KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DAN STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI (Social Economic Condition of Coastal Communities and Development Strategy of Capture Fisheries Potentials in Buleleng Regency)
I Ketut Wija Negara(1*), Ni Putu Putri Wijayanti(2), Made Ayu Pratiwi(3), I Gede Wahyu Suryawirawan(4)
(1) Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Jl. Kampus Bukit Jimbaran, 80361.
(2) Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Jl. Kampus Bukit Jimbaran, 80361.
(3) Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Jl. Kampus Bukit Jimbaran, 80361.
(4) Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan, Jl. Singaraja – Gilimanuk, Gondol, 81155.
(*) Corresponding Author
Abstract
Masyarakat nelayan mempunyai karakteristik sosial tersendiri di dalam kehidupan masyarakat. Diantaranya masyarakat nelayan mempunyai solidaritas dan etos kerja yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir dan menentukan strategi pengembangan potensi perikanan tengkap di Kabupaten Buleleng Penelitian ini dilakukan di tujuh Kecamatan, yaitu; Kecamatan Gerogak, Seririt, Banjar, Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula. Metode penelitian menggunakan Analisis SWOT.Rentang umur nelayan penuh didominasi oleh umur 41-50 dan tingkat pendidikan nelayan di Kabupaten Buleleng adalah tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Secara umum kondisi armada dan alat tangkap masih tergolong penangkapan ikan skala kecil, dengan rata-rata jumlah pendapatan nelayan yaitu Rp 1.000.000-2.000.000/bulan. Strategi pengembangan yang di sarankan adalah strategi SO, yaitu; pengorganisasian pemasaran hasil tangkapan ikan oleh kelompok nelayan. Menyusun profil investasi peluang usaha perikanan tangkap. Meningkatkan peran penyuluh perikanan untuk membantu kegiatan penangkapan ikan. Potensi perikanan di WPP 713 dapat dimaksimalkan melalui kerjasama nelayan dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Abstract
The fishing community has its own social characteristics in community life. Among them, the fishing community has solidarity and a high work ethic. The purpose of this study was to determine the socio-economic conditions of coastal communities and determine the strategy for developing fisheries potential in Buleleng Regency. This research was conducted in seven districts: Gerogak, Seririt, Banjar, Buleleng, Sawan, Kubutambahan, and Tejakula. The research method uses SWOT Analysis. The full age range of fishermen is dominated by the age of 41-50 and the education level of Elementary Schools (SD). In general the condition of the fleet and fishing gear is still classified as small-scale fishing, with an average amount of fishermen income of Rp 1,000,000-2,000,000 / month. The recommended development strategy is the SO strategy: (1) organizing marketing of fish catches by fishermen groups; (2) compile investment profile of the opportunities in capture fisheries business; (3) enhancing the role of fisheries scouts to assist fishing activities. The fishery potential in WPP 713 can be maximized through the cooperation of fishermen in the form of a Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kaihathu, M.M. 2018. Kontribusi Sektor Perikanan Dalam Perekonomian Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Matematika, Saint, dan Teknologi, Vol. 19 (1) : 57-71
Moleong, L.J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Muflikhati I., Hartoyo, Sumarwan U., Fahrudi A., dan Puspitawati H. 2010. Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga: Kasus di Wilayah Pesisir Jawa Barat. Jur. Ilm. Kel dan Kons. Vol 3 (1): 1-10
Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Negara, I.K.W., Pebriani, D.A.A. 2019. Identifikasi dan Potensi Hasil Tangkapan Pukat Cincin (Purse Seine) Pada Kapal Supala Sari Di Perairan Kabupaten Buleleng. Current Trends in Aquatic Science. Vol 2 (1): 1-4
Prihandoko, S., Jahi, A., Darwis, S.G., Purnaba, I.G.P. 2012. Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Artisanal di Pantai Utara Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan. Vol. 8 (1): 82-91
Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rangkuti, F. 2017. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara Perhitungan Bobot, Ratinh, dan OCAI. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sarjulis. 2011. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam (1970-2009). Universitas Padang: Fakultas Sastra.
Suyanto B. 2013. Anatomi Kemiskinan dan Strategi Penanganannya, Fakta Kemisikinan Masyarakat Pesisir Kepulauan, Perkotaan, dan Dampak Pembangunan di Indonesia. Malang: Intrans Publishing.
Yudasmara, G.A. 2016. Pengelolaan Kawasan Pesisir Kabupaten Buleleng Melalui Pengembangan Mina Wisata Bahari (Management of Buleleng Coastal Areas Through the Marine Fisheries Tourism Development). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(3):381-389.
Wasak, M. 2012. Keadaan Sosial-Ekonomi Masyarakat Nelayan Dl Desa KinabuhutanKecamatan Likupang Barat. Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pacific Journal. Vol. 1 (7): 1.339-1.342.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.56523
Article Metrics
Abstract views : 33327 | views : 19859Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Manusia dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JML Indexed by:
View My Stats