Penelitian ini mempelajari pengolahan air limbah secara aerobik menggunakan Microbubble Generator (MBG) tipe porous pipe dan orifice sebagai alat suplai oksigen (aerator) untuk mengolah limbah artifisial pada kolam berukuran 3m x 3m x 1m. Aerasi diuji coba dengan bakteri pengurai berupa biakan melekat (attached culture) pada batu apung berukuran diameter 2-4 cm. Fokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh variasi kombinasi kecepatan aliran cairan (QL) dan kecepatan aliran udara (QG) pada MBG terhadap penurunan kadar bahan organik yang dinyatakan sebagai nilai sCOD (soluble Chemical Oxygen Demand). Nilai QG divariasikan pada 0,0150; 0,0300 dan 0,0450 m3/jam sedangkan untuk nilai QL pada 12, 14 dan 16 m3/jam. Data yang diperoleh pada penelitian dievaluasi menggunakan konstanta transfer massa (kL). Nilai kL digunakan sebagai acuan dalam menentukan kombinasi QG dan QL terbaik dalam penurunan konsentrasi sCOD pada limbah aerobik. Dari hasil penelitian ini nilai kL yang relatif baik dan stabil diperoleh pada kombinasi QG 0,030 m3/jam (untuk QL 16 m3/jam) dan QL 16 (pada QG 0,045 m3/jam). Walaupun penelitian ini masih bersifat eksploratif, trend dan konstanta yang diperoleh sangat berharga untuk mengoptimasi kinerja MBG.