Produksi listrik dari biogas dengan anaerobic digestion (AD) merupakan proses yang menjanjikan karena dapat menghasilkan energi listrik dan penanganan limbah padat dengan aman. Namun, proses ini mempengaruhi lingkungan akibat emisi gas rumah kaca. Penilaian dampak lingkungan (environmental impact atau EI) sistem biogas berbasis limbah terpadu dan subsistemnya terhadap Biogas Power Plant Gamping (BPG) dilakukan dengan metode life cycle assesement atau LCA. Data dikumpulkan dari plant yang sebenarnya di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Indonesia yang mengadopsi proses AD basah pada kondisi mesofilik. Potensi pemanasan global (global warming potential atau GWP) dari sistem mencapai 81,95 kgCO2-eq/t, sedangkan potensi keasaman (acidification potential atau AP), potensi eutrofikasi (eutrophication potential atau EP), potensi toksisitas manusia (human toxicity potential atau HTPinf) dan ekotoksisitas air (fresh water ecotoxicity atau FAETPinf) potensi emisinya cukup rendah. Potensi EI terutama dihasilkan oleh dua subsistem, yaitu, pembangkit listrik dan penyimpanan digestate. Analisis perbandingan menunjukkan bahwa dampak GWP menjadi kontributor utama dari beban lingkungan yang dihasilkan oleh Biogas Plant Gamping, biogas model Suazhou, biogas model Opatokun, model pirolisis Opatokun, serta model integrasi AD dan pirolisis Opatokun. Pengendalian dan pengurangan dampak GWP secara signifikan dapat mengurangi EI dari sistem. Telah terbukti bahwa peningkatkan teknologi proses, pembangkit listrik dan penyimpanan digestate akan menghasilkan pengurangan EI dari sistem biogas.