Rehabilitasi pasien pasca hemimaksilektomi dengan obturator resin akrilik

https://doi.org/10.22146/mkgk.46252

Mohammad Faid Fahlevy(1), Haryo Mustiko Dipoyono(2), Esti Tjahjanti(3), Endang Wahyuningtyas(4*)

(1) Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(4) Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Hemimaksilektomi merupakan operasi pengangkatan sebagian dari palatal dan maksila yang mengakibatkan defek pada integritas rongga mulut. Defek menyebabkan terjadinya hubungan antara rongga hidung dan mulut serta malformasi palatum dan agenese gigi. Penutupan defek dilakukan dengan menggantikan jaringan keras, lunak, dan gigi yang hilang menggunakan protesa maksilofasial intraoral yaitu obturator. Laporan kasus ini bertujuan mengkaji rehabilitasi obturator resin akrilik. pada pasien pasca hemimaksilektomi. Pasien pria, 55 tahun datang ke RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan defek pada palatal yang mengakibatkan suara sengau. Pemeriksaan menunjukkan terdapat defek pada bagian kanan palatum durum, defek gingiva labial dexter, serta kehilangan gigi 12, 13, 14, 15, 16, dan 17. Tatalaksana perawatan: Pasien dibuatkan obturator resin akrilik untuk menutup defek pada palatum pasca hemimaksilektomi dan menggantikan gigi yang hilang. Pencetakan menggunakan hidrokoloid irreversible yang diberi kain kassa pada defek untuk menahan bahan cetak agar tidak masuk ke hidung. Insersi obturator menunjukkan penutupan defek palatum oleh obturator resin akrilik menutup dengan baik. Retensi, stabilisasi dan oklusi pada pemakaian obturator baik, suara sengau berkurang, sayap labial menutup defek gingiva labial. Pada kontrol 1 minggu tidak ada keluhan, pasien merasa puas, suara sengau berkurang, estetis, pengunyahan dan penelanan baik. Kesimpulan: Obturator resin akrilik dapat merehabilitasi defek palatal pasca hemimaksilektomi dan mengembalikan fungsi bicara, penelanan, pengunyahan, dan estetik.

Keywords


akrilik; hemimaksilektomi; obturator; resin

Full Text:

PDF


References

1. Munandar F, Amalia H, Wahyuningtyas E. Protesa maksilofasial dengan hollow bulb untuk rehabilitasi pasca hemimaxillectomy klas IV Aramany. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2011; 18(1): 73-76. doi: 10.22146/majkedgiind.16482.


2. Hambali H. Adeno cystic carsinoma of maxilla - A case report. Bandung: Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung and Lecturer of Faculty of Dentistry and Faculty of Medicine Padjadjaran University; 2009.


3. Nasser AM, Ismail IA, Khalifa N. Maxillary obturator prosthesis for a hemimaxillectomy patient – a clinical case report. The Saudi Journal for Dental Research. 2016; 7(2): 152-159. doi: 10.1016/j.sjdr.2016.03.001.


4. Rankow RM. An atlas of surgery of the face, mouth and neck. Philadelphia: WB. Saunders Company; 1968. 100-129.


5. Nardhyanto, Chandra H, Henni K, Slamet R. Penanganan kasus maksilektomi dengan obturator secara interdisiplin. Jakarta: Kumpulan Makalah KPPIKG ke XI FKG UI; 1997. 192-197.


6. Cooper HK. Cleft palate and cleft lip: a team approach to clinical management and rehabilitation of the patient. Toronto: WB Saunders Co; 1979. doi: 10.1002/hed.2890030212.


7. Kim EK, Khang SK, Lee TJ, Kim TG. Clinical features of the microform cleft lip and the ultrastructural characteristics of the orbicularis oris muscle. Cleft Palate Craniofac J. 2010; 47(3): 297–302. doi: 10.1597/08-270.1


8. Taylor TD. Clinical maxillofacial prosthetics. Illinois: Quintessence Publishing Co, Inc; 2006. 113.


9. Depprich RA, Hanschel JG, Meyer U, Meissner G. Comparison of prevalence of microorganisme on titanium and silicone/polymethyl methacrylate obturators used for rehabilitation of maxillary defects. J Prosthet Dent. 2008; 99: 400-405.


10. Owall B, Kayser AF, Carlsson GE. Prosthodontics principles and management strategies. Spain: Mosby-Wolfe. 1996.


11. Moore DJ. Principles, concepts, and practices in prosthodontics. J Prosthet Dent. 1995; 73(1): 73-94. doi: 10.1016/s0022-3913(05)80276-8.


12. Schaaf NG, Wu YL. Comparison of weight reduction in different designs of solid and hollow obturator prostheses. J Prosthet Dent. 1989; 62(2): 214-7. doi: 10.1016/0022-3913(89)90317-x.


13. Kapoor K, Harshakumar K, Lylajam S, Joy PT. Prosthetic rehabilitation of a treated cleft palate patient by using an overlay denture with twin occlusion: a case report. International Journal of Scientific Study. 2015; 3(3): 1-4. doi: 10.17354/ijss/2015/292.



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.46252

Article Metrics

Abstract views : 1055 | views : 3245

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Currently, Majalah Kedokteran Gigi Klinik indexed by:


View my stats

site
stats