Prevalensi dan determinan diabetes mellitus tipe 2 dan pra diabetes mellitus pada pria di dusun Getasan, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang

https://doi.org/10.22146/bkm.44985

Rambu Lawu N. K. Retno Triandhini(1), Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho(2), Stefany Maria Angelica Yuwono(3*)

(1) Universitas Kristen Satya Wacana
(2) Universitas Kristen Satya Wacana
(3) Universitas Kristen Satya Wacana
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi dan determinan yang mempengaruhi kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 dan pra Diabetes Mellitus di Dusun Getasan. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan wawancara, observasi dan pengisian kuisioner. Kriteria responden adalah laki-laki berusia >40 tahun, terdata sebagai penduduk di Dusun Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, serta bersedia menjadi responden penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2018. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner data diri, pemeriksaan gula darah perifer, SQ-FFQ, GPAQ, Form Etika Penelitian. Hasil: Dari 63 responden, sebanyak 4 responden (6,35%) merupakan penderita DM. Satu dari keempat orang tersebut memiliki riwayat keluarga DM. Sebanyak 22,22% responden masuk kategori pra-DM. Prevalensi responden DM sebanyak 0,6% dan responden pra-DM sebanyak 2,2%. Responden DM dan pra-DM tersebar pada rentang usia dari 40–75 tahun. Berdasarkan penghitungan IMT, sebagian besar responden DM memiliki IMT kelebihan berat badan tingkat berat (4,76%), namun responden pra-DM sebagian besar memiliki IMT normal (19,04%). Responden DM dan pra-DM cenderung memiliki pola konsumsi yang kurang baik (tinggi gula) yaitu konsumsi gula mencapai 7 – 8 sendok makan perhari dan nasi mencapai 6 – 9 centong perhari, namun kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur. Semua responden DM memiliki aktivitas fisik dengan kategori rendah (6,3%). Simpulan: Dari hasil penelitian ini prevalensi responden yang menderita DM sebanyak 0,6% dan responden pra-DM menunjukan prevalensi sebanyak 2,2%. Penderita DM dan pra-DM cenderung memiliki pola makan yang kurang baik dan kurang melakukan aktivitas fisik. Bagi masyarakat yang teridentifikasi pra-DM, diharapkan mampu mengurangi konsumsi makanan manis dan memperbanyak aktifitas fisik sehari-sehari. Layanan kesehatan setempat dapat melakukan upaya penyuluhan pencegahan penyakit DM.


Keywords


diabetes mellitus; prevalensi; determinan; Getasan



References

  1. Maghifrah, Sholihatul dkk. Relaksasi Otot Progresif Terhadap Stres Psikologis dan Perilaku Perawatan Diri Pasien Diabetes Mellitus tipe 2. Kemas 10 (2) 2015: 137-146.
  2. Putri, Nulaili H.K., dkk. Hubungan Empat Pilar Pengendalian DIABETES MELLITUS Tipe 2 Dengan Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 1, No. 2 September 2013: 234-243.
  3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.
  4. Fatimah, Restyana Noor. Artikel Review Diabetes Melitus Tipe 2. J MAJORITY Volume 4 Nomor 5, Februari 2015.
  5. Prameswari, Sorga Perucha Iful, Siti Aisah, Mifbakhuddin. Hubungan Obesitas dengan Citra Diri dan Harga Diri Pada Remaja Putri di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang. Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 52-61.
  6. Pampang, Elisabeth, Martalena Br. Purba, Emy Huriyati. Asupan energi, Aktivitas Fisik, Persepsi Orang Tua, dan Obesitas Siswa da Siswi SMP di Kota Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Volume 5, No. 3, Maret 2009: 108-113. 2009.
  7. Apriaty, Linda, Nuryanto. Faktor Risiko Obesitas Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Bendungan Kecamatan GajahmungkurKota Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang. 2015.
  8. Aflah, Rizka R, Rahayu Indiasari, Yustini. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Katolik Cendrawasih. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar.
  9. Dewi, Mira. Resistensi Insulin Terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin dan Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2007 2(2): 49 – 54.
  10. Trisnawati, Shara Kurnia dan Setyorogo, Soedijono. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013.
  11. Kurniawan, Indra. Diabetes Melitus Tipe 2 pada Usia Lanjut. Maj. Kedokt. Indon, Volum: 60, Nomor 12, Desember 2010.
  12. Sartika dkk. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Tipe-2 di Poli Interna BLU.RSUP.PROF.DR.R.D.Kandou Manado. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013.
  13. Rahmy, Hafifatul Auliya, Triyanti, Ratu Ayu Dewi Sartika. Hubungan IMT, RLPP dan Riwayat Diabetes pada Keluarga Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu pada PNS. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol. 9, No 1. Oktober 2014-Maret 2015.
  14. Rabrusun, Azmi Nur. Hubungan antara Umur dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 di Poliklinik Interna BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado.
  15. Dolongseda, Fehny Vietryani, Gresty N.M Masi, Yolanda B. Bataha. Hubungan Pola Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017.



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.44985

Article Metrics

Abstract views : 4388 | views : 2588

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter