Kajian Daya Dukung Lahan dan Keberlanjutan Pertanian di Desa Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
Sudrajat Sudrajat(1*), Suhendra Suhendra(2), Arifia Mawardani(3)
(1) Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
(2) S2 Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
(3) S2 Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Daya dukung lahan pertanian merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan keberlanjutan pertanian. Hal ini terjadi karena tanpa adanya dukungan lahan pertanian maka keberlanjutan pertanian tidak akan dapat dipertahankan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji daya dukung lahan pertanian dan keberlanjutan pertanian di Desa Duren Kecamatan Bandungan Semarang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 92 rumahtangga tani secara random sampling. Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengukuran daya dukung lahan pertanian dilakukan secara kuantitatif, sedangkan pengukuran keberlanjutan pertanian dilakukan secara kualitatif dengan skala likerts dan dianalisis dengan metode kuartil (Q). Hasil analisis daya dukung lahan pertanian menunjukkan bahwa lahan pertanian tidak lagi mendukung terhadap kehidupan petani, namun dari sisi keberlanjutannya masih menunjukkan tinggi. Hal ini terlihat dari hasil analisis keberlanjutan pertanian, dari 5 (lima) dimensi keberlanjutan, hanya 1 (satu) dimensi yang tergolong rendah yaitu dimensi sosal, sedangkan dimensi ekonomi, dimensi lingkungan, dimensi kelembagaan dan dimensi teknologi masih tergolong tinggi dalam mendukung keberlanjutan pertanian.
Carrying capacity of agricultural land is one important component in determining agricultural sustainability. This happens because without the carrying capacity of agricultural land, the sustainability of agriculture will not be maintained. Based on this, this research was conducted with the aim for analyze the carrying capacity of agricultural land and agricultural sustainability in the Duren Village Bandungan District, Semarang. The number of samples taken was 92 farming households by random sampling. Data consists of primary data and secondary data. Measurement of the carrying capacity of agricultural land is done quantitatively, while the measurement of agricultural sustainability is done qualitatively with a Likerts scale and analyzed by the quartile (Q) method. The results of the analysis of the carrying capacity of agricultural land indicate that agricultural land no longer supports the lives of farmers, but in terms of sustainability it still shows high. This can be seen from the results of the analysis of agricultural sustainability, from 5 (five) dimensions of sustainability, only 1 (one) dimension which is classified as low namely social dimension, while the economic dimension, environmental dimension, institutional dimension and technological dimension are still relatively high in supporting agricultural sustainability.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair dan Carl McDaniel. (2001). Pemasaran. Edisi Pertama (terjemahan). Jakarta. Salemba Empat
Padjarajani S. (2008). Dinamika Masyarakat Dan Konversi Lahan Pertanian Serta Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan Tentang Lingkungan Di Kawasan Bandung Utara. Majalah Geografi Indonesia. Vol (22)2:102-123.
Gliessman S.R. The Framework for Conversion. In Gliessman, S.R and M. Rosemerey (eds.). (2010). The Conversion to Sustainable Agriculture, Principles, Process and Practices. CRC Press, New York.
Harington L.W. (1992). Rice Wheat Diagnostic Survey for Sustainable Agricultural: A Case Study in India. In Asian Farming System Symposium Sustainable Agricultural: Meeting the Challenge Today. 2-5 November. Colombo. Sri Langka
Hariyanto, Hadi, S.P. dan Buchori, I. (2018). The population growth and carrying capacity in Semarang City. E3S Web of Conference. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20183107010. diakses hari Kamis, 18 April 2019.
Herlindawati A., I. Lucyana T. dan Trisna I.N. (2018). Analisis Tekanan Penduduk Terhadap Petani Padi Sawah (Suatu Kasus di Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang Jawa Barat). Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis.Vol 4(1): 12-24.
Husodo S. (2005) Penilaian Ekonomi Lahan dan Keberlanjutan Usahatani Di Kawasan Pinggiran Kota Yogyakarta, Disertasi. Yogyakarta. Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.
Ismanto K., Huda H. M. dan Maulida C. (2012). Transformasi Masyarakat Petani Mranggen Menuju Masyarakat Industri. Jurnal Penelitian : Vol 9(1): 35-48.
Manik K.E.S. (2003). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Mantra Ida B. (1986). Pengantar Studi Demografi. Yogyakarta: Nur Cahya.
Moniaga V.R.B. (2011). Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian. Jurnal Agri Sosial Ekonomi 7(2): 61 – 68
Muta'ali L. (2015). Teknik Analisis Regional. Yogyakarta. Badan Penerbit. Fakultas Geografi (BPFG).
Notohadiprawiro, T., Soekodarmodjo, S.dan Sukana, E. (2006). Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Peningkatan Efisiensi Pemupukan. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Nurmalina R. (2008). Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Ketersedian Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi. Vol (26)1:47-79.
