Wajib skrining tes HIV pra-nikah sebagai upaya pencegahan penularan HIV dalam keluarga

https://doi.org/10.22146/bkm.35579

Fahrurrajib Fahrurrajib(1*)

(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh. Salah satu faktor risko penularan HIV adalah penularan dari suami pengidap HIV kepada istri atau sebaliknya. Penularan lain juga bisa ditularkan dari ibu pengidap HIV kepada anak, baik selama kehamilan, persalinan maupun selama menyusui. Kejadian HIV tertinggi berdasarkan pekerjaan masih didominasi oleh ibu rumah tangga. Salah satu faktor penyebabnya yaitu ketidaktahuan pasangan bahwa dalam dirinya sudah terinfeksi HIV sebelumnya. Inilah yang menjadi masalah utama kenapa sampai saat ini kasus HIV pada ibu rumah tangga semakin meningkat tiap tahun. Mengingat banyaknya kasus HIV yang terjadi pada ibu rumah tangga, maka pemerintah perlu merubah arah kebijakan untuk mencegah penularan HIV dalam lingkup keluarga dengan mewajibkan tes HIV pra-nikah. Mewajibkan test HIV pra-nikah adalah salah satu upaya yang paling efektif untuk mencegah terjadi penularan HIV dalam lingkup keluarga karena dengan mengetahui status HIV lebih awal maka banyak upaya yang dilakukan untuk menghindari penularan HIV dalam keluarga, seperti resiko penularan kepada pasangan melalui hubungan seksual dapat dicegah dengan penggunaan kondom dan pasangan yang telah terinfeksi HIV bahkan tetap dapat memiliki keturunan dengan aman melalui program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA/PMTCT). Calon orang tua dapat menekan risiko penularan HIV pada anak dengan mengetahui status HIV sejak dini. Diagnosis dini HIV memiliki potensi untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas serta tingkat penularan HIV. Oleh karena itu mewajibkan test HIV pra-nikah adalah salah satu upaya yang efektif dan sangat bermanfaat untuk melindungi keluarga dari infeksi HIV.

Tujuan

Penulisan artikel ini bertujuan untuk menunjukan metode yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penularan HIV dalam lingkup keluarga


Keywords


HIV, Skrining HIV, PPIA, HIV Tertinggi-Pekejaan



References

  1. A. Dorenbaum et al., “Two-dose intrapartum/newborn nevirapine and standard antiretroviral therapy to reduce perinatal HIV transmission: a randomized trial.,” JAMA, vol. 288, no. 2, pp. 189–98, 2002.
  2. A. E. R. Bos, H. P. Schaalma, and J. B. Pryor, “Reducing AIDS-related stigma in developing countries: The importance of theory- and evidence-based interventions,” Psychol. Heal. Med., vol. 13, no. 4, pp. 450–460, 2008.
  3. C. A. Simeone, S. M. Seal, and C. Savage, “Implementing HIV Testing in Substance Use Treatment Programs: A Systematic Review,” J. Assoc. Nurses AIDS Care, vol. 28, no. 2, pp. 199–215, 2017.
  4. Ditjen PP & PL Kemenkes RI and Kementrian Kesehatan RI, “Data Statistik HIV di Indonesia 2014,” Kemenkes RI, no. September. pp. 1–3, 2014.
  5. European Collaborative Study, “Mother-to-child transmission of HIV infection in the era of highly active antiretroviral therapy.,” Clin. Infect. Dis., vol. 40, no. 3, pp. 458–65, 2005.
  6. E. R. Cooper et al., “Combination Antiretroviral Strategies for the Treatment of Pregnant HIV-1 – Infected Women and Prevention of Perinatal HIV-1 Transmission,” no. February 1994, pp. 484–494, 2002.
  7. K. K. RI, “Final Laporan HIV AIDS TW 1 2016 (1).pdf.” p. 20, 2016.
  8. S. Joshi et al., “Cost-effectiveness of a repeat HIV test in pregnancy in India,” BMJ Open, vol. 5, no. 6, pp. 1–8, 2015.
  9. UNICEF. HIV/AIDS: Perjuangan Menghadapi Bom Waktu. https://www.unicef.org/indonesia/id/reallives_3186.html. 27 Maret 2018.
  10. World Health Organization. (2014). Elimination of mother-to-child transmission (EMTCT) of HIV and syphilis Global guidance on criteria and processes for validation. Retrieved from: http://www.who.int/hiv/pub/emtct-validation-guidance/en/.



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.35579

Article Metrics

Abstract views : 11404 | views : 4575

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter