Mengenal DHIS2: platform integrasi data
Niko Tesni Saputro(1*), Lutfan Lazuardi(2)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Disintegrasi data kesehatan terjadi tidak hanya di tingkat pusat, melainkan juga provinsi hingga kabupaten/kota. Hal tersebut bisa berdampak terhadap kualitas kebijakan kesehatan yang dihasilkan, maka perlu dilakukan integrasi data. WHO menyerukan penggunaan data repository untuk integrasi data. DHIS2 hadir sebagai platform data repository yang dapat memenuhi kebutuhan pusat dan daerah.
Tujuan: Mengenal DHIS2 sebagai platform data repository untuk integrasi data.
Konten: DHIS2 merupakan alat generik dengan basisdata pra-konfigurasi, model metadata terbuka dan desain antarmuka yang fleksibel, sehingga memungkinkan pengguna untuk merancang konten dari sistem informasi tertentu tanpa memerlukan pemrograman. DHIS2 sangat fleksibel sehingga orang yang melakukan kustomisasi dapat dengan mudah mengubah proses bisnis dalam sistem tersebut sesuai kebutuhan. DHIS2 mempunyai struktur what, where dan when, yang dalam aplikasi, what ditunjukkan dengan data element, where ditunjukkan dengan organisation unit dan when ditunjukkan dengan periods. DHIS2 memungkinkan pengguna untuk menentukan indikator, menggabungkan data element ke dalam formula, laporan, tabel dan grafik untuk dianalisis. DHIS2 juga dapat menghasilkan dashboard data terintegrasi sehingga membantu pembuatan kebijakan kesehatan.
Hasil: DHIS2 telah diterapkan di beberapa negara, seperti Ethiopia, Uganda, Botswana, Iran, Kenya, Zanzibar, dan negara lainnya. Secara umum, DHIS2 mampu mengintegrasikan berbagai sumber data kesehatan potensial untuk berbagai program kesehatan dengan berbagai metode pencatatan dan pelaporan, baik berbasis web, Excel maupun kertas. Selain itu, data dapat diakses lebih mudah, mencakup semua kebutuhan indikator kesehatan dan dapat dipantau serta dianalisis sampai tingkat komunitas (puskesmas). Sebagai upaya mengatasi disintegrasi data kesehatan, Kementerian Kesehatan berusaha menerapkan Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK), menggunakan platform DHIS2. Kementerian Kesehatan telah mengadopsi DHIS2 sejak tahun 2016. Melalui penerapan ASDK, maka seluruh kabupaten/kota di Indonesia menggunakan DHIS2. Kementerian Kesehatan melaksanakan roll-out penerapan ASDK untuk 50 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kesimpulan: DHIS2 merupakan platform data repository yang dapat digunakan untuk integrasi data baik di tingkat pusat maupun daerah.
Keywords: DHIS2, data repository, integrasi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.44833
Article Metrics
Abstract views : 3118 | views : 3082Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).