Otsuka K. (2001). Population Pressure, Land Tenure, and Natural Resource Management. ADB Institute Working Paper. Diakses Tanggal 12 April 2019 dari https://www. adb.org /sites/default/files/publication/157197/adbi-rp16.pdf
PSDL. (2013). Daya dukung lahan (Bahan Kajian Landuse Planning And Land Management). diakses 4 April 2019 dari https://www.Smno.psdl.pdip.pdkl.ppsub.okt2013.
Prayoga K., Suryani N., Manna S. dan Adietya M. R. (2019). Menakar Perubahan Sosio-Kultural Masyarakat Tani Akibat Miskonsepsi Modernisasi Pembangunan Pertanian. Journal on Socio-Economics of Agriculture and Agribusiness Vol.13 (1):96-114.
Putra I. D. G. A. D., Utama M. S. dan Yasa I. G. W. M. (2016). Analisis daya dukung lahan berdasarkan total nilai produksi pertanian di Kabupaten Giaynya. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisbis Universitas Undayana. Vol 5(3): 387-402.
Ridwan N.A. (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Studi Islam dan Budaya. Vol 5(1): 27-38.
Rivai R.S. dan Iwan S.A. (2011). Konsep Dan Implementasi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol (29)1:13- 25.
Riyadi dan Bratakusumah (2004). Perencanaan Pembangunan Daerah. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Saida S., Sabiham dan Widiatmaka. (2011). Analisis Keberlanjutan Usahatani Hortikultura Sayuran Pada Lahan Berlereng Di Hulu Das Jeneberang, Sulawesi Selatan. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. Vol 12(2):101-112
Soemarwoto O. (1985). A Qualitative of Population Pressure and It‘s Potential Use in Development Planning. Majalah Demografi Indonesia. Vol 12 (24).
Soemarwoto O. (2001). Ekologi, Lingkungan dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
Sudrajat. (2013). Tinjauan Spasial Komitmen Petani Mempertahankan Kepemilikan Lahan Sawah Dan Pemanfaatannya Untuk Pertanian Di Kabupaten Sleman Dan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas Geografi-UGM.
Sudrajat. (2015). Pemetaan Lahan Sawah Potensial Untuk Dimanfaatan Secara Berkelanjutan Di Kecamatan Godean. Proseding Seminar Nasional Teknologi Terapan. Yogyakarta. SV-UGM. Halaman: 79-83.
Sudrajat. (2016). Farmers Commitment In Maintaining Wetland Ownership Status In Peri-Urban Area Of Yogyakarta. Indonesia Journal of Geography. Vol (48)1: 91-101.
Sudrajat. (2018). Peranan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pertanian di Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang. Kongres IX & PIT IGI XX . Manado. Universitas Negeri Menado.
Sudrajat. (2018). Analisis Ketidakpastian Dalam Memanfaatkan Lahan Pertanian Di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Majalengka. Majalah Geografi Indonesia. Vol (32)1: 84 – 97.
Suhartini. (2019). Kajian Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. https://eprints.uny.ac.id/12149/
diakses Senin, 15 April 2019.
Sukayat Y. (2013). Perkembangan Pertanian Organik di Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya.
Sunarya S., Supriyanto dan Hudaidah. (2016). Perubahan Sosial Di Air Belo Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat (2000-2007). Jurnal Criksetra: Vol 5(9): 25-37.
Supardi I. (1994). Pembangunan Yang Memanfaatkan Sumber Daya. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Sutanto R. (2002). Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Yogyakarta. Kanisius.
Soerjani. (1987). Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta. Jakarta. Penerbit. UI-Pres.
Suryanto. (2007). Informasi dan Pengetahuan. Diperoleh tanggal 1 Maret 2014 darihttp://www.suryanto.blogspot.co.id/html. diakses taggal 4 juli 2019.
Shepherd W.G. (1998). The Economic of Industrial Organization (New Jersey): Prentice-Hall.
Talumingan C. dan Jocom S.G. (2017) Kajian Daya Dukung Lahan Pertanian Dalam Menunjang Swasembada Pangan Di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Agri-Sosioekonomi, Vol (13) 1: 11 - 24.
Trisilia M., Henny P. dan Suci A. (2014). Pemodelan Daya Dukung Lahan Pertanian Pangan Dengan Model Spasail Autoregressive (SAR) di Kota Batu. Jurnal Natural B. 2(4):396-401.
Untung K. (1989). Pembangunan Petanian Berkelanjutan Dalam Persaingan Lingkungan Global dan Penggunaan sumberdaya Optimal, http://kasumbogo. staff.ugm.ac.id/detailrticle.phpmesid=34&kata_kunci =pertanian%20berkelanjutan% 20PHT % 20p; diakses Senin, 6 Agustus 2009.
Zamroni M. I. (2010). Perubahan Sosial-Budaya Petani Organik Di Yogyakarta. Jurnal Masyarakat & Budaya: Vol 12(1): 71-92.
DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.51228
Article Metrics
Abstract views : 11160 | views : 5890Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Sudrajat Sudrajat, Suhendra Suhendra, Arifia Mawardani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI