PEMANGKASAN AKAR DAN INOKULASI JMA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MERKURI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS OLEH TANAMAN JATI DI KOKAP KULON PROGO YOGYAKARTA (Under ground root pruning and JMA inoculation to improve phytoremediation of soil contaminated with mercury due to gold mining by Tectona grandis in Kokap Kulonprogo Yogyakarta)
Akhsin Zulkoni(1*), Dewi Rahyuni(2), Nasirudin Nasirudin(3)
(1) Institut Teknologi Yogyakarta (STTL ‘YLH’), Yayasan Lingkungan Hidup, Jl. Janti km 4 Gedongkuning Yogyakarta, 55198.
(2) Institut Teknologi Yogyakarta (STTL ‘YLH’), Yayasan Lingkungan Hidup, Jl. Janti km 4 Gedongkuning Yogyakarta, 55198.
(3) Institut Teknologi Yogyakarta (STTL ‘YLH’), Yayasan Lingkungan Hidup, Jl. Janti km 4 Gedongkuning Yogyakarta, 55198.
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan akar (underground root pruning/URP) terhadap fitoremediasi tanah yang tercemar merkuri di Kokap Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah URP, yaitu dengan dan tanpa URP. Faktor kedua ialah takaran Jamur Mikoriza Arbuskula (JMA), meliputi 0; 50; 100, dan 150 g/pot. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa pemangkasan akar serta inokulasi JMA ke dalam tanah sisa olahan penambangan emas telah berhasil memacu proses fitoremediasi melalui perluasan rizosfer. Serapan merkuri oleh tanaman Jati yang menjalani pemangkasan akar serta inokulasi JMA sebanyak 100% paling tinggi dibanding perlakuan lain maupun kontrol. Pada perlakuan ini, efisiensi penurunan merkuri di dalam tanah oleh tanaman jati sebesar 88,61%, sedangkan kontrol hanya mencapai 64,11%.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of underground root pruning (URP) of the mercury-contaminated soil phytoremediation in Kokap Kulon Progo, Yogyakarta. This study was conducted using complete randomized block design with three replications. The first factor is the URP, that divided as with and without URP (root pruning). The second factor is the dose of JMA, are 0; 50; 100, and 150 g/pot. Results of studies have proven that the root pruning and inoculation of JMA into the residual gold mining soil has successfully accelerated the process of phytoremediation through the expansion of the rhizosphere. Mercury uptake by Tectona grandis, Linn F that is with root pruning and 100% JMA inoculation are highest other treatment and control. In this treatment, the removal efficiency of mercury in the soil by plants amounted to 88.61% identity, meanwhile control only reached 64.11%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Presiden Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim. 2004. Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 202, Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Emas dan atau Tembaga, Deputi MENLH Bidang kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Caroline, J., dan Moa, G.A., 2015. Fitoremediasi Logam Timbal (Pb) Menggunakan Tanaman Melati Air (Echinodorus palaefolius) Pada Limbah Industry Peleburan Tembaga dan Kuningan. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III 2015. Institut Teknologi Adhi Atma Surabaya.
Emmyzar, dan Hermanto, 2004. Rehabilitasi Tanah Tercemar Pb Menggunakan Tanaman Akar Wangi. Gakuryoku 10:37-40.
Ghosh, M., dan Singh, S.P., 2005, A Review on Phytoremediationof Heavy Metal and Utilization of Its By Product, Applied Ecology and Environmental Research, 3(2):1-18.
Gomez, K.A., dan Gomez, A.A., 1984. Statistical Procedures for Agriculture Research. John Willey and Sons, New York.
Kabirun, S., 2004. Peranan Mikoriza Arbuscula Pada Pertanian Berkelanjutan. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kartika, N.H., 1997. Pengaruh Pemotongan Akar Terhadap Pertumbuhan Setek Panili (Vanilla planifolia Andrews). Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Marsono, D., dan Soeseno, O.H., 1992, Prinsip-prinsip Silvikultur, Universitas Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Morel, J.L, Echevarria, G. dan Goncharova, N., 2006. Phytoremediation of Metal-Contaminated Soils. Springer, Amsterdam.
Mulyana, D., dan Asmarahman, C., 2010. 7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah. AgroMedia Pustaka, Jakarta
Nur, F., 2013. Fitoremediasi Logam Berat Cadmium (Cd). Biogenesis. Jurnal Ilmiah Biologi, 1(1):74-83.
Nuryani, S., dan Sutanto, R., 2002, Pengaruh Sampah Kota Terhadap Hasil dan Ketahanan Hara Lombok, Jurnal Ilmu Tanah & Lingkungan, 3(1):24–28.
Pane, H., dan Hasanudin, A., 2001. Gulma Invasive Jajagoan (Echinochloacrusgalli L.) dan Eceng Gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms) di Lahan Sawah Irigasi. Seminar Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati. Bogor, 22 Mei 2001.
Purakayastha, T.J., dan Chonkar, P.K., 2010. Phytoremediation of Heavy Metal Contaminated Soils. Springer, Berlin.
Rondonuwu, S.B., 2014. Fitoremediasi Limbah Merkuri Menggunakan Tanaman dan Sistem Reaktor. Jurnal Ilmiah Sains, 14(1):52-60
Sieverding, E., 1991. Vesicular Arbuscular mycorrhiza Management in Tropical Agrosystem. Deutsche Gesellschaft fur technische Zusammerarbeit (GTZ). Dag Hammavskjola.
Siregar, E.B.M., 2005. Potensi Budidaya Jati. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Susana, R., dan Suswati, D., 2013, Bioakumulasi dan Distribusi Cd Pada Akar dan Pucuk 3 Jenis Tanaman Famili Brassicaceae: Implementasinya untuk Fitoremediasi, J. Manusia & Lingkungan, 20(2):221-228.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.23071
Article Metrics
Abstract views : 3782 | views : 4247Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JML Indexed by:
View My Stats