Prioritas Pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia.
Hayuning Anggrahita(1*), Guswandi Guswandi(2), Nabila Dety Novia Utami(3)
(1) Departemen Geografi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
(2) Fakultas Ekonomi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
(3) Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Kabupaten Kepulauan Meranti terletak berdekatan dengan Batam yang dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan yang disebut sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Pengembangan Batam tersebut diharapkan memberikan dampak sebar bagi wilayah sekitarnya (hinterland), khususnya Meranti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak posisi Meranti tersebut terhadap pembangunannya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor basis apa yang sebaiknya diprioritaskan untuk dikembangkan dan dimana sebaiknya sektor tersebut dikembangkan di Meranti. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis gravitasi dan location quotient. Selain itu, analisis spasial dilakukan untuk menentukan lokasi pengembangan sektor-sektor basis di Meranti. Kemudian, hasil tersebut dibandingkan dengan rencana pembangunan (RPJP dan RPJMD Kabupaten Meranti). Penelitian ini menemukan bahwa pengembangan Batam sebagai pusat pertumbuhan belum mampu memberikan dampak sebar signifikan bagi Meranti sehingga perlu di dikembangkan sektor basis berikut: transportasi dan pergudangan, pertanian, dan industri pengolahan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agus, F. dan Subiksa, IGM. (2008). Lahan Gambut : Potensi untuk Pertanian Aspek Lingkungan. Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF).
Bere, R.C., Otoiu, A., Bucerzan, I. (2014). Determinants of Economic Growth in Cities Acting as Growth Poles in Regions from Romania. Procedia Economics and Finance, 10, 357–365
BPS Kabupaten Kepulauan Meranti. (2016). Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing Potensial Ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti. Tebing Tinggi: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti.
BPS Provinsi Riau. (2017). Provinsi Riau dalam Angka 2017. Pekanbaru: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.
Djaenudin, D., Marwan H., Subagjo H., dan A. Hidayat. (2003). Petunjuk Teknis Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Balai Penelitian Tanah.
Hidayat, M., Darwin, R. (2017). Analisis Sektor Unggulan dan Pengembangan Wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Media Trend, 12, 156-167
Kartono, H., Rahardjo, S., Sandy, I. (1998). Esensi Pembangunan Wilayah, Jakarta: Geografi FMIPA UI.
Miller, M.M., Gibson, L.J., Wright, N.G. (1991). Location Quotient: A Basic Tool for Economic Development Analysis, Economic Development Review, 9, 65–68.
Morrissey, K. (2014). Producing Regional Production Multipliers for Irish Marine Sector Policy: A Location Quotient Approach. Ocean & Coastal Management, 91, 58–64.
Nagle, G. (2000). Advanced Geography, New York: Oxford University Press.
Potter, R.B. (1985). Urbanisation and Planning in the 3rd world: Spatial Perceptions and Public Participation. Great Britain: Biddles Ltd.
Putra, M., Giyarsih, S.R., Kurniawan, A. (2017). Sektor Unggulan dan Interaksi Wilayah pada Kawasan Strategis Nasional Perkotaan MEBIDANGRO. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 5, 181–187.
Sheppard, E. (2017). Economic Theory and Underdeveloped Regions. Regional Studies, 51, 972–973.
Sjafrizal. (2014). Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Era Otonomi, Jakarta: Rajawali Pers
Silveira, P., Dentinho, T.P. (2018). A Spatial Interaction Model with Land Use and Land Value. Cities, 78, 60–66.
Sink, T. (2010), Encyclopedia of Geography. SAGE Publications. .
Syahza, A., Suarman. (2013). Strategi Pengembangan Daerah Tertinggal dalam Upaya Percepatan Pembangunan Ekonomi Pedesaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 14, 126–139.
Wijaya, G.H. (2012). Perencanan Pembangunan Hutan Kota di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.36626
Article Metrics
Abstract views : 6227 | views : 8201Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI