Abstract
Sampai hari ini, sebagian besar penduduk dari daerah tertinggal di Indonesia masih menghadapi persoalan kualitas pendidikan yang kurang memadai. Mengeksplorasi program kolaborasi edukasi antara Rulika Bunga Kertas dan perusahaan Pertamina Hulu Sanga Sanga, makalah ini berupaya mengembangkan pemahaman tentang bagaimana inisiatif pemberdayaan diimplementasikan dengan menempatkan masyarakat lokal sebagai subjek pembangunan. Terkait dengan hal ini, sembilan pemangku kepentingan di Desa Beringin Agung, Kabupaten Samboja di wawancarai dan ditemukan bahwa pemberdayaan lembaga lokal telah berkontribusi efektif terhadap peningkatan literasi dasar bagi penerima manfaat. Selain itu, pemberdayaan agensi lokal juga terbukti telah memberikan efek keberlanjutan, mengindikasikan keberhasilan program. Secara keseluruhan, Rulika Bunga Kertas telah memainkan peranannya sebagai solusi efektif bagi warga dari daerah transmigrasi. Makalah ini dengan demikian, memberikan wawasan penting dalam studi tentang relasi komunitas-sektor swasta dalam inisiatif pemberdayaan.
Kata Kunci: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Taman Baca Masyarakat
It is widely acknowledged that a key proportion of residents from backward areas in Indonesia are remained to suffer from inadequate quality of education. Exploring the case of a fruitful collaboration of Rulika Bunga Kertas and Pertamina Hulu Sunga company, this paper aims at developing an understanding of how empowerment initiatives are implemented by situating local communities as development subjects for improving education in Beringin Agung Village, Samboja District. Based on interviews with 9-stakeholders, the findings demonstrate that empowering local agencies have provided them with the necessary capacity to help their residents in improving basic literacy skills. Furthermore, the empowered local agency has contributed to sustainability, indicating a successful empowerment strategy. Overall, Rulika Bunga Kertas has expanded and played as an effective solution for residents from transmigration areas. This paper, therefore, offers essential insight into discussing the community-private sector relationship against empowerment initiatives..
Keywords: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Community Reading Gardens
References
Ambar, Teguh Sulistiyani. (2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogya-karta: Gava Media.
Central Connecticut State University (2016, 07 March). World’s Most Literate Nations Ranked. https://www.ccsu.edu/wmln/ rank.html accessed on 6 April 2021.
Clay, M. M. (2001). Change Over Time in Children’s Literacy Development. Portsmouth: Heinemann.
Devega, E. (2017, 10 October). Teknologi Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos. https://www.ko minfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media accessed on 6 April 2021.
Gong, G. A. dan Irkham, A. I. (2011). Gempa Literasi: Dari Kampung untuk Nusantara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Holik, A. (2013). Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sudut Baca Soreang dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di Kabupaten Bandung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), pp. 50-56. doi: http://dx.doi.org/10.30999/ jpkm.v3i1.41.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017, 17 April). NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria) Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Taman Bacaan Masyarakat Rintisan. Jakarta: Kementerian Pendi-dikan dan Kebudayaan. http://repositori. kemdikbud.go.id/1233/ accesed on 8 April 2021.
Kern, R. (2000). Literacy and Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Marfu`i, L. N. R. (2016). Upaya Pendukung Pembelajaran Literasi Dengan Mengasah Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Teknik Bibliolearnig Pada Siswa. Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, 3(2), pp. 2-18.
Noplida, L. & Kristiawan, M. (2018). Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Pembelajaran Multiliterasi Sebuah Paradigma Pendidikan Abad Ke- 21. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan, 3(2), pp. 216-231. doi: http://dx.doi.org/10.31851/jmksp. v3i2.1862
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta. https://www.per pusnas.go.id/law-detail.php?lang=id&id= 170920114322Ir9g6HhRuc accessed on 7 April 2021.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2020). Peraturan Perpustakaan Nasional Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024. https://jdih.perpusnas.go.id/ detail/305 accessed on 7 April 2021.
Pramudyo, G. N., Ilmawan, M. R., Azizah, B., Anisah, M., & Deo, Y. (2018). Inovasi Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan, 4(1), pp. 29-38. doi: https://doi.org/10.14710/lenpust.v4i1.17332
Rohidin, R. (2012). Internet Dalam Konteks Perpustakaan. Jurnal Pustakaloka, 4(1), pp. 1-19.
Soetomo. 2009. Pembangunan Masyarakat “Merangkai Sebuah Kerangka”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2011). Pemberdayaan Masyarakat: Mungkinkah Muncul Antitesisnya?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2013). Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Solihin, Ismail. (2009). Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. Jakarta : Salemba Empat.
Sudiana, N. (2020). Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sukasada Tahun Pelajaran 2017/2018 Melalui Gerakan Literasi Sekolah dengan Pocari dan Puding. Journal of Education Action Research, 4(1), pp. 10-16
Sunaryo, Bambang. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
Suparjan & Suyatna, H. (2003). Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan Sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.
Suragangga, N. M. I. (2017). Mendidik Lewat Literasi Untuk Pendidikan Berkualitas. Lembaga Penjamin Mutu Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Jurnal Pen-jaminan Mutu, 3(2), pp. 154-163. doi: http://dx.doi.org/10.25078/jpm.v3i2.195.
Suwanto, S. A. (2015). Analisis Literasi Informasi Pemakai Taman Bacaan Masyarakat. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan 3(1), pp. 89-100. doi: https://doi.org/10.24198/jkip.v3i1.9492
Wandasari, Y. (2017). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Sebagai Pembentuk Pendidikan Berkarakter. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan, 1(1), pp. 325-342. doi: http://dx.doi.org/10.31851/jmksp. v2i2.1480
Winarni, Tri. (1998). Memahami Pemberdayaan Masyarakat Desa Partisipatif dalam Orientasi Pembangunan Masyarakat Desa Menyongsong Abad 21: Menuju Pemberdayaan Pelayanan Masyarakat. Yogyakarta: Aditya Media.
Yusri, A., & Mahmud, A. (2020). PKM Pembuatan Taman Baca Berbasis Budaya Lokal untuk Meningkatkan Kesadaran Literasi Sejak Dini. MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), pp. 164-169. doi: http://dx.doi.org/10.311 00/matappa.v3i2.83.