Evaluasi sistem surveilans faktor risiko penyakit tidak menular berbasis Posbindu di kabupaten Sleman
Erna Yati Renyaan(1*), Theodola Baning Rahayujati(2), Isa Dharmawidjaja(3)
(1) Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Universitas Gadjah Mada
(2) Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo
(3) Rumah Sakit Prambanan Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang
WHO mencatat 36 juta jiwa pertahun (63%) penyebab kematian didunia adalah penyakit tidak menular (PTM). Riset Kesehatan Dasar 2007 dan 2013 menunjukkan 61% dari total kematian karena PTM. Profil Kabupaten Sleman tahun 2017 tercatat penyakit hipertensi mencapai 83.000 kasus dan Diabetes Mellitus 33.987 kasus. Tujuan evaluasi untuk melihat pelaksanaan sistem surveilans faktor risiko penyakit tidak menular (FR-PTM) berbasis Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di Kabupaten Sleman tahun 2017.
Metode
Desain penelitian adalah observasional. Dilaksanakan Januari-Februari 2018. Responden adalah penanggungjawab surveilans PTM Posbindu di 17 puskesmas. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Evaluasi sistem surveilans terkait struktur sistem, fungsi inti, fungsi pendukung dan kualitas surveilans berdasarkan pedoman WHO. Instrumen menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil
136 posbindu yang tersebar di 17 puskesmas dan yang aktif melapor 95 posbindu. Dari struktur sistem menunjukkan 82,38% belum mengetahui tentang legal aspek pelaksanaan sistem surveilan PTM. Pada segi fungsi inti diketahui 76,47% deteksi kasus masih dilakukan oleh kader dengan supervisi dokter karena keterbatasan tenaga. Sebanyak 82,35% tidak dapat melakukan analisis dan interpretasi data FRPTM. Dari fungsi dukungan sebanyak 23,53 responden belum mengikuti pelatihan portal Web PPTM, sedangkan pada kualitas surveilans diketahui 82,35% data tidak lengkap dan tidak tepat waktu.
Simpulan
Perlu penguatan pada penanggungjawab PTM Posbindu di puskesmas melalui sosialisasi legal aspek, pembuatan format sederhana, pelatihan analisis dan interpretasi data serta pelatihan portal Web PPTM untuk meningkatkan kualitas sistem pelaporan PTM.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA 1. Kemenkes (2013). Petunjuk Teknis Surveilans Faktor Risiko PTM Berbasis Posbindu, Jakarta 2. Kementerian Kesehatan (2015a). PETUNJUK TEKNIS SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 3. Kementerian Kesehatan (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, Pub. L. No. HK.02.02/MENKES/52/2015, 15 (2015). Indonesia. 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Kemenkes, 1–27. https://doi.org/10.1024/0301-1526.32.1.54 5. Kementerian Kesehatan RI (2014). Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan, 1–39. 6. Kementerian Kesehatan RI (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 5 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, 67. 7. Kesmas (2015). Pengertian Surveilans. Publichealth. 8. Menkes RI (2016). Kementerian kesehatan republik indonesia, 7(April), 2016. https://doi.org/351.077 Ind r. 9. WHO (2017). WHO 2017 Medica Center: noncomunicable disease. 10. World Health Organization (2006). Communicable disease surveillance and response systems - Guide to monitoring and evaluating. Epidemic and Pandemic Alert and Response, 90. https://doi.org/rr5305a1 [pii]. 11. Soekidjo Notoatmojo (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta 2014.
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.35457
Article Metrics
Abstract views : 19517 | views : 7636Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).