Remodeling Tulang Alveolar untuk Reimplantasi dan Transplantasi Gigi Anterior pada Kehilangan Tulang Hebat Paska Trauma
Heru Maksmara(1*)
(1) RS Lanud Adi Soemarmo, Klinik Gigi dan Mulut, Solo, Jawa Tengah, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang. Remodeling tulang alveolar berguna untuk memperbaiki kehilangan struktur jaringan pendukung gigi yang hebat pada reimplantasi dan transplantasi gigi anterior, supaya gigi anterior yang terlepas dari soketnya paska trauma dapat di implantasi. Bahan cangkok tulang untuk remodeling tulang alveolar yang digunakan berjenis demineralized freeze-dried bone allograft (DFDBA). Tujuan Penulisan Laporan Kasus. Melaporkan keberhasilan menanam gigi tetap ditempatnya dengan teknik remodeling tulang dengan penambahan DFDBA agar struktur jaringan pendukung gigi yang hilang kembali normal. Penatalaksanaan. Pasien paska trauma, dalam keadaan tidak sadar selama 7 hari di ruang rawat intensif dan dirawat selama 7 hari di bangsal. Pasien mengalami trauma dan kehilangan tulang penyangga gigi yang hebat, pada gigi anterior bawah. Tiga gigi anterior mengalami kegoyahan 4° dan dua gigi hilang. Hilangnya dua gigi mengakibatkan area edentulous besar, sehingga perlu di lakukan transplantasi satu gigi. Untuk memperkecil edentulous dilakukan penambahan lebar mahkota gigi menggunakan composite light curing. Setelah pencabutan gigi, semua gigi yang akan di implant dilakukan perawatan saluran akar gigi dan disterilkan. Flap operasi dilakukan untuk menata serpihan tulang dan menilai besarnya trauma, daerah luka dibersihkan dengan lIarutan salin. Splinting semua gigi yang akan di implant menggunakan arch bar dan kawat. Penambahan bahan cangkok tulang DFDBA pada daerah operasi. Menjahit daerah operasi ke korona gigi dan ditutup pack. Setelah 6 bulan operasi dua gigi tidak men gal ami kegoyahan, dua gigi lain mengalami kegoyahan 2°, 12 bulan tiga gigi tidak mengalami kegoyahan dan hanya satu gigi transplantasi yang mengalami kegoyahan 1°. Re-entry operasi dilakukan untuk remodeling tulang bertambah baik. Setelah 6 bulan paska re-entry operasi, gigi yang di transplantasi tidak mengalami kegoyahan. Sehingga splint dapat dilepas. Kesimpulan. Remodeling tulang pada teknik reimplantasi dan transplantasi gigi gigi disertai kehilangan tulang yang hebat dapat dilakukan paska trauma dengan penambahan bahan cangkok tulang - DFDBA, sehingga gigi anterior dapat berfugsi kembali mengunyah makanan.
Keywords
reimplantasi; transplantasi; remodeling tulang; flap operasi; deminera
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.16483
Article Metrics
Abstract views : 6457 | views : 8953Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia