ANALISIS PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA PADA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

https://doi.org/10.22146/abis.v5i4.59242

Alifah Anggun Pratiwi(1*), Slamet PH(2)

(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Manajemen berbasis kinerja memfokuskan pada pengukuran kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil (outcome) bukan hanya sekedar pengukuran input dan output saja (Julnes 2006). Hal tersebut disebabkan karena publik atau masyarakat menginginkan hasil akhir, manfaat, dan dampak positif yang dirasakan atau diperoleh (Mahmudi 2015). Manajemen berbasis kinerja memerlukan alat sebagai dasar untuk melakukan penilaian kinerja yaitu pengukuran kinerja. Dalam melakukan pengukuran kinerja indikator kinerja memiliki peranan penting untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program instansi pemerintah. Indikator kinerja yang digunakan harus diarahkan untuk berorientasi pada hasil agar dapat memenuhi tuntutan manajemen berbasis kinerja. Oleh karena itu dalam menyusun indikator kinerja harus diarahkan untuk berorientasi pada hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyusunan indikator kinerja pada Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan menganalisis kesesuaian informasi indikator kinerja dari dokumen perencanaan sampai dengan pelaporan kinerja termasuk mengidentifikasi adanya tekanan isomorfisma koersif dalam penyusunan indikator kinerja. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi Pemkab Purbalingga dalam menyusun indikator kinerja. Serta upaya-upaya yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi kendala dalam menyusun indikator kinerja agar berorientasi pada hasil. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif metode studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian informasi indikator kinerja dari dokumen perencanaan sampai dengan dokumen pelaporan kinerja. Indikator kinerja yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga belum berorientasi pada hasil dibuktikan dengan 73% indikator kinerja berorientasi pada usaha (service delivery outcome) sedangkan 23% indikator kinerja berorientasi pada hasil (community outcome). Adanya tekanan isomorfisma koersif dalam menyusun indikator kinerja. Kendala-kendala dalam penyusunan indikator kinerja antara lain sumber daya manusia, perubahan aturan, dan komitmen organisasi. Upaya yang seharusnya dilakukan dalam menyusun indikator kinerja agar berorientasi pada2hasil antara lain pelatihan dan sosialisasi tentang penyusunan indikator kinerja bagi seluruh OPD, koordinasi yang solid antara bappelitbangda dan bagian organisasi setda dalam menindaklanjuti temuan Kemenpan RB, serta pemberian reward dan punishment untuk meningkatkan komitmen organisasi OPD.

Keywords


Abis, Abisugm, Abismaksi, Maksi, Maksiugm, Feb, Febugm, ugm, Akuntabilitas kinerja, Pengukuran kinerja, Indikator kinerja, Teori institusional, Empat kuadran Friedman

Full Text:

PDF


References

Akbar Rusdi, Pilcher Robyn Ann, dan Perrin Brian. 2012 .”Performance Measurement in Indonesia: the case of local government.”Pacific Accounting Review 24, no.3: 262-291Andrews Rhys, Boyne Gorge, Law Jennifer, dan Walker Richard. Strategic Management and Public Service Performance. 2012. United Kingdom: Palagrave and MacmillanCreswell John W. 2016. Terjemahan: Research Design Pendekatan Metode Kualitatif,Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka PelajarDiMaggio P.J, dan Powell W.W. 1983. “The Iron Cage Revisited: Institutional Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields. American Sociological Review 48, no. 2: 147-160.Hennink M, Hutter I, dan Bailey A. 2011. Qualitative Research Methods. London: SAGE PublicationJulnes Patricia de Lancer. 2006. Performance Measurement: An Effective Tool For Government Accountability?The Debate Goes on. Sage PublicationLongo Paul J. 2002. The Performance Blueprint: An Integrated Logic Model Developed to Enhance Performance Measurement Literacy. The Case of Performance-Based Contract Managemenr. ERICMahmudi. 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPNMahsun Mohamad. 2016. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFEMiles M.B, dan Huberman A.M. 1994. Qualitative Data Analysis Second Edition. USA: SAGE Publication.Yin Robert K. 2014. Case Study Research. United Kingdom: SAGE Publication Ltd



DOI: https://doi.org/10.22146/abis.v5i4.59242

Article Metrics

Abstract views : 1667 | views : 10793

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

 

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

______________________________________________________________________________________________________

2302 - 1500