PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MONITORING PERKEMBANGAN MORFOLOGI DELTA SUNGAI JENEBERANG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTI TEMPORAL
Nursyamsi Junus(1*), Hartono Hartono(2), Sukwardjono Sukwardjono(3)
(1) Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Selatan
(2) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan citra Landsat TM dan ETM+ untuk memantau perkembangan morfologi dan perubahan bentuk lahan kepesisiran yang terjadi pada delta Sungai Jeneberang selama rentang waktu 1989-2006 serta mengkaji kemampuan citra penginderaan jauh terutama citra Landsat dalam mendeteksi perubahan geomorfologi yang terjadi pada daerah delta Sungai Jeneberang. Daerah penelitian meliputi kawasan delta Sungai Jeneberang Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Metode perolehan data primer adalah dengan menggunakan citra penginderaan jauh time series dan diolah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG), pengukuran di lapangan (gelombang, arus, pasang surut) dan analisis sampel sedimen tersuspensi di laboratorium. Data sekunder dikumpulkan dari Badan Meteorologi dan Geofisika berupa peta, gambar, data statistik, data meteorologi serta laporan tertulis. Analisis data dilakukan dengan integrasi antara analisis kuantitatif dan analisis deskriptif dimana data-data hasil pengukuran lapangan digunakan untuk mendukung analisis deskriptif yang didapatkan melalui interpretasi citra penginderan jauh. Pengolahan SIG akan menghasilkan peta-peta perubahan garis pantai yang terjadi pada delta Sungai Jeneberang selama rentang waktu 1989-2006. Hasil penelitian diperoleh adanya fluktuasi panjang garis pantai dan luasan delta, bentuk daratan delta secara umum tidak mengalami perubahan yakni dari tahun 1989 ke tahun 2006 yakni berbentuk multi lobate kemudian berbentuk lobate. Delta mengalami perluasan rata-rata sebesar 8,84 ha/tahun namun pada tahun 2001-2005 mengalami pengurangan luas sebesar 2,38 ha/tahun. Panjang garis pantai bertambah rata-rata 23,10 km/tahun, namun pada tahun 1999-2001 garis pantai berkurang karena abrasi sebesar 37,02 km/tahun. Pengaruh fluvial dan pengaruh marin memainkan peranan yang hampir sama pada muara sungai Jeneberang sehingga proses abrasi dan sedimentasi terjadi bergantian pada beberapa bagian delta. Perubahan musim juga sangat dominan dalam pembentukan delta Sungai Jeneberang dimana pada musim barat debit sungai yang tinggi membawa sejumah sedimen dan diendapkan pada bagian muara. Luas areal permukiman di kawasan delta dari tahun 1989-2006 bertambah sebesar 1392 ha.
ABSTRACT Objective of this research was exploit the image of Landsat TM and ETM+ to monitor geomorphology of Jeneberang river delta, change of coastline during 1989-2006 and also to study the ability of satellite image especially Landsat image for detecting geomorphology changes on Jeneberang River delta. Research area covers the area of Jeneberang River delta, Makassar Regency, South Sulawesi Province. Primary data obtained by using time series satellite images afterwards it processed with the Geographical Information System (GIS);. field surveys to measure wave, tide, current, suspended sediment. Secondary data collected from Chamber of Meteorology and Geophysics and also another source such as topographic maps, pictures, statistic data, from research reports. Data analysis conducted with the integration of quantitative analysis and descriptive analysis where data from field measurement used to support the descriptive analysis by interpretation satellite image. Processing data using GIS obtain geomorphology change map at the Jeneberang River delta during 1989-2006. The result of research is obtained fluctuation of coastline and area of delta. Landform of delta continent have changed from multi lobate shape become lobate shape. Area of delta increasing about 8.84 ha/year but in 2001 to 2005, area of delta experiencing of reduction about 2,38 ha/year. Length of coastline increasingabout 23.10 km/year, but in 1999 to 2001 coastline decrease about 37.02 km/year because abrasion. Fluvial and marine influence play important role on the landform of Jeneberang River delta. Abrasion and sedimentation process happened at some part of delta. Season change also very dominant in forming of Jeneberang River delta where in the rainy season it charge sediment load to the current river and accumulated on the river mouth. Settlement area of delta from 1989 to 2006 increasing about 1392 ha.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.13326
Article Metrics
Abstract views : 8679 | views : 7222Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI