. H., Harahap. I. Y., Darmosarkoro. W dan Sutarta. E. 2005. Kekeringan pada kelapa sawit. Seri buku saku 10. PPKS. Medan.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.23941

Article Metrics

Abstract views : 10796 | views : 43569

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Budidaya Pertanian



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats