Tantangan Membangun Kemitraan dengan Penyedia Layanan Kesehatan Sektor Swasta dalam Program Pengendalian TB
Riana Dian Anggraini(1*), Eka Putri Rahayu(2), Wa Ode Siti Orianti(3)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Universitas Gadjah Mada
(3) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Pendahuluan
Dokter praktek mandiri, apotek dan laboratorium swasta maupun pekerja informal kesehatan dikenal sebagai penyedia layanan sektor swasta, selama ini diyakini memiliki dimensi kualitas layanan kesehatan yang lebih baik. Hal itu menjadi alasan utama untuk memasukkan keterlibatan mereka dalam pemberian layanan DOTS. Penerapan PPM (Public Private Mix) yang dilaksanakan lebih dari 15 tahun masih menghadapi tantangan bersifat persisten, dimana sebagian besar sektor swasta tidak terlibat dalam kolaborasi kemitraan ini.
Isi
Implementasi PPM belum berjalan menyeluruh secara nasional dan fragmentasi disektor swasta menyulitkan untuk membentuk komitmen secara merata. Program TB bersifat vertikal dan public sedangkan sektor swasta berorientasikan bisnis jasa menuntut keuntungan dari layanan yang diberikan. Terjadi perbedaan ideologi serta visi yang belum jelas dalam kolaborasi ini.
Sektor swasta memiliki kapasitas lemah dalam melakukan tugas “case holding” yang mampu menjangkau kepatuhan pengobatan. Dilain sisi staf layanan public seringkali merasa terbebani dengan tanggungjawab memenuhi target program. Kapasitas merancang dan mengelola kontrak kemitraan dengan organisasi swasta juga belum dimiliki. Kolaborasi lemah sebab peningkatan kapasitas hanya terpaku disektor public. Penegakan aturan dalam notifikasi kasus TB, penggunaan rasional OAT serta pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) juga belum optimal.
Pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan dibutuhkan untuk ekspansi PPM. Investasi ini tidak hanya untuk layanan publik tetapi juga untuk sektor swasta tetapi alokasi dana yang tersedia tidak mencukupi untuk upaya peningkatan PPM.
Lesson learn
Tantangan dalam pelaksanaan PPM karena ada perbedaan ideologi, komitmen yang tidak merata, kelemahan kapasitas dalam berkolaborasi serta ketidakpastian pendanaan. Strategi dengan melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas memperkuat layanan TB disektor swasta. Peningkatan kapasitas pada semua penyedia layanan menjamin pemerataan kualitas layanan TB sehingga mampu meningkatkan deteksi kasus, mempercepat diagnosis dan pengobatan serta meminimalkan biaya perawatan akibat TB. Hubungan kemitraan perlu disertai kesepakatan kerjasama, penegakan peraturan dan pedoman operasional PPM TB.
Kata Kunci
PPM TB, Sektor Swasta, Kemitraan, Kolaborasi
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Salve S, Harris K, Sheikh K, Porter JDH. Understanding the complex relationships among actors involved in the implementation of public-private mix (PPM) for TB control in India, using social theory. Int J Equity Health. 2018;17: 73. 2. Torchia M, Calabrò A, Morner M. Public–Private Partnerships in the Health Care Sector: A systematic review of the literature. Public Management Review. 2015;17: 236–261. 3. Uplekar M. Public-private mix for tuberculosis care and prevention. What progress? What prospects? Int J Tuberc Lung Dis. 2016;20: 1424–1429. 4. Amo-Adjei J. Conforming to partnership values: a qualitative case study of public-private mix for TB control in Ghana. Glob Health Action. 2016;9: 28000. 5. Khan MA, Munir MA, Anil S, Ahmad M, Walley J, Qadeer E, et al. Structured performance monitoring of TB-care at facility, district and province levels — Pakistan experience. J Pak Med Assoc. 2016;66(4):418–24. 6. Lönnroth, K., Uplekar, M., Arora, V. K., Juvekar, S., Lan, N. T., Mwaniki, D., & Pathania, V. Public-private mix for DOTS implementation: what makes it work? Bull World Health Organ. 2004;82, 580-586. 7. Udwadia ZF, Pinto LM, Uplekar MW. Tuberculosis management by private practitioners in Mumbai, India: has anything changed in two decades? PLoS One. 2010;5: e12023.
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.40360
Article Metrics
Abstract views : 2526 | views : 1279Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).