Antiplasmodial Activity of Fractions Isolated from Methanolic Extrac of Meniran Herb (Phyllanthus niruri L) traditionally Used to Treat Malaria
Mustofa Esti Nurwening Sholikhah Subagus Wahyuono(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang: Tanaman meniran (P.niruri L.) secara tradisional telah digunakan untuk mengobati malaria. Penelitian pendahuluan terhadap berbagai ekstrak tanaman meniran menunjukkan bahwa ekstrak metanol adalah aktif terhadap P.falciparum. Namun demikian, fraksi manakah dalam ekstrak metanol yang mempunyai aktivitas antiplasmodium belum pernah dikaji.
Tujuan: untuk mengetahui aktivitas antiplasmodium fraksi aktif tanaman meniran.
Bahan dan cara: Fraksinasi yang mengacu pada bioassay dilakukan dengan menggunakan pelarut yang sesuai untuk memisahkan fraksi aktif dari ekstrak metanol. Pada awalnya, ekstrak metanol dipisahkan dengan etil asetat sehingga diperoleh fraksi larut etil asetat dan tidak larut etil asetat. Fraksi tidak larut etil asetat selanjutnya dipisahkan dengan kolom kromatografi dengan fase diam Sephadex LH-20 dan fase gerak n-hexan : metanol : asam asetat (7,5 : 12,5 v/v : 10 tetes) sehingga diperoleh 4 fraksi untuk diuji aktivitasnya. Aktivitas antiplasmodium pada strain P. falciparum ditunjukkan dengan nilai IC50 yaitu kadar fraksi aktif yang mampu menghambat pertumbuhan parasit hingga 50%. Identifikasi kandungan senyawa dalam fraksi aktif dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT).
Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi tidak larut etil asetat leih aktif (IC50, 2,2-2,4 mg/mL) dari pada fraksi larut etil asetat (IC50, 4,3-4,8mg/mL). Dan pemisahan fraksi tidak larut etil asetat diperoleh 9 fraksi yang dapat dikelompokkan menjadi 4 fraksi berdasarkan gambaran KLTnya. fraksi III (FIII) merupakan fraksi paling aktif dengan IC50, 3,4-4,1 mg/mL. Identifikasi kandungan aktif F III dengan KLT menunjukkan adanya senyawa polifenol. Penelitian lanjut akan dilakukan untuk mengisolasi dan memurnikan senyawa polifenol dan mengkaji aktivitas antiplasmodiumnya.
Simpulan: Fraksi III dari ekstrak metanol meniran yang mengandung senyawa polifenol merupakan fraksi paling aktif secara in vitro terhadap P.falciparum.
Key words: Phyllanthus niruri, malaria, antiplasmodial activity, in vitro, polyphenol
Tujuan: untuk mengetahui aktivitas antiplasmodium fraksi aktif tanaman meniran.
Bahan dan cara: Fraksinasi yang mengacu pada bioassay dilakukan dengan menggunakan pelarut yang sesuai untuk memisahkan fraksi aktif dari ekstrak metanol. Pada awalnya, ekstrak metanol dipisahkan dengan etil asetat sehingga diperoleh fraksi larut etil asetat dan tidak larut etil asetat. Fraksi tidak larut etil asetat selanjutnya dipisahkan dengan kolom kromatografi dengan fase diam Sephadex LH-20 dan fase gerak n-hexan : metanol : asam asetat (7,5 : 12,5 v/v : 10 tetes) sehingga diperoleh 4 fraksi untuk diuji aktivitasnya. Aktivitas antiplasmodium pada strain P. falciparum ditunjukkan dengan nilai IC50 yaitu kadar fraksi aktif yang mampu menghambat pertumbuhan parasit hingga 50%. Identifikasi kandungan senyawa dalam fraksi aktif dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT).
Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi tidak larut etil asetat leih aktif (IC50, 2,2-2,4 mg/mL) dari pada fraksi larut etil asetat (IC50, 4,3-4,8mg/mL). Dan pemisahan fraksi tidak larut etil asetat diperoleh 9 fraksi yang dapat dikelompokkan menjadi 4 fraksi berdasarkan gambaran KLTnya. fraksi III (FIII) merupakan fraksi paling aktif dengan IC50, 3,4-4,1 mg/mL. Identifikasi kandungan aktif F III dengan KLT menunjukkan adanya senyawa polifenol. Penelitian lanjut akan dilakukan untuk mengisolasi dan memurnikan senyawa polifenol dan mengkaji aktivitas antiplasmodiumnya.
Simpulan: Fraksi III dari ekstrak metanol meniran yang mengandung senyawa polifenol merupakan fraksi paling aktif secara in vitro terhadap P.falciparum.
Key words: Phyllanthus niruri, malaria, antiplasmodial activity, in vitro, polyphenol
Article Metrics
Abstract views : 944Copyright (c) 2015 Mustofa Esti Nurwening Sholikhah Subagus Wahyuono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.