Penentuan Setelan Rotor Mesin Open End Untuk Pembuatan Benang Ne 6 sebagai Upaya Jaminan Atas spesifikasi dan Kualitas Pada Workshop Pemintalan di Ak-Tekstil Solo

https://doi.org/10.22146/ijl.v4i2.66993

Hendri Pujianto(1*), Fajar Pitarsi Dharma(2), Darmawan Hindardi(3), Tuti Purwati Tuwarno(4)

(1) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(2) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(3) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(4) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Mesin open end adalah salah satu jenis mesin yang digunakan dalam proses pemintalan benang. Fungsi utama mesin open end adalah memproses sliver dari mesin drawing dan memisahkan sliver menjadi serat tungga. Serat dikirim ke rotor melalui saluran vakum, rotor berputar pada kecepatan yang sangat tinggi dan memadatkan sebagian serat menjadi bentuk khusus dengan memutar serat pada saat yang bersamaan. Rotor adalah jantung dari proses pemintalan yang mempengaruhi kualitas benang, kinerja pemintalan, produktivitas dan keekonomisan proses. Pembuatan benang Ne pada industri pemintalan diproses pada mesin open end dan untuk benang Ne 6 menggunakan rotor tipe C341 dan C533 agar dapat memenuhi spesifikasi dan kualitas benang Ne 6. Penggunaan rotor yang berbeda tipe menghasilkan spesifikasi dan kualitas benang Ne 6 yang berbeda pula. Solusi dari permasalahan ini adalah menentukan setelan rotor mesin open end yang paling tepat untuk memenuhi spesifikasi dan kualitas benang Ne 6. Percobaan produksi dilakukan di spindel nomor 7 dan 9 pada mesin. Setelah dilakukan pengamatan terhadap percobaan produksi dengan dua tipe rotor yang berbeda maka didapatkan rotor tipe C341 yang lebih memenuhi spesifikasi dan kualitas untuk pembuatan benang Ne 6. Pada spindel 7 mendapat rata–rata Ne 5,86 dan nilai Cvm% yaitu 12,56, spindel 9 mendapat rata–rata Ne 5,94 dan nilai Cvm% yaitu 14,22. Nilai Ne telah memenuhi standar spesifikasi benang Ne 6 yaitu 5,8-6,2 Ne dan nilai Cvm% telah memenuhi toleransi jaminan kualitas ketidakrataan benang Cvm%=1,11-1,25 nilai Um%.

Keywords


Mesin Opend End; Rotor; Benang Ne; Spesifikasi; Kualitas

Full Text:

PDF


References

[1 ] Basuki Wijaya. T dan Sulistiyadi. “Peningkatan Kualitas Imperfection Indicator (Ipi) Benang P/C Ne1 45 Pada Mesin Ring Spinning Toyoda Model Ry Dengan Setting Variasi Diameter Ring Flange Dan Nomor Traveller,” Jurnal Teknika ATW, Vol. 23, No. 1, pp. 95-102, Maret, 2020.

[2 ] Carissoni, E et. al. 2002. References Books of Textile Technologies: Cotton And Wool Spinning. ACIMIT Foundation, Italy.

[3 ] Hananto, A. “Perancangan Dan Pembuatan Sistem Transmisi Regangan (Drafting) Dan Antihan (Twisting) Pada Mesin Ring Spinning Berbasis Mikrokontroller,” Jurnal Metal Indonesia, Vol. 40, No. 2, pp. 74-86, Desember, 2018.

[4 ] Lawrence, C, A. 2010. Advances In Yarn Spinning Technology. Woodhead Publishing Limited, Cambridge.

[5 ] Senthil Kumar, R. 2015. Process Management in Spinning. CRC Press is an imprint of Taylor & Francis Group, an Informa business, Broken Sound Parkway NW, Suite 300 Boca Raton.

[6 ] Thilagavathi, G and Karthik, T. 2015. Process Control and Yarn Quality in Spinning. 1st edition. Woodhead Publishing Limited, New Delhi.



DOI: https://doi.org/10.22146/ijl.v4i2.66993

Article Metrics

Abstract views : 7478 | views : 5165

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Indonesian Journal of Laboratory

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

View My Stats