Gerakan 1-1-1 dalam upaya peningkatan cakupan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Brangbiji Sumbawa
Heni Setiawati(1*)
(1) Puskesmas Brangbiji Sumbawa Nusa Tenggara Barat
(*) Corresponding Author
Abstract
Tujuan: Metode Kontrasepsi jangka Panjang (MKJP) mempunyai keunggulan keberhasilan dalam mengatur / membatasi kelahiran yang lebih baik dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya. Meskipun demikian.di Indonesia, pemakaian MKJP tidak terlalu signifikan peningkatannya setiap tahunnya. Data SDKI tahun 2017 menunjukan peningkatan cakupan MKJP hanya 2,8% dalam 5 tahun terakhir. Capaian MKJP Puskesmas Brangbiji sebagai salah satu UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa masih dibawah target 60%. Penyebab rendahnya cakupan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD,Implant,MOW,MOP diantaranya karena kurangnya pengetahuan masyarakat,biaya yang relatif mahal, keterbatasan akses layanan dan dukungan suami sebagai pengambil keputusan dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya-upaya strategis gerakan 1-1-1 dalam mengatasi rendahnya cakupan MKJP.
Metode: Pengumpulan data melalui evaluasi dampak dari program integrasi Gerakan 1-1-1 (1 bidan/kader 1 akseptor MKJP setiap 1 bulan) melalui kegiatan integrasi dan pemberdayaan perempuan. Keberhasilan program dapat dilihat dari peningkatan cakupan MKJP setiap bulan dan tercapainya target MKJP Kabupaten, terbentuknya KKB Rajang Basa (Kelompok KB Kontrasepsi Jangka Panjang Pilihan Bersama) dan Bank Sampah
Hasil: Sebelum program gerakan 1-1-1 dilaksanakan, capaian MKJP Puskesmas Brangbiji masih dibawah target kabupaten. Evaluasi terhadap kegiatan dilakukan setiap bulan dan mengalami peningkatan cakupan. sehingga pada akhir tahun 2018 cakupan MKJP wilayah kerja Puskesmas Brangbiji Sumbawa sebesar 61.70 %
Simpulan: Gerakan 1-1-1 oleh tenaga/kader kesehatan mampu meningkatkan cakupan MKJP diwilayah kerja Puskesmas Brangbiji Sumbawa. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa membuat regulasi yang mendukung implementasi Gerakan 1-1-1 sebagai program wajib Puskesmas (1), Menempatkan bidan desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak disetiap desa/wilayah (2), Alokasi dana desa untuk untuk bidan desa (3), Adanya regulasi pemerintah daerah tentang Bank Sampah Desa (1 desa 1 Bank Sampah)(4), Publikasi komitmen pemerintah daerah, ketua tim penggerak PKK, organisasi profesi (IBI,IDI) dan Kepala Puskesmas melalui pemasangan baliho (5), Penghargaan bagi Puskesmas dengan cakupan MKJP>60% (6).
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Austad,K. Et al., 2018., CORRELATES OF LONG-ACTING REVERSIBLE CONTRACEPTION UPTAKE AMONG RURAL WOMEN IN GUATEMALA., Plos ONE 13(6):e0199536.https://doi.org/10.1371/ journal.pone.0199536 Baihaqi.,A.,Sarwinanti.,2016.,PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP MOTIVASI IBU MENGGUNAKAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN TUKHARJO PURWOHARJO SAMIGALUH KULON PROGO YOGYAKARTA Prasanti,D., 2018.,KOMUNIKASI TERAPEUTIK KADER KB DALAM PENYEBARAN INFORMASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA INTRAUTERINE DEVICE DI DESA CIMANGGU, BANDUNG BARAT ., Jurnalpikom Vol.19 Hal. 49-58 Sari, R., Prasetyo,A.,PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENYULUH DAN IBU RUMAH TANGGA DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Studi Kasus pada Penyuluh dan Ibu Rumah Tangga di Desa Bojong, Kabupaten Garut)., e-Proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 ., Hal. 2125 Whetham.,L et al.,2016., VOUCHERS IN FRAGILE STATES: REDUCING BARRIERS TO LONG-ACTING REVERSIBLE CONTRACEPTION IN YEMEN AND PAKISTAN., Global Health: Science and Practice., Volume 4
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.44876
Article Metrics
Abstract views : 2462 | views : 1007Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).