KERAGAMAN FLORA DI LAHAN REKLAMASI PASCA TAMBANG BATUBARA PT BA SUMATERA SELATAN (Flora Diversity at Post-Coal Mining Reclamation in the PT BA South Sumatera)
Riswan Riswan(1*), Umar Harun(2), Chandra Irsan(3)
(1) Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Jl. Padang Selasa 524 Bukit Besar Palembang 30266
(2) Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Jl. Padang Selasa 524 Bukit Besar Palembang 30266
(3) Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Jl. Padang Selasa 524 Bukit Besar Palembang 30266
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan di lahan reklamasi Air Laya, tambang batubara PT BA Tanjung Enim pada Januari sampai Maret 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan komposisi flora pada lahan reklamasi pascatambang batubara, PT BA, Tanjung Enim. Petak contoh diletakkan pada lahan reklamasi yang berumur 20, 15, 10 dan 1 tahun. Petak contoh di buat enam petak empat persegi secara net sampling, di mana untuk pohon berukuran 20 m x 20 m; tiang berukuran 10 m x 10 m; pancang berukuran 5 m x 5 m; dan semai dibuat empat persegi berukuran 2 m x 2 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis flora yang dominan pada tingkat pohon dan sebagian pada tingkat pancang pada berbagai umur reklamasi adalah Acacia auriculiformis. Pada tingkat tiang flora jenis jati (Tectona grandis) adalah jenis flora tingkat tiang yang hanya ditemukan pada plot umur 20 tahun dan jenis A. auriculiformis dan Eucalyptus deglupta pada plot umur 15 tahun. Sengon (Paraserianthes falcataria) mendominasi pada tingkat pancang pada plot umur 1 tahun. Beberapa jenis flora indigen yang dapat ditemukan di lahan bekas tambang batubara yaitu Leban (Vitex pinnata) dan Keliat (Syzygium spp.) serta Suket kudalang (Oplismenus burmannii) pada tingkat flora bawah yang tumbuh liar. Dominansi oleh flora introduksi (A. auriculiformis) pada berbagai plot umur reklamasi menurunkan flora indigen. Hal ini bisa dilihat dari nilai INP tertinggi secara umum didominasi oleh akasia berdaun kecil (A. auriculiformis) pada umur 20, 15 dan 10 tahun setelah reklamasi tambang.
ABSTRACT
The research was conducted in the post-mining land reclamation of PT BA, Tanjung Enim in January to March 2013. The objective of the research was to know the composition and structure of flora in the post-mining reclamated of PT BA, Tanjung Enim. Plots research designed based on the age land reclamatied as follows 20, 15, 10 and 1 year after reclamation is made six square plots as net samplings. Plots sized of tree was 20 m x 20 m, Plot-sized of pole was 10 m x 10 m, plot-sized of sapling was 5 m x 5 me, plot-sized of seedling was 2 m x 2 m, respectively. The results showed that the dominant of flora species in the tree and saplings stage at various ages reclamation was Acacia auriculiformis, in the pole stage was Tectona grandis at the age of 20 year and A. auriculiformis and Eucalyptus deglupta at the age of 15 year, at the saplings plot at the age of 1 year is dominated by Sengon (Paraserianthes falcataria), respectively. This research showed that some indigenous flora species that found and grown in the coal mined lands was Leban (Vitex pinnata), Keliat (Syzygium spp.), Miyang grass (Oplismenus burmannii) and seduduk (Melastoma sylvaticum). The research inicated that dominated species by A. auriculiformis at variuos of age plots cause decrease indegenous flora. The highest of IVI found in the post-mining reclamation dominated by A. auriculiformis at aged 20, 15 and 10 years after land reclamated.
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Abubakar, F., 2009. Evaluasi Tingkat Keberhasilan Revegetasi Lahan Bekas Tambang Nikel di PT Inco Tbk. Sorowako, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Rimba Kalimantan, 6(2):9-14.
Anonim, 1999. Panduan Kehutanan Indonesia. Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2009. Disain Restorasi Ekosistem Lahan Bekas Tambang Batu Bara PT. Kaltim Prima Coal, Kalimantan Timur. Kerjasama Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam dengan PT. Kaltim Prima Coal. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan, Bogor.
Anonim, 2009. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Departemen Kehutanan, Jakarta.
Delvian, 2004. Aplikasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dalam Reklamasi Lahan Kritis Pasca Tambang. Disertasi. Sekolah Pacasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Djuffri, 2004. Acacia nilotica (L) Willd. Ex Del. dan Permasalahnnya di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Biodiversitas, 5(2):96-104.
Loh, R.K., Curtis, C., dan Daehler, D., 2008. Influence of Woody Invader Control Methods and Seed Availability on Native and Invasive Speciesestablishment in a Hawaiian Forest. BiolInvasions, 10:805–819.
Lugo, A.E., 1997. The Apparent Paradox of Reestablishing Species Richness on Degraded lands with Tree Monocultures. Forest Ecology and Management, 9(9):9-19.
Muhdi, 2009. Struktur dan Komposisi Jenis Permudaan Hutan Alam Tropika Akibat Pemanenan Kayu dengan Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Jurnal Bionatura, 11(1):68-79.
Muhdi, Elias, Murdiyarso, D., dan Matangaran, J.R., 2012. Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Reduced Impact Logging dan Konvensional di Hutan Alam Tropika, Kalimantan Timur. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 19(3):303-311.
Mukhtar, A.S., dan Heriyanto, N.M., 2012. Keadaan Suksesi Tumbuhan Pada Kawasan Bekas Tambang Batubara, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian hutan dan Konservasi Alam, 9(4):341-350.
Murjanto, D., 2011. Karakterisasi dan Perkembangan Tanah pada Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara PT Kaltim Prima Coal. Jurnal Teknologi Technoscientia, 1(1):45-50.
Odum, E.P., 1971. Fundamentals of Ecology. Third ed. W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Schmidt, I., Leuschner C., Molder, A. and Schmidt, W., 2009. Structure and Composition of the Seed Bank in Monospecific and Tree Species-rich Temperate Broad-leaved Forests. Forest Ecology and Management 257: 695–702.
Setyo, W.S., 2008. Reklamasi Bekas Tambang Terbuka yang Berwawasan Lingkungan. Agro, 10(1):43-55.
Soepardi, G., 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soerianegara, I., dan Indrawan, A., 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Managemen Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Widodo, 2011. Kajian Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Skala Kecil untuk Pertanian. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 7(3):17-26.
Van Steenis, C.G.G.J., Hoed G.D., Bloembergen S., dan Eyma, P.J., 2008. Flora untuk Sekolah di Indonesia (Cetakan keduabelas). Terjemahan : Moeso Surjowinoto, dkk. Pradnya Paramita, Jakarta.
Zedler, J.B., dan Kercher, S., 2004. Causes and Consequences of Invasive Plants in Wetlands: Opportunities, Opportunists, and Outcomes. Critical Review in Plant Sciences, 23(5):431-452.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18738
Article Metrics
Abstract views : 6105 | views : 13168Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats