Manajemen kasus epulis granulomatosa pada rahang atas anterior

https://doi.org/10.22146/mkgk.77424

Christianie Christianie(1*)

(1) RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Epulis adalah tumor jinak yang tumbuh pada jaringan lunak gingiva. Salah satu jenisnya, epulis granulomatosa, sering berkembang di area bekas pencabutan gigi yang kebersihannya tidak terjaga. Studi kasus ini bertujuan untuk membahas kasus seorang pria dewasa yang datang dengan keluhan adanya benjolan kehitaman pada gusi sekitar gigi depannya, disertai beberapa gigi goyah dan bau mulut. Penatalaksanaan awal meliputi scaling, root planing, serta kontrol kebersihan mulut. Pasien juga dirujuk untuk pemeriksaan radiografi panoramik. Berdasarkan hasil
rontgen, beberapa gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan dilakukan ekstraksi. Setelah kondisi rongga mulut bersih dan kebersihan mulut pasien terkontrol, dilakukan ekskavasi epulis menggunakan pisau bedah nomor 15c dan kuretase pada area yang terlibat hingga bersih, kemudian dilakukan penjahitan. Jaringan hasil ekskavasi dikirim ke laboratorium Patologi Klinik untuk analisis lebih lanjut. Dari studi kasus ini dapat disimpulkan bahwa perawatan epulis granulomatosa dapat berhasil dengan ekskavasi menyeluruh dan pembersihan jaringan sekitar menggunakan
kuretase.

Keywords


ekskavasi; epulis granulomatosa

Full Text:

4. Christianie


References

1. Zhao N, Yesibulati Y, Xiayizhati P, He YN, Xia RH, Yan XZ. A large-cohort study of 2971 cases of epulis: focusing on risk factors associated with recurrence. BMC Oral Health.
2023; 23(1): 229.

2. Van der Wal JE. Epulis. In: van Krieken JHJM, editor. Encyclopedia of Pathology.
Cham: Springer International Publishing; 2017. 1-2.

3. Ghadimi S, Chiniforush N, Najafi M, Amiri S. Excision of epulis granulomatosa with diode
laser in 8 years old boy. Journal of Lasers in Medical Sciences. 2015; 6(2): 92-95.

4. Cai Y, Sun R, He KF, Zhao YF, Zhao JH. Sclerotherapy for the recurrent granulomatous epulis with pingyangmycin. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2017; 22(2): e214-e8.

5. Lelyana S. Terapi non-bedah pada lesi nodular akibat iritasi kronis di rongga mulut.
Majalah Kedokteran Gigi Klinik. 2017; 3(3): 99-105.

6. Yoyada N, Saptaswari D, Kurniawan H, Hendro OV. Treatment of granulomatous
epulis using laser. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. 2023; 8(2): 218-22.

7. Ünal SY, Keser G, Pekiner FN, Olgac V. A Case of epulis granulomatosa with clinical and radiological findings resembling langerhans cell histiocytosis. Eur@sian Dental Research. 2023; 1(2): 47-50.

8. Ghadimi S, Chiniforush N, Najafi M, Amiri S. Excision of epulis granulomatosa with diode
laser in 8 years old boy: a case report. J Lasers Med Sci. 2015; 6(2): 92-95.



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.77424

Article Metrics

Abstract views : 609 | views : 3360

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View my stats

site
stats