PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH CAIRAN RUMEN DAN LUMPUR GAMBUT SEBAGAI STARTER DALAM PROSES FERMENTASI METANOGENIK

https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v36i1.1274

Kunty Novi Gamayanti(1*), Ambar Pratiwiningrum(2), Lies Mira Yusiati(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian bertujuan untuk mengetahui pembentukan biogas, gas metan, dan aktivitas enzim pada fermentasi anaerobik feses sapi yang ditambahkan limbah cairan rumen dan lumpur gambut mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan produksi biogas. Penelitian terdiri dari 3 macam perlakuan, yaitu tanpa inokulum, dengan penambahan inokulum limbah cairan rumen sebesar 25%, dan dengan penambahan inokulum lumpur gambut sebesar 25%. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan, dengan pengamatan 0; 10; 20; 30; dan 40 hari. Pada akhir fermentasi dilakukan uji gas metan. Data yang diperoleh dianalisis variansi menggunakan pola split plot untuk pengamatan pengukuran volume biogas, konsentrasi gas metan, produksi metan, pengamatan temperatur sludge digester dan derajat keasaman (pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH dan suhu menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Volume biogas menunjukkan hasil yang nyata (P<0,05) dengan nilai rata sebesar 228,67 ml tanpa inokulum, 229,65 ml dengan inokulum cairan rumen, 358,25 ml dengan inokulum lumpur gambut dan sampai hari ke-40 mengalami kenaikan. Nilai kadar metan menunjukkan hasil yang nyata (P<0,05) dengan nilai rata sebesar 35,91% tanpa inokulum, 35,74% dengan inokulum cairan rumen, 38,52% dengan inokulum lumpur gambut dan sampai hari ke-40 mengalami kenaikan. Produksi metan yang dihasilkan menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) dengan nilai rata sebesar 91,15 ml tanpa inokulum, 119,36 ml dengan inokulum cairan rumen, 150,62 ml dengan inokulum lumpur gambut dan sampai hari ke-40 mengalami kenaikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan limbah cairan rumen dan lumpur aktif gambut hingga 25% dapat mempercepat proses fermentasi. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk lama tinggal proses fermentasi di dalam fermentor untuk mengetahui laju maksimal produksi biogas.

 

(Kata kunci: Biodigester, Bakteri asidogen dan asetogen, Limbah cairan rumen, Lumpur gambut)




DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v36i1.1274

Article Metrics

Abstract views : 4814 | views : 7301

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:

   
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.