Fraktur Ellis kelas III dengan restorasi mahkota jaket porselin dan pasak fiber prefabricated

https://doi.org/10.22146/mkgk.65682

Prisca Bernadeti Sri Widayanto(1), Wignyo Hadriyanto(2*)

(1) Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


igi anterior memiliki fungsi estetika yang penting, sehingga ketika trauma terjadi perawatan harus segera dilakukan. Fraktur koronal gigi anterior adalah bentuk umum dari trauma gigi yang sering terjadi pada anak-anak dan dewasa. Mayoritas trauma gigi melibatkan gigi anterior, terutama gigi insisivus maksila. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan penatalaksanaan fraktur Ellis kelas III dengan perawatan saluran akar dan restorasi mahkota jaket porselen yang diperkuat pasak fiber prefabricated. Pasien wanita berusia 22 tahun datang dengan keluhan gigi depan atas patah 2
bulan yang lalu, gusi bagian belakang bengkak 3 minggu yang lalu dan terasa sakit, saat ini gigi tersebut tidak terasa  sakit (gigi 22). Pemeriksaan radiografis menunjukkan bahwa fraktur pada gigi 22 telah menyebabkan pulpa terbuka dan terdapat area radiolusen di daerah apikal berdiameter 5 mm. Restorasi akhir pada kasus ini adalah mahkota jaket porselen e.max dengan teknik stop. Hasil pemeriksaan pada kontrol 3 minggu, pasien tidak menunjukkan adanya keluhan, lesi periapikal mengecil, dan hasil restorasi yang baik.

Keywords


e.max; fraktur gigi anterior; mahkota jaket porselin; pasak fiber prefabricated; perawatan saluran akar

Full Text:

PDF


References

Eva F, Hendrarlin S. Perawatan fraktur kelas tiga ellis pada gigi tetap insisif sentral atas (laporan kasus). Indonesian Journal of Dentistry. 2008; 15(2): 169-174.

Cohen S, Hargreaves KM. Pathways of The Pulp, 9th edition. St. Louis: Mosby; 2006. 611-619.

Mishra L, Kumar M, Nishan T. Rehabilitation of fractured tooth by a custom made fibre reinforced composite post. J Odontosmat. 2012; 6(3): 323-326.

Tumen EC, Adiguzel O, Kaya S, Uysal E, Yavuz I, Ozdemir E, Atakul F. Incisor trauma in a turkish preschool population: prevalence and socio-economic risk factors. Community Dental Health. 2011; 28: 308-312.

Walton RE, Torabinejad M. Endodontics: Principles and Practice, 4th ed. Philadelphia: Saunders; 2008.

Grossman LI, Oliet S, Rio CED. Ilmu Endodontik dalam praktek, edisi 11. Jakarta: EGC; 1995.

Cheung WA. Review of the management of endodontically treated teeth: post, core, and the final restoration. JADA. 2005; 136: 611-619.

Ritzberger C, Apel E, Holand W, Peschke A. Rheinberger VM. Properties and clinical application of three types of dental glass-ceramic and ceramic for cad-cam technologies. Materials. 2010; 3: 3700-3713.

Peters OA. Current challenges and concepts in the preparation of root canal systems: a review. J Endod. 2004; 30(8): 559.

Harty FJ. Endodonti klinis (terj), edisi 2. Jakarta: Hipokrates; 1993.

Yaswanth G, Roopa RN, Usha G, Karthik J, Vedavathi B. Fracture resistance of endodontically treated permolars with direct resin restoration using various corono-radicular retentive techniques: an in-vitro study. Endodontology. 2012; 24: 81-90.

Dikbas I, Tanalp J. An overview of clinical studies on fiber post systems. The Scientific World Journal. 2013; 171380.



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.65682

Article Metrics

Abstract views : 2407 | views : 5538

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View my stats

site
stats