Kajian Risiko Sanitasi Lingkungan Permukiman di Sempadan Sungai Code Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

https://doi.org/10.22146/jpmmpi.v5i1.93304

Saumi Anggit Musofi(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


The increasing population growth has impacted the need and usage of land for housing, leading to pressure on waterfront areas being utilized for housing by migrants and prompting community settlements to develop towards the riverbanks. To achieve a degree of health, it is necessary to analyze environmental health risks using the EHRA (Environmental Health Risk Assessment) study to avoid the decline in human quality of life, contamination of water sources, and the deterioration of the city's or district's image. The research method used includes observation, data analysis to determine the characteristics of the community and the physical characteristics of buildings, and the sanitation risks of settlements along the banks of the Sungai Code. This sanitation risk assessment uses questionnaires or assessment aspects derived from EHRA evaluations. The results of this study show physical differences in buildings and the level of sanitation risks in two different locations. Sanitation aspects were evaluated based on the sources of clean water, latrines, conditions of wastewater disposal channels, conditions of residents' garbage disposal, flood occurrences, and drainage conditions. The first location, Padukuhan Pogung Kidul, showed EHRA results with 13.2% categorized as low risk, 32% medium risk, 37.8% high risk, and 17% very high risk out of a total of 53 sampled houses. The second location, Padukuhan Rejodani, showed EHRA results with 48.4% categorized as low risk, 19.4% medium risk, 16.1% high risk, and 16.1% very high risk out of a total of 31 sampled houses.




References

Faisal, A., Saam, Z., & Nariati, E. (2017). Analisis kondisi sanitasi masyarakat pinggir sungai dengan pendekatan studi EHRA di Kelurahan Tembilahan Kota. Jurnal Zona, 1(1), 20–24.https://doi.org/10.52364/jz.v1i1.3

Kurniawati, R. A. (2022). Hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga terhadap kualitas sanitasi rumah di Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Edu Geography, 10(2), 45–50.https://doi.org/10.15294/edugeo.v10i2.59986

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. (2020). Dokumen informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2020. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pokja Ampl/Sanitasi Kabupaten Kepulauan Talaud. (2013). Panduan praktis: Pelaksanaan studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment). 1–36.

Prasetya, J., & Handoko, S. (2015). Perkembangan spasial permukiman di kawasan tumbuh cepat studi kasus Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 17(1), 7–16.

Priscilia, B. (2020). Penggunaan Sempadan Sungai Code di wilayah Sleman untuk permukiman berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031. Jurnal Hukum, 1–8.https://e-journal.uajy.ac.id/24151/1/JurnalHukum.pdf

Sleman, K. K. S. K. (2010). Buku putih sanitasi kawasan perkotaan Kabupaten Sleman tahun anggaran 2010. Kabupaten Sleman

Trisnaini, I., Idris, H., & Purba, I. G. (2019). Kajian sanitasi lingkungan permukiman di bantaran Sungai Musi Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(2), 67.https://doi.org/10.14710/jkli.18.2.67-72

Valent, C. G., Subiyanto, S., & Wahyuddin, Y. (2021). Analisis pola dan arah perkembangan permukiman di wilayah aglomerasi perkotaan Yogyakarta (APY) (Studi Kasus: Kabupaten Sleman). Jurnal Geodesi Undip, 10(2), 78–87.

Wahyudi, A., & Zaman, C. (2021). Penilaian risiko kesehatan lingkungan dengan menggunakan pendekatan Environmental Health Risk Assessment (EHRA) di Kelurahan Kertapati. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 8(3), 310–315.https://doi.org/10.33024/jikk.v8i3.4294



DOI: https://doi.org/10.22146/jpmmpi.v5i1.93304

Article Metrics

Abstract views : 237 | views : 131

Refbacks

  • There are currently no refbacks.