KONSEP KEWENANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA
(THE CONCEPT OF AUTHORITY IN THE PERSPECTIVE OF PRIVATE LAW)
Abstract
Abstract
Authority is generally always based on attribution, delegation, and mandate, which are sources of authority in administrative law. The concept of authority does originate from administrative law, but the concept of authority is also known and used in the scope of civil law. The problem is that the theory of authority from the perspective of administrative law is often applied in the scope of civil law, despite the difference in subject and object of authority. So, there is a logical fallacy and discrepancy. This research aims to analyze the concept of authority from the perspective of civil law and compare it with the concept of authority from the perspective of administrative law. The approaches used in this research are the statutory approach and the conceptual approach. The results of this research found that authority from the perspective of civil law, in addition to being obtained through attribution, delegation, and mandate, can also be obtained naturally and artificially through contracts, articles of association, power of attorney, and zaakwaarneming.
Abstrak
Pada umumnya kewenangan selalu disandarkan pada atribusi, delegasi, dan mandat, yang merupakan sumber kewenangan dalam hukum administrasi. Konsep kewenangan memang berasal dari hukum administrasi, tetapi konsep kewenangan juga dikenal dan digunakan dalam lingkup hukum perdata. Permasalahan adalah teori kewenangan dalam perspektif hukum administrasi seringkali diterapkan dalam lingkup hukum perdata, padahal subjek dan objek kewenangannya berbeda. Akibatnya, terjadi kesesatan logika dan diskrepansi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep kewenangan dalam perspektif hukum perdata, dan membandingkannya dengan konsep kewenangan dalam perspektif hukum administrasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kewenangan dalam perspektif hukum perdata, selain diperoleh melalui atribusi, delegasi, dan mandat, juga dapat diperoleh secara natural dan juga secara artifisial melalui perjanjian, anggaran dasar, surat kuasa, dan zaakwaarneming.
References
Admosudirjo, Prajudi. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.
Apeldoorn, L.J. van. Pengantar Ilmu Hukum. Diedit oleh Oetarid Sadino. Jakarta: Pradnya Paramita, 1993.
Ardiansyah. Hukum Administrasi Negara: Fenomena Hukum di Ruang Publik. Yogyakarta: Deepublish, 2022.
Asikin, Zainal. “Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah dan Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Publik.” Mimbar Hukum 25, no. 1 (2013): 55–67.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” Diakses 16 Februari 2024. https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
Black, Henry Campbell . Black’s Law Dictionary. 9th ed. Bryan Garner. Reprint, St. Paul, Minn.: West Publishing Company, 2009.
Cadman, John. Shareholders’ Agreements. 4th, rev. ed. London: Sweet & Maxwell, 2003.
Hadjon, Philipus M. “Pelimpahan Tugas dan Wewenang Kepada Presiden mandataris MPR Dalam Rangka Penyuksesan dan Pengamanan Pembangunan Nasional.” Yuridika 6, no. 4–5 (1991).
Hadjon, Philipus M., “Tentang Wewenang.” Yuridika 7, no. 5–6 (1997). https://doi.org/10.20473/ydk.v7i5-6.5769.
Harahap, M. Yahya. Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Harahap, M. Yahya. Segi-Segi Hukum Perjanjian. Bandung: Alumni, 1986.
Salim, H, and Erlies Septiana Nurbani., S.H., LLM. Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat Di Indonesia. 2014. Jakarta: Sinar Grafika, n.d.
Indroharto. Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Buku I. Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Isnaeni, H. Moch. Hukum Perkawinan Indonesia. Refika Aditama, 2016.
Iver, MC. Jaring-Jaring Pemerintahan. Diterjemah oleh Laila Hasyim. Jakarta: Aksara Baru, 1980.
Kelsen, Hans. Teori Hukum Murni : Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif. Bandung: Penerbit Nusa Media, 2014.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) (1859).
Lubis, M.Solly. Hukum Tatanegara. Bandung: Mandar Maju, 2008.
Marbun, SF. “Pemerintahan Berdasarkan Kekuasaan dan Otoritas.” Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM 3, no. 6 (October 25, 1996): 28–43. https://doi.org/10.20885/iustum.vol3.iss6.art4.
Marzuki, Peter Mahmud. Pengantar Ilmu Hukum. 2008. Reprint, Indonesia: Kencana Prenada Media Group, 2021.
Muhaimin, La Ode. “Konflik Kewenangan Dalam Pemakzulan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.” Mimbar Hukum 34, no. 1 (2022): 260–95.
Proctor, Giles, dan Lilian Miles. Corporate Governance. London: Cavendish Publishing Limited, 2002.
Rahmah, Uul Fathur. “Kewenangan Direksi Dalam Pengurusan Perseroan Terbatas.” Lex Economica Journal 01, no. 01 (2023): 55–67.
Ridwan. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali Pers, 2018.
Sari, Indah. “Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dalam Hukum Pidana dan Hukum Perdata.” Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara 11, no. 1 (2020). https://doi.org/10.35968/jh.v11i1.651.
Satrio, J. Hukum Perikatan, Perikatan Pada Umumnya. Bandung: Alumni, 1999.
Soenandar, Taryana, Fathurrahman Djamil, Mariam Darus Badrulzaman, Sutan Remy Sjahdeini, dan Heru Soepraptomo. Kompilasi Hukum Perikatan. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2016.
Soeroso, R. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
Stout, H.D. De Betekenissen van de Wet: Theoritisch-Kritische Beschouwingen over het Principe van Wetmatigheid van Bestuur. Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink, 1994.
Stroink, F.A.M., dan J.G. Steenbeek. Inleiding in het Staat-en Administratief Recht. Alphen aan den Rijn: Samsom H.D.Tjeenk Willink, 1987.
Subekti, R., dan R. Tjitrosudibio. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Jakarta: Pradnya Paramita, 2007.
Tuada Perdata. “Batasan Umur, Kecakapan dan Kewenangan Bertindak Berdasarkan Batasan Umur.” In Rakernas Mahkamah Agung. Jakarta: Mahkamah Agung, 2011.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan (2001).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan (2023).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 TAHUN 2007 Tentang Perseroan Terbatas (2007).
Wicaksono, Dian Agung, dan Faiz Rahman. “Penafsiran Terhadap Kewenangan Mengatur Pemerintahan Daerah Dalam Melaksanakan Urusan Pemerintahan Melalui Pembentukan Peraturan Daerah.” Negara Hukum 11, no. 2 (2020): 231–48.
Wijk, H.D. van, dan Willem Konijnenbelt. Hoofdstukken van Administratief Recht. ’s-Gravenhage: Vuga, 1995.
Zamroni, M. Hukum Kesehatan, Tanggung Gugat Dokter dan Rumah Sakit dalam Praktik Pelayanan Medis. Edisi Revisi. Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2024.
Copyright (c) 2024 Mohammad Zamroni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.