Abstract
Abstrak
Dahulu desa selalu menjadi kawasan yang selalu diidentikkan dengan kemiskinan dan keterbelakangan. Namun, pada beberapa tahun terakhir desa menjadi sorotan dari berbagai pihak. Pasalnya, pemerintah memberikan otonomi khusus untuk desa agar bisa membangun wilayahnya sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki melalui UU Desa. Salah satu desa yang berhasil mengimplementasikan amanat ini adalah Desa Pulutan melalui wisata lembah desa. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam terkait konsep pemberdayaan yang dilakukan di wisata lembah desa. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan tahapan pemberdayaan antara lain; penyadaran, pengkapasitasan dan pemberdayaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa wisata yang dikelola BUMDes ini dilakukan dengan memanfaatkan potensi lembah desa dan mengajak masyarakat untuk bermitra dengan pihak pengelola dengan cara menjajakan kuliner tradisional. Selain itu, fasilitas dari lembah desa menarik karena menyuguhkan sistem pertanian modern yakni mina padi.
Kata kunci: Pemberdayaan, Masyarakat, Wisata Lembah Pulutan
Abstract
In the past, villages were always identified with poverty and underdevelopment. However, recently villages have been in the spotlight from various parties. This is because the government has given special autonomy to villages so that they can develop their territory according to their local potential through the UU Desa. Village that has successfully implemented this mandate is Pulutan Village through Wisata Lembah Desa. This article aims to examine more deeply the concept of empowerment carried out in valley village tourism. The researcher uses descriptive qualitative method with empowerment stage approach including; awareness, capacity building and empowerment. The results indicate that tourism managed by BUMDes is carried out by utilizing the potential of the village valley and inviting the community to partner with the manager by selling traditional culinary delights. In addition, the facilities from the village valley are interesting because they present a modern agricultural system, namely mina padi.
Key words: Empowerment, Community, Pulutan Valley Tourism
References
Alfitri. (2011). Community Development: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anggara, D. S. (2020). Sejahtera di Desa: Pemberdayaan Berbasis Potensi Lokal di Pasar Ekologis Argo Wijil Desa Gari Gunung Kidul (UIN Sunan Kalijaga Yogakarta). UIN Sunan Kalijaga Yogakarta. Retrieved from https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50326/
Boley, B. B., Strzelecka, M., & Watson, A. (2018). Place distinctiveness, psychological empowerment, and support for tourism. Annals of Tourism Research, 70(December 2017), pp. 137–139. doi: 10.1016/j.annals.2017.12.010
Chambers, R. (1987). Pembangunan Desa: Mulai dari Belakang. Jakarta: LP3ES.
Chauduri, A. (2016). Understanding ‘Empowerment’’.’ Journal of Development Policy and Practice, 1(2), pp. 121–141. doi: 10.1177/2455133315612298
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches (4th ed.). California: SAGE Publications, Inc.
Damanik, J. (2013). Pariwisata Indonesia: Antara Peluang dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fahrudin, A. (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Freire, P. (2008). Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Ife, J., & Tesoriero, F. (2008). Community Development : Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi (1st ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
JADESTA. (2022). Jejaring Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Retrieved January 2, 2023, from https://jadesta.kemenparekraf.go.id/peta
Jamalina, I. A., & Wardani, D. T. K. (2017). Strategi pengembangan ekowisata melalui konsep community based tourism (CBT) dan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 18(1), pp. 71–85. doi: 10.18196/jesp.18.1.4008
Kristanto, T. B. A., & Putri, A. A. (2021). Pengembangan Masyarakat berbasis Aset sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat melalui Sektor Wisata Kebugaran di Indonesia. Journal of Social Development Studies, 2(2), pp. 43–54. doi: 10.22146/jsds.2272
Latifah, S. (2019). Kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mardi Gemi Dalam Pengelolaan Pasar Ekologis Argo Wijil Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul (Universitas Gadjah Mada). Universitas Gadjah Mada. Retrieved from https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/177792
Masitah, I. (2019). Pengembangan wisata oleh Pemerintah Desa Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 6(3), pp. 45–56. doi: 10.25157/dinamika.v6i3.2806
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode Metode Baru. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI -Press).
Moayerian, N., McGehee, N. G., & Stephenson, M. O. (2022). Community cultural development: Exploring the connections between collective art making, capacity building and sustainable community-based tourism. Annals of Tourism Research, 93, 103355. doi: 10.1016/j.annals.2022.103355
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosadakarya.
Octastefani, T., Prabaningrum, G., & Mutia Sadasri, L. (2019). Pasar Ekologis Sebagai Arah Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) Mardi Gemi Di Desa Gari Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran Dan Dakwah Pembangunan, 2(1), pp. 1–18. doi: 10.14421/jpm.2018.021-01
Raharjana, D. T., & Putra, H. S. A. (2020). Penguatan SDM dalam E-Marketing untuk promosi desa wisata di Kabupaten Malang. Jurnal Nasional Pariwisata, 12(2), pp. 140–151. doi: 10.22146/jnp.60403
Rochman, N. (2017). Model Pengembangan Desa Wisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. EQUILIBRIA PENDIDIKAN : Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi, 1(1), 59. doi: 10.26877/ep.v1i1.1831
Rozaki, A., Sujito, A., Hudayana, B., Siahaan, H., Krisdyatmiko, Zamroni, S., … Hariyanto, T. (2006). Kaya Proyek Miskin Kebijakan; Membongkar Kegagalan Pembangunan Desa (S. Eko & Krisdyatmiko, Eds.). Yogyakarta: IRE.
Salim, I., Syafi’ie, M., & Elisabeth, N. (2015). Indonesia Dalam Desa Inklusi (I. Salim, Ed.). Yogyakarta: SIGAB.
Santoso, A. A. P. (2022). Pemberdayaan masyarakat melalui program desa wisata di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan), 7(2), pp. 33–48. doi: 10.33701/j-3p.v7i2.2930
Sistem Informasi Desa Pulutan. (2019). Wisata Edukasi Lembah Desa Pulutan Mulai Ngehits. Retrieved January 5, 2023, from https://desapulutan.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/420-Wisata-Edukasi-Lembah-Desa-Pulutan-Mulai-Ngehits
Sorot GunungKidul. (2023, January). Mulai viral ! Obyek Wisata Lembah Desa Dongkrak Ekonomi Warga. Retrieved from https://gunungkidul.sorot.co/berita-106394-mulai-viral--obyek-wisata-lembah-desa-dongkrak-ekonomi-warga.html
Suharto, E. (2009). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.
Suparjan, & Suyatno, H. (2003). Pengembangan Masyarakat: Dari Pembangunan Sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.
Usman, S. (2018). Modal Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wahyuni, D. (2019). Pengembangan Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman dalam perspektif partisipasi masyarakat. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 10(2), pp. 91–106. doi: 10.22212/aspirasi.v10i2.1386
Wahyuningsih, R., & Pradana, G. W. (2021). Pemberdayaan masyarakat Desa Hendrosari melalui pengembangan Desa Wisata Lontar Sewu. Publika, 9(2), pp. 323–334. doi: 10.26740/publika.v9n2.p323-334
Wastutiningsih, S. P. (2004). Pemberdayaan petani dan kemandirian desa. Dinamika Pedesaan Dan Kawasan, 4(4), pp. 12–18.
Wrihatnolo, R. R., & Dwidjowijoto, R. N. (2007). Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Elex Media Komputindo.