Campuran kitosan dengan resin akrilik sebagai bahan gigi tiruan penghambat Candida albicans
Titik Ismiyati(1*), Widowati Siswomihardjo(2), Marsetyawan Heparis Nur Ekandaru Soesatyo(3), R. Rochmadi(4)
(1) Departemen Prostodonsi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Ilmu Biomaterial Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(4) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
The mixture of acrylic resin and chitosan as denture material to inhibit Candida albicans. The inhibition of Candida albicans in denture resin has an important role to prevent the development of denture stomatitis. Chitosan is a natural polymer compound derived from shrimp waste which can function as an antifungal Acrylik resin cannot be mixed with chitosan. To obtain a homogeneous mixture, the mixture was added a coupling agen acrylic acid and acetone. The research objective was to study the mixture of acrylic resin and chitosan with solvent acrylic acid and acetone as a denture that can inhibit the growth of Candida albicans. Methods: The samples used discs in 10 mm diameter and 2 mm thickness, made from heat cured acrylic resin mixed with chitosan dissolved in acrylat acid and acetone. They were divided into 4 groups. Group 1 was acrylic resin without chitosan as a control, group 2, 3 and 4 were the mixture of acrylic resin and 5 ml chitosan in 0.5%, 1%, and 2% concentration respectively. The fourier transform irfrared spectroscopy (FTIR) and the digital optical microscope were used to synthesize and analyze. The Kruskal Wallis was used to analyze the data. The results showed that the mixture of acrylic resin with chitosan significantly inhibited the growth of Candida albicans. Conclusion: a mixture of acrylic resins and chitosan can be fungistatic, so it can be developed as an antifungal denture material.
ABSTRAK
Penghambatan Candida albicans pada gigi tiruan resin akrilik dapat memainkan peran penting dalam mencegah perkembangan denture stomatitis. Kitosan adalah senyawa polimer alam yang berasal dari limbah udang yang dapat berfungsi sebagai antijamur. Resin akrilik tidak dapat bercampur dengan kitosan. Untuk mendapatkan campuran yang homogen, campuran tersebut ditambah coupling agent asam akrilat dan aseton. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji campuran resin akrilik dan kitosan dan asam akrilat pelarut aseton sebagai bahan gigi tiruan penghambat Candida albicans. Spesimen penelitian berbentuk cakram berdiameter 10 mm dan tebal 2 mm dibuat dari resin akrilik kuring panas (QC 20) dicampur dengan kitosan dari cangkang udang yang ditambahkan asam akrilat dalam pelarut aseton. Spesimen dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 terdiri dari resin akrilik tanpa kitosan sebagai kontrol, sedangkan kelompok 2, 3, dan 4 terdiri dari campuran resin akrilik dengan kitosan 5 ml pada konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%, secara berurutan. Hasil campuran resin akrilik dengan kitosan dianalisis dengan menggunakan Fourier Transform Infrared spectroscopy (FTIR), dan digital mikroskop optik. Efek antijamur diuji dengan menggunakan metode dilusi. Data yang didapat dianalisis statistik dengan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran resin akrilik dengan kitosan signifikan menghambat pertumbuhan Candida albicans. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa campuran resin akrilik dan kitosan dapat bersifat fungistatik, sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan gigi tiruan antijamur.
Keywords
Full Text:
PDF4References
1. Riset Kesehatan dasar, Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013. 110 – 118.
2. Powers JM, Sakaguchi RL. Craig’s restorative dental materials, 12th ed., Missouri: Mosby An
Imprint of Elsevier; 2006. 58 – 59.
3. Schmalz G, Bindslev DA. Biocompatibility of dental materials. Springer-Berlin; 2009.
261 – 262.
4. Harsini. Pengaruh ekstrak etanolik kulit batang jambu mete (Anacardium Occidentale
Linn) sebagai bahan kumur terhadap daya perlekatan C.albicans pada plat resin akrilik.
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2011; 18(2): 137 – 140.
5. Ramadhan LOAN, Radiman CL, Wahyuningrum D, Suendo V, Ahmad LO,
Valiaveetill S. Deasetilasi kitin secara bertahap dan pengaruhnya terhadap derajad deasetilasi
serta massa molekul kitosan. Jurnal Kimia Indonesia. 2010; 5(1): 17 – 21.
6. Kim IY, Seo SJ, Moon HS, Yoo MK, Park IY, Kim BC, Cho CS. Chitosan and its derivates
for tissue engineering applications. Biotechnol adv. 2008; 26(1): 1 – 21.
7. Boynuegri D, Ozcan G, Senel S, Uc D, Uraz A, Ogus E, Cakilci B, Karaduman B. Clinical
and radiographic evaluation of chitosan gel in periodontal intraosseus defect: a pilot study. J
Biomed Mater Res B Appl Biomater. 2009; 90: 461 – 466.
8. Li XF, Feng XQ, Yang S, Wang TP, Xingsu Z. Effects of molecular weight and concentration
of chitosan on antifungal activity against aspergillus niger. Iranian Polymer Journal. 2008; 17(1): 843 – 852.
9. Kim JS, Shin DH. Inhibitory effect on Streptococcus Mutans and mechanical
properties of the kitosan containing composite resin. Restor Dent Endod. 2013; 38(1):
36 – 42.
10. Ismiyati T, Setyahadi S. Antifungal of thermoplastic nylon denture base plate
incorporate with nanoparticle high density kitosan. J.Chitin – Chitosan Sci. 2014; 2(2):
1 – 7.
11. Killay A. Kitosan sebagai antibakteri pada bahan pangan yang aman dan tidak berbahaya
(review). FMIPA Universitas Pattimura; 2013. 200 – 201.
12. Tikhonov VE, Stepnova EA, Babak VG, Yamskov IA, Palma-Guerrero J, Jasson H,
lopez-Lorca lV, Salinas J, Gerasimenko DV, Avdienko ID, Varlamov VP. Bactericidal and
antifungal activities of a low molecular weight chitosan and its n-/2(3)-(Dodec-2-Enyl)
Succinoyl/-derivatives. Carbohyd, Polym. 2006; 64: 66 – 72.
13. Kurniasih M, Kartika D. Aktivitas antibakteri terhadap bakteri S.Aureus. Molekul. 2009;
4(1): 1 – 5.
14. De Moura, Aouada FA, Mattoso LHC. Preparation of chitosan nanoparticles using
methacrylic acid. J. Colloid Interface Sci. 2008; 321: 477 – 483.
15. Ravindra R, Krovvidi KR, Khan AA. Solubility parameter of chitin and chitosan. Carbohydrate Polymers. 1998; 36: 121 – 127.
16. Fraunhofer VJA. Dental materials at a Glance. USA: Wiley Blackwel; 2010. 178.
17. Pelczar MJ, Chan ECS. Dasar-dasar Mikrobiologi 2 (terj). UI Press, Jakarta; 2005.
43 – 45.
18. Strand SP, Varum KM, Ostgaard K. Intractions between chitosan and bacterial suspensions:
adsorption and flocculation. Colloids and Surface B Biointerface. 2003; 27: 71 – 81.
19. Hofkin. Living in a microbial world. New York: Garland Science; 2003. 330.
20. Madigan MT, Martinko JM, Parker J. Biology of Microorganism, 10 ed. London: Pearson
Education; 2003. 704 – 705.
DOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.23721
Article Metrics
Abstract views : 7147 | views : 9471Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.