Policy brief: penelusuran ancaman kasus TB pada petugas kesehatan di Indonesia

https://doi.org/10.22146/bkm.37712

Riana Dian Anggraini(1*), Eka Putri Rahayu(2), Arqu Aminuzzab(3)

(1) Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Pendahuluan: Jarak kontak yang cukup dekat petugas kesehatan dengan pasien memudahkan terjadi penularan penyakit TB. Resiko terkena TB pada petugas kesehatan tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum dan meningkat menjadi enam kali dengan bertambahnya akses pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, kasus HIV AIDS dan TB MDR.  Selama ini, penerapan budaya keselamatan manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dan perilaku petugas kesehatan dalam mempersepsikan infeksi penularan TB menyebabkan keterlambatan diagnosa dan pengobatan TB. Tidak terdapat data laporan jelas tentang prevalensi kasus TB aktif dan laten pada petugas kesehatan menunjukan kecenderungan menyembunyikan tingginya insiden TB pada petugas kesehatan. Jika pemerintah gagal melindungi petugas kesehatan dari penularan penyakit TB, maka bisa dipastikan semakin berkurangnya SDM yang melayani kesehatan dan mengakibatkan meningkatnya kasus TB di Indonesia. Isi: Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) TB di fasilitas pelayanan kesehatan telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2012. Metode pengawasan sistematis yang memastikan dipatuhinya pedoman tersebut belum tersedia. Penelitian yang dilakukan di RSUP Adam Malik, Medan menunjukan bahwa prevalensi TB Laten pada petugas kesehatan sebesar 53%. Faktor yang mempengaruhinya yaitu usia, lama bekerja dan kontak dengan penderita TB. Tingginya prevalensi TB laten petugas kesehatan dipengaruhi oleh besarnya beban infeksi TB pada masyarakat dan difasilitas kesehatan karena banyak kasus TB yang datang berkunjung dan dirawat.Rekomendasi: Kementerian kesehatan dan Dinkes perlu memperkuat kebijakan dan pengembangan strategi komprehensif berbasis bukti untuk menjamin kesehatan petugas dalam bekerja. Kebijakan tersebut terkait laporan data prevalensi dan insiden kasus TB diantara petugas kesehatan, pengawasan pelaksanaan PPI di faskes, sangsi dalam pelanggaran serta mengatur kompensasi untuk petugas kesehatan yang terkena TB akibat kerja. Manajemen faskes dan petugas kesehatan wajib melaksanakan PPI sesuai standar pedoman, melakukan pemeriksaan skrining TB dan HIV tahunan, melaporkan hasilnya kepada instuti terkait serta mengutamakan keselamatan dalam bekerja.

Keywords


TB aktif; TB Laten; petugas kesehatan; pengendalian infeksi; budaya keselamatan

Full Text:

PDF


References

von Delft, A. et al. (2015) ‘Why healthcare workers are sick of TB’, International Journal of Infectious Diseases, 32, pp. 147–151. doi: 10.1016/j.ijid.2014.12.003.

Granich, R. et al. (no date) ‘GUIDELINES FOR THE PREVENTION OF TUBERCULOSIS IN HEALTH CARE FACILITIES IN RESOURCE-LIMITED SETTINGS World Health Organization 1999 Acknowledgements With Contribution from’. Available at: http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/66400/WHO_TB_99.269.pdf;jsessionid=A27EB57699F1A6A20BB74E5CB3A862A6?sequence=1 (Accessed: 13 April 2018).

Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (no date) Buletin penelitian sistem kesehatan. Available at: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/1369/2193 (Accessed: 13 April 2018).

Joshi, R. et al. (2006) ‘Tuberculosis among Health-Care Workers in Low-and Middle-Income Countries: A Systematic Review’. doi: 10.1371/journal.pmed.

Martin, U. and Hasibuan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi USU – SMF Paru RSUP H Adam Malik Medan, P. F. (2010) ‘Prevalens TB Laten Pada Petugas kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan’, J Respir Indo, 30(2). Available at: http://jurnalrespirologi.org/wp-content/uploads/2012/04/112-8-APRIL-VOL_30-NO_2-2010-5.pdf (Accessed: 13 April 2018).

Mccarthy, K. M. et al. (2015) ‘High incidence of latent tuberculous infection among South African health workers: an urgent call for action’, INT J TUBERC LUNG DIS, 19(6), pp. 647–653. doi: 10.5588/ijtld.14.0759.

Naidoo, A. et al. (2013) ‘Tuberculosis in medical doctors - A study of personal experiences and attitudes’, South African Medical Journal. doi: 10.7196/SAMJ.6266.

O ’hara, L. M. et al. (no date) ‘The neglected burden of tuberculosis disease among health workers: a decade- long cohort study in South Africa’. doi: 10.1186/s12879-017-2659-3.

O ’hara, N. N. et al. (no date) ‘Healthcare Worker Preferences for Active Tuberculosis Case Finding Programs in South Africa: A Best-Worst Scaling Choice Experiment’. doi: 10.1371/journal.pone.0133304.



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.37712

Article Metrics

Abstract views : 7070 | views : 5515

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